Lama tidak ke masjid Ad-Du'a. Hari ini kembali. Ada kajian oleh Lingkar Muslimah. Yang saya tangkap dari nguping dari luar, yang dibahas tentang relasi dalam keluarga. Ini kajian Lingkar Muslimah yang kesekian.
Sebagaimana Rasulullah SAW mengingatkan bahwa, "Sebaik-baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya." Baik dalam hal hubungan. Dahulu, kajian Lingkar Muslimah pada 22/07/2024.
Ini: https://zabidiyakub.blogspot.com/2024/07/be-strong-and-respectable.html tautan ceritanya. Sebuah keluarga terdiri dari orang tua dan anak-anak. Pada keluarga tertentu, kehadiran orang ketiga, niscaya.
Orang ketiga yang hadir di tengah-tengah keluarga tertentu itu, misalkan adik, keponakan atau ART yang ikut serta membersamai. Atau mungkin juga anak-anak indekos bila mereka memiliki usaha indekosan.
Sesama orang tua (ayah & ibu), sesama anak-anak (kakak dan adik), orang tua dengan anak, sangat mungkin muncul friksi. Dibutuhkan kedewasaan dalam menyelesaikannya secara fair dan bijaksana.
Selisih paham dipicu perbedaan pendapat, pemikiran, dan persepsi adalah hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah egoisme dalam mempertahankan kehendak. Egoisme adalah salah satu cabang penyakit hati.
Kata ustazah yang mengisi kajian, ibu adalah tokoh sentral dalam keluarga. Karena itu, dibutuhkan ibu yang tangguh agar sebuah keluarga rukun, damai, dan berkah. Tangguh ditandai oleh karakter sempurna.
Ilmu, iman, dan takwa adalah modal utama agar ibu menjadi tangguh, menuju jalan meraih keberkahan dalam keluarga. Tanpa ketiga hal itu, sebuah keluarga akan jauh dari keberkahan. Bahkan terancam karam.
Kedudukan ibu sebagai tokoh sentral dalam keluarga, fungsinya sebagai benteng terakhir runtuhnya istana keluarga akibat tidak sehatnya relasi antarorang tua, antaranak, dan timbal balik antara orang tua dan anak.
Kurikulum Tauhid adalah kunci yang perlu dipegang seorang ibu agar bisa mendidik, membimbing, dan mengarahkan keluarga agar sakinah, mawaddah, warohmah. Diberkahi kebahagiaan dan rida Allah.
Komentar
Posting Komentar