![]() |
Aneka aplikasi sebagai 'jembatan virtual atau digital' di tablet. (gambar: Wahana News) |
Kemarin Mark Elliot Zuckerberg (ˈzʌkərbɜːrɡ) ulang tahun ke-41. Pada 2004 ia menciptakan facebook –kemudian jadi ‘jembatan virtual’ menghubungkan orang yang saling kenal pada mulanya (seperti teman sekolah/kuliah), namun kemudian terpisah. Atau, orang yang belum atau tidak kenal sama sekali– ke dalam satu komunitas pertemanan di facebook (fb).
Saya adalah salah satu
yang kembali bertemu (dihubungkan facebook)
dengan teman lama saat SD/SMP di kampung halaman dan saat kuliah di Jogja. Bertahun
rindu membatu di kalbu kemudian mencair setelah disatukan fb. Bualan masa silam
kembali diperbincangkan ulang. Siapa teman yang berpulang ditandai di facebook dan kabar duka pun tersampaikan.
Saat
mendirikan facebook, Zuckerberg baru 19 tahun, siapa menyana apa yang
diciptakannya saat itu –yang pada mulanya ditujukan hanya untuk sesama teman di
lingkup kampusnya Harvard–, akan menjadi fenomena di akhir abad 21. Orang-orang
saling terhubung, saling berteman, bisa tahu apa yang sedang mereka lakukan melalui
timeline yang di-update.
facebook berjaya, Zuckerberg mengakuisisi
WhatsApp, Instagram, dan Thread. Di
bawah kendali Meta (yang dahulu facebook), Mark Zuckerberg bagaikan menggenggam dunia dan seisinya. Komisi Perdagangan Federal
Amerika Serikat (FTC) menuduhan Meta melakukan praktik monopoli lewat strategi buy or bury terhadap pesaing Intagram dan WhatsApp.
Instagram pernah jadi kompetitor facebook sebelum diakuisisi pada 2012. Setelah IG, WA, dan Thread di bawah Meta, Zuckerberg seperti tidak tertandingi. Sampai akhirnya muncul TikTok dari China yang lebih menarik sehingga meledak. Pengguna facebook dan konco-konco-nya seperti mengalami kejenuhan. Beramai-ramai berbondong-bondong beralih ke TikTok.
Setelah fenomena facebook, WhatsApp (WA) lebih menyatukan
keterhubungan. Facebook mengakomodasi
hingga 5 ribu teman, sedang WA bisa menghimpun hingga ratusan orang dalam
satu grup. Di ponsel saya ada 5 grup WA yang anggotanya lebih 100 orang. Betapa
banyak teman yang terhubung di grup-grup WA itu. Jembatan virtual, sebuah
keniscayaan.
Merasa facebook dan konco-konco-nya (WA. IG, Thread) tidak mungkin mengalahkan TikTok, Zuckerberg melakukan PHK besar-besaran di Meta. Ia pun berpendapat bahwa era media sosial telah berakhir. Karena itu, Meta fokus ke platform hiburan, sepertinya itu upaya yang ditempuh Meta untuk bisa menundukkan TikTok. Bisakah TikTok ditundukkan Meta?
Komentar
Posting Komentar