![]() |
Jamu adalah minuman sehat bagi siapa saja, kakek nenek pada gambar ini tentu paham. (gambar: Hypeabis.id) |
Siapa yang di masa pandemi Covid-19 (2019--2022) dahulu merebus empon-empon untuk diminum airnya dengan maksud menambah imunitas tubuh sehingga imun terhadap bahaya virus korona yang mematikan. Tahu nggak kalau setiap tanggal 27 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Jamu Nasional?
Dideklarasikan oleh Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) pada 27 Mei 2008. Berarti hari ini adalah peringatan yang ke-17. Wah, sweet seventeen, ya. Usia 17 kalau manusia memasuki masa akil balikh. Jika ciwi-ciwi akan bertambah centil tingkah lakunya.
Jika cowo-cowo, kalau sejak SMP sudah akrab dengan rokok, maka suaranya akan terdengar kian ngebas. Ia akan mulai merasakan syahdunya mimpi basah. Tapi, yang jelas di usia manis itu baik cewek atau cowok sudah bisa membuat KTP dan ujian SIM di Samsat.
Tentang jamu, yang biasa saya minum adalah jamu gendong. Dahulu setiap pulang mengantar anak di SMA YP Unila (waktu ia belum 17 saatnya bisa bikin KTP dan SIM, sudah boleh bawa motor sendiri), saya pulangnya mampir pasar Koga, ke jamu langganan.
Penjual jamu seorang ibu paruh baya asal Wonogiri. Jamunya enak, nggak lengur atau apek karena bahan bakunya berupa umbi-umbian (rimpang) kunyit atau temu-temuan dan rempah lainnya masih baru dan segar. Jamu pahitan, itu yang saya pesan, diminum.
Di kalangan kaum perempuan atau emak-emak ada jamu khusus untuk menyenangkan kaum suami, yaitu jamu sari rapet dan galian singset. Bagi yang masih gadis ada jamu khusus buat putri. Putri kraton Jawa kenal betul dengan ramuan khusus nenek moyang.
![]() |
Cewek-cewek pada foto ini tentu paham manfaat minum jamu, apalagi bila sedang datang bulan. (gambar: Mondes.co.id) |
Tetapi, secara umum yang direkomendasikan buat kaum wanita adalah jamu beras kencur, kunir asem, sinom, pahitan, kunci sirih, dan temu lawak. Tentu saja bagi kaum wanita yang suka minum jamu. Yang tidak suka, memilih Thai Tea Chatramue atau Boba.
Padahal cewek yang sedang menstruasi sangat dianjurkan minum jamu kunir asem agar sehat dan tidak menguarkan aroma tidak sedap. Cerita istri saya, dahulu tiap datang bulan, oleh ibunya diracikkan jamu kunir asem. Terbiasa hingga di masa gadisnya.
Lantas, apa maksud "jamu sari reseh" seperti judul tulisan? Oh, itu jamu yang bikin enak tidur hingga kebawa mimpi tak merasa reseh terhadap apa pun. Mau ijazah Jokowi palsu kek, mau asli seperti kata Bareskrim kek, los. Ada, ya, Mas, jamu seperti itu?
Sewaktu ke sebuah saung kuliner di Mojokerto, pada deretan menu minuman ada "wedang seruni" sebagai alternatif pilihan. Setelah tanya-tanya, ternyata itu tuh akronim dari "sereh jeruk nipis". Nah, kan, ada dong minuman sehat yang nyerempet-nyerempet "reseh".
Sereh dan Reseh tak begitu rancu. Bisa saja keseleo lidah, mau menyebut sereh jadi reseh. Maka, "jamu sari reseh" yang dijadikan judul di tulisan ini, bisa saja konotasinya diluruskan sebagai "jamu sari sereh" yaitu rebusan sereh lalu diperasin jeruk nipis, lalu diminum.
Komentar
Posting Komentar