Langsung ke konten utama

Kekuatan Feeling

| Ilustrasi, credit foto: Facebook |

Karena sudah pernah menjalani bisnis MLM dan tahu rasanya berjuang meyakinkan calon klien, saya jadi memahami bahwa yang teman senam lakukan adalah berjuang meyakinkan saya. Ia kirim WA lagi sore tadi.

Kembali menawarkan propolis untuk solusi serak dan parau yang dialami istri saya. Yang namanya product specialist, ya, memang harus begitu. Melancarkan aksi ‘menyerang’ bertubi agar klien yakin dan jatuh luluh.

Klien pun begitu, senantiasa bertahan dari serangan. Ada yang berhasil mempertahankan diri dari kuatnya serangan sehingga terhindar dari melakukan aksi pembelian. Tetapi, ada juga klien yang akhirnya luluh dan closing.

Kekuatan feeling sangat dibutuhkan dalam menjalani bisnis MLM. Ketika dua orang teman kemarin datang, feeling saya bekerja. Melihat tas punggung yang mereka bawa, feeling saya berkata, ‘mereka jualan produk, nih’.

Ternyata benar. Di postingan sebelum juga sudah saya singgung, melihat mereka datang dengan memanggul tas punggung, saya membatin, “Wah, ini pasti deh mau menawarkan produk apa gitu.” Faktanya, benar banget.

Ketika membuka hape saat bangun tidur sore tadi, ada pesan WA dari teman senam, feeling saya berbisik, “Ini pasti mau menindaklanjuti tawarannya kemarin.” Dan, benar belaka. Ketika baca, ia beralasan serak istri saya.

Yang namanya baru bangun tidur, piye. Otak saya baru konek separuh, membaca tawaran produk MLM begitu, jadi bagaimana. Saya pilih diam, tidak membalas demi menghindari berpanjang cerita. Dibalasnya besok saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

"Repot Nasi"

Aktivis 98 Bandung dan Jakarta berkumpul di Gedung Sate, Bandung dalam memperingati 27 tahun reformasi. Bandung, 21 Mei 2025. (gambar: strategi.id/Bobby san) Pada hari ini, 27 tahun lalu, Jendral Besar Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden RI atas desakan beberapa tokoh, di antaranya Emha Ainun Nadjib, Nurcholis Madjid, dll. setelah gerakan mahasiswa menuntut dilakukan reformasi tak terbendung, dengan puncak didudukinya Gedung DPR/MPR oleh elemen mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan juga luar Jakarta. Beberapa tokoh yang dikomandoi Amien Rais --yang kemudian membuatnya dijuluki Bapak Reformasi-- mendesak Soeharto untuk mundur sebagai presiden. Setelah didesak Harmoko (Ketua DPR), Soeharto pun menyerah lalu menyampaikan pidato. Namun, bukan mundur atau meletakkan jabatan yang jadi narasi dalam pidatonya, melainkan berhenti . Dengan tenang ia mengatakan, "Saya menyatakan berhenti sebagai presiden Republik Indonesia terhitung mulai hari ini." Pagi menjelan...