Basah lagi tanah pekarangan oleh 'hujan bulan Juni.' Siang tadi adalah buat kali ketiga hujan tercurah. Prof. Sapardi Djoko Damono (SDD) seperti paham betul tabiat cuaca bulan Juni yang hujannya ranum-ranum, guguran membasahi jiwa kerontang.
Dalam buku "Hujan Bulan Juni" ada beberapa puisi tentang hujan diciptakan SDD. Seperti "Hujan Turun Sepanjang Jalan", "Gerimis Kecil di Jalan Jakarta, Malang", "Hujan dalam Komposisi" tiga serial (1, 2, 3), "Percakapan Malam Hujan", dan "Kuhentikan Hujan."
Lalu, "Sihir Hujan", "Hujan Bulan Juni", dan "Hujan, Jalak, dan Daun Jambu." Tapi, yang kerap dibicarakan orang adalah "Hujan Bulan Juni" ketika masuk bulan Juni dan hujan berguguran. Dikutip orang, dijadikan story di media sosial. IG, X, facebook atau TikTok.
![]() |
Hasil tangkapan kamera hp siang tadi |
Foto di atas cukup tegas untuk menjelaskan hujan yang tercurah siang tadi begitu deras. Sejak 'hujan bulan Juni' yang pertama (12/6), kedua (14/6), dan siang tadi yang ketiga (17/6). Semua deras, bahkan yang kedua hari Sabtu lalu, mengusung angin badai.
Komentar
Posting Komentar