Perusahaan elektronik asal Jepang Panasonic berencana melakukan PHK terhadap 10 ribu karyawannya di seluruh dunia. PHK itu mencakup 4 persen dari total tenaga kerja grup yang berjumlah hampir 230 ribu orang. Panasonic berencana menyelesaikan proses pengurangan ini secara bertahap hingga akhir tahun keuangan pada Maret 2029. Pabrik perkakas elektornik National Panasonic Gobel adalah hasil perubahan merek dan nama perusahaan elektronik legendaris National peninggalan almarhum Thayeb Mohammad Gobel. Penggantian merek National menjadi Panasonic sejak 18 Desember 2003.
Presiden KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyatakan bahwa para buruh Panasonic di Indonesia saat ini tengah dilanda kekhawatiran terkait potensi PHK masal. Said juga mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan preventif guna mencegah timbulnya gejolak di kalangan pekerja. Said Iqbal memang consern sekali terhadap nasib buruh yang diamuk gelombang PHK besar-besaran dan masif. Tidak bisa berbuat banyak, memang. Hanya bisa mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan strategis agar tidak chaos akibat demo yang dilakukan buruh.
Selain Panasonic,
Nissan juga melakukan PHK masal terhadap 20 ribu karyawannya di seluruh dunia sebagai bagian dari upaya restrukturisasi perusahaan. Presiden & CEO
Nissan, Ivan Espinosa, menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengurangi
biaya tetap penjualan, serta riset dan pengembangan (R&D). Beberapa
perusahaan teknologi besar seperti UPS, Meta, Microsoft, BlackRock, Block, dan Intel
juga melakukan PHK masal. PHK masal dilakukan perusahaan-perusahaan besar itu
sebagai bagian dari strategi dalam restrukturisasi dan upaya efisiensi biaya untuk
menghadapi tantangan bisnis yang dinamis.
UPS (United Parcel
Service) adalah perusahaan logistik dan pengiriman paket terkemuka di dunia,
yang mengoperasikan salah satu armada penerbangan terbesar dan salah satu
armada kendaraan bahan bakar alternatif terbesar. Perusahaan ini menyediakan
berbagai layanan pengiriman paket, termasuk pengiriman domestik dan
internasional, serta layanan logistik rantai pasokan. Selain
bisnis pengantaran paket, perusahaan yang kantor pusatnya di Sandy Springs,
Georgia, USA. ini memiliki beberapa divisi usaha dan anak perusahaan, seperti UPS
Airlines, UPS Freight (bisnis truk kargo), dan UPS Flight Forward (maskapai
penerbangan drone pengantaran).
Kendati usahanya tergolong
maju dan mapan, perusahaan-perusahaan besar di atas, akan tetapi, tak urung
terpukul oleh pesatnya perkembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang mau
tidak-mau mesti mereka terima sebagai tantangan. Sayangnya, yang terkena imbas
dari kemajuan teknologi itu adalah sumberdaya manusia harus menyerah kalah oleh
penggunaan teknologi pintar. Saat ini industri otomotif mengembangkan sistem autopilot
sebagai bagian penting dari satu unit mobil yang akan berseliweran di
jalan-jalan. Ini lebih canggih dari sekadar mobil listrik biasa.
Teknologi autopilot lebih canggih
dari sekadar penggunaan mesin matic
pada sebuah mobil listrik. Jika pada teknologi mobil matic
masih dibutuhkan tangan manusia untuk juru mudi (mengendalikan kemudi), maka pada teknologi
autopilot, manusia tinggal duduk manis saja di kursi penumpang. Mobil akan
berjalan tanpa kemudi, tapi atas program komputer yang terintegrasi pada fitur
tertentu, mobil dengan sendirinya akan berhenti di lampu merah dan akan
berjalan menuju tujuan sesuai petunjuk yang diinput pada sistem yang diatur
berdasar jaringan. Simpelnya, pengertian autopilot adalah mobil tanpa sopir (full self driving car).
Industri mobil paling progresif pengembangan sistem autopilot adalah Tesla milik Mas Elon Musk yang melibatkan campur tangan anak muda Indonesia generasi milenial yang jadi pekerja sebagai Autopilot Engineer. Di antara yang bejo adalah Moorissa Tjokro dan Kevin Nizam Nabila. Moorissa Tjokro bekerja di Tesla sejak Desember 2018, sebelum jadi Autopilot Software Engineer, dia ditunjuk Tesla sebagai Data Scientist yang juga menangani perangkat lunak mobil dan pengembangan sistem full self driving, sistem otonom level lima atau paling tinggi sehingga mobil dapat bergerak tanpa campur tangan manusia.
Kevin Nizam Nabila, kuliah
di University of Applied Science Bradenburg, Jerman. Lulus S1 pada tahun Juni
2021 dengan mengambil spesialisasi Wirtschaftsingenieurwesen Vertiefung im
Elektrotechnik atau dalam bahasa Inggris Electrical Engineering and Management.
Melanjutkan S2 di universitas yang sama dengan spesialisasi Energi Effisiensi
Teknik. Lalu melamar kerja di Pabrik Tesla di Jerman tahun 2021. Kala itu
pabrik tersebut masih belum mendapatkan ijin dari Pemerintah Jerman dan baru
mendapatkan ijin serta di resmikan pada Maret 2022. Ia mulai bekerja pada 16 Mei
2022.
Sumber: Kanal YouTube Katadata Indonesia dan lainnya.
Komentar
Posting Komentar