Langsung ke konten utama

Untung tak Dapat Diraih

what happen? ~ YouTube KOMPASTV JATIM

Pejabat di konoha kalau sehari saja tidak menzalimi rakyatnya, asam lambungnya akan naik. Menangis dalam hati ribuan calon aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) yang baru saja lulus tes penerimaan CASN dan P3K tahun 2024.

Betapa bersukacitanya mereka, nanti Lebaran bisa berbangga dengan besti dan keluarga. ada yang sudah resign dari tempat kerja, sementara rehat untuk mempersiapkan diri bertugas di unit kerjanya nanti. Eh, ndilalah status pengangkatan kepegawaian merteka ditunda. Aduh, Biyung.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Itu peribahasa lama. Yang terbaru adalah, “Gagal meraih untung!” Entah apa pasal sehingga Kementerian Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN & RB) menerbitkan surat penundaan pengangkatan itu.

Mekanisme yang diterapkan dalam seleksi CASN dan P3K barusan adalah tes pertama seleksi kompetensi dasar (SKD) lalu disusul seleksi kompetensi bidang (SKB). Ada yang lolos SKD, tapi gagal di SKB. Ada yang baik SKD maupun SKB tidak lolos, berarti gagal total.

Tidak lolos tes ada yang dikarenakan passing grade nilai yang diperoleh di bawah ambang batas. Ada yang karena tidak hadir dalam kedua tes tersebut. Yang tidak lolos tes, dengan adanya surat Kemen PAN & RB tersebut, sedikit terhibur karena masih memiliki pekerjaan.

Nah, ini alasannya ~ YouTube Tribunnews

Yang sudah kadung resign dari tempat kerja karena merasa diterima sebagai CASN dan P3K, tentu sangat kecewa dengan surat Kemen PAN & RB tersebut. Berapa lama penundaan pengangkatan mereka, selama itulah mereka jadi pengangguran. Selama itulah galau melanda.

Dikutip dari BBC News Indonesia, pemerintah memutuskan pengangkatan CASN dan P3K akan dilakukan pada 1 Oktober 2025. Padahal berdasarkan surat edaran BKN Nomor 02/PANPEL.BKN/CPNS/IX/2024, penetapan NIP atau pengangkatan CASN seharusnya 22 Februari hingga 23 Maret 2025.

Miftah, 30 tahun, sudah membeli seragam dan bersiap pindah domisili setelah lolos seleksi CASN Januari lalu. Ia sedianya resmi diangkat sebagai CASN April atau Mei 2025. “Saya kira saya nganggur-nya tinggal sebentar lagi. Ternyata diperpanjang. Harapannya kemarin habis Lebaran langsung kerja. Malah dapat berita buruk,” ujarnya kepada BBC News Indonesia, Minggu (09/03).

Sebelumnya, dia bekerja sebagai pegawai kontrak di sebuah konsultan pemberdayaan aparatur desa. Kontraknya berakhir awal tahun ini karena efisiensi anggaran. “Kalau misalnya benar mulai kerja bulan Oktober mendatang, berarti saya total menganggur 10 bulan,” keluhnya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

"Repot Nasi"

Aktivis 98 Bandung dan Jakarta berkumpul di Gedung Sate, Bandung dalam memperingati 27 tahun reformasi. Bandung, 21 Mei 2025. (gambar: strategi.id/Bobby san) Pada hari ini, 27 tahun lalu, Jendral Besar Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden RI atas desakan beberapa tokoh, di antaranya Emha Ainun Nadjib, Nurcholis Madjid, dll. setelah gerakan mahasiswa menuntut dilakukan reformasi tak terbendung, dengan puncak didudukinya Gedung DPR/MPR oleh elemen mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan juga luar Jakarta. Beberapa tokoh yang dikomandoi Amien Rais --yang kemudian membuatnya dijuluki Bapak Reformasi-- mendesak Soeharto untuk mundur sebagai presiden. Setelah didesak Harmoko (Ketua DPR), Soeharto pun menyerah lalu menyampaikan pidato. Namun, bukan mundur atau meletakkan jabatan yang jadi narasi dalam pidatonya, melainkan berhenti . Dengan tenang ia mengatakan, "Saya menyatakan berhenti sebagai presiden Republik Indonesia terhitung mulai hari ini." Pagi menjelan...