Langsung ke konten utama

Perasaian

Dalam Tesaurus Bahasa Indonesia terdapat 115 sinonim kata sengsara. Susah juga memilih satu kata yang tepat untuk menggambarkan betapa sengsaranya saya ketika jempol kiri “dijilati” pisau cutter Minggu (14/5/2023) lalu.

Perasaian, dari kata dasar rasai (Bahasa Minangkabau) yang artinya menanggung susah, baiknya saya coba pakai untuk menggambarkan betapa tidak enaknya ketika salah satu anggota tubuh vital saya tiba-tiba “lumpuh” kurang wajar.

Saya sungguh tak nyaman merasai atau merasaikan jempol sebelah kiri harus “disulam” dua jalin jahitan. Akibatnya, segala aktivitas yang biasanya diselesaikan oleh tangan kiri praktis absen dahulu dan diambil alih oleh tangan kanan.

Aktivitas sederhana yang rutin dikerjakan dengan tangan kiri, salah satunya adalah cébok, yaitu membersihkan (membasuh) anus sehabis buang air besar dan kemaluan sehabis kencing. Juga menggosokkan sabun saat mandi.

Tidak mungkin dong menyuruh orang lain yang mencéboki. Praktis kedua tangan bertukar tugas, tangan kiri memegang gayung dan tangan kanan yang membersihkan anus. Dua pekan kedua tangan bertukar peran. Sekali-sekali dong.

Hari Senin (22/5/2023) saya kembali ke Klinik IDSA untuk buka jahitan, setelah perban dibuka petugas, ternyata belum kering betul, katanya. Oleh petugas itu diganti perban baru tanpa diolesi salep, saya diminta kembali tiga hari lagi.

Sekadar ganti perban begitu saya rogoh kocék untuk melepas 26K ke kasir. Jumat kemarin, dalam hantaman hujan deras saya kembali lagi ke klinik, proses membuka jahitan dikerjakan dengan menarik benang jahitannya.

Sebentar, tidak sakit. Tidak ngeri sebenarnya, tetapi saya tidak mau melihat. Tangan saya agak tegang dan sedikit gemetar. Saya coba kendurkan syarafnya perlahan agar sedikit lemas dan tidak terlalu tegang. Perlahan, oh, bisa.

Selesai, saya ke kasir. Duduk menunggu kuitansi disiapkan. 70K lepas dari dompet. Mau sedih bagaimana, tidak sedih bagaimana. Begitu saya merasaikan ketika uang lepas dari tangan kanan yang sehat oleh ulah tangan kiri yang sakit.

Jadi, total uang rawat jalan yang harus lepas gegara jempol “dijilati” pisau cutter, sejak semula diantar ke klinik Minggu (14/5/2023) adalah 227K. Yang jadi gegara bukanlah pisau cutter dan bukan pula panci gagang kayu yang gosong.

Terus apa dong? Gegara alpa main hape. Air yang direbus di panci gagang kayu jadi sat dan pancinya panas sehingga menyebabkan gagang kayunya terbakar dan goyang. Nah, proses mengganti gagang itulah saya terluka ole cutter.

Penampakan bekas luka setelah dilepas jahitannya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

"Repot Nasi"

Aktivis 98 Bandung dan Jakarta berkumpul di Gedung Sate, Bandung dalam memperingati 27 tahun reformasi. Bandung, 21 Mei 2025. (gambar: strategi.id/Bobby san) Pada hari ini, 27 tahun lalu, Jendral Besar Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden RI atas desakan beberapa tokoh, di antaranya Emha Ainun Nadjib, Nurcholis Madjid, dll. setelah gerakan mahasiswa menuntut dilakukan reformasi tak terbendung, dengan puncak didudukinya Gedung DPR/MPR oleh elemen mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan juga luar Jakarta. Beberapa tokoh yang dikomandoi Amien Rais --yang kemudian membuatnya dijuluki Bapak Reformasi-- mendesak Soeharto untuk mundur sebagai presiden. Setelah didesak Harmoko (Ketua DPR), Soeharto pun menyerah lalu menyampaikan pidato. Namun, bukan mundur atau meletakkan jabatan yang jadi narasi dalam pidatonya, melainkan berhenti . Dengan tenang ia mengatakan, "Saya menyatakan berhenti sebagai presiden Republik Indonesia terhitung mulai hari ini." Pagi menjelan...