Langsung ke konten utama

Chemistry Pemain Film 1

Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet dalam film Titanic (credit photo: C/O)

Suka nonton film? Saat ini, menonton film tidak harus ke bioskop. Banyak pilihan untuk memandang wajah dan akting aktor dan aktris favorit serta jalan cerita film yang mereka bintangi. Yang pasti Bioskop Trans TV, Zee TV, dan bisa di Netflix, prime video, viu, Video, Disney hotstart, hulu, HBOmax, dan Apple TV.

Aktor dan aktris sebuah film punya chemistry yang nyata kendati di luar layar berbeda faktanya. Ada yang hanya menjadi pasangan di layar saja. Mereka yang terjebak cinta lokasi (cinlok) akan melanjutkan hubungan di dunia nyata. Berikut 18 aktor/aktris miliki chemistry memikat. (dibagi menjadi dua tulisan)

1. Pada film Casablanca, Humphrey Bogart dan Ingrid Bergman mampu menunjukkan jati diri mereka sebagai standard emas pasangan. Hal itu berkat kepiawaian mereka memadukan akting di sepanjang film yang tidak tertebak bagaimana endingnya. Hasil akhir begitu mengejutkan penonton.

2. George Clooney dan Jennifer Lopez adalah pasangan paling meyakinkan semasa di dunia perfilman. Dalam film Out of Sight, Clooney berperan sebagai “Gary” dan Lopez berperan sebagai “Celeste”, adegan keduanya di bar di Detroit sama memabukkan dengan wiski yang mereka minum bersama dalam film bergenre kriminal itu.

3. Dinamika klasik dalam dunia percintaan adalah pertautan rasa antara cewek kaya dan cowok miskin. Tetapi, film Titanic mampu membawa dinamika klasik itu ke titik tertinggi yang melambung hingga ke titik terendah yang paling menghancurkan, mengubah cerita tentang kapal yang tenggelam menjadi kritik terhadap pemisahan kelas, keangkuhan, dan gagasan bahwa sebagian orang memiliki begitu banyak sementara yang lain memiliki begitu sedikit.

Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet memainkan peran mereka dengan keanggunan dan ketenangan yang tak terbatas, dan kekompakan mereka, bahkan lebih dari sekadar efek visual dan visual film yang memukau, yang menjadikan Titanic salah satu film terlaris sepanjang masa.

4. Harrison Ford dan Carrie Fisher bukan hanya memainkan peran masing-masing di film The Empire Strikes Back, melainkan memerankan juga sebagai pasangan rahasia (selingkuh) di dunia nyata. Ford yang sudah menikah dan berusia 33 tahun menjalin hubungan dengan Carrie yang berusia 19 tahun selama Star Wars pertama.

5. In the Mood for Love, film ini menceritakan tentang dua orang tetangga yang pasangannya selingkuh satu sama lain. Kedua teangga bersebelahan apartemen ini kerap ditinggal pasangan masing-masing karena pekerjaan. Hubungan mereka menjadi dekat karena memiliki ketertarikan yang sama pada cerita kungfu.

Maggie Cheung dan Tony Leung kerap ditinggal pasangan mereka bekerja dan mereka duga berselingkuh. Meskipun sama-sama merasa kesepian dan sangat tertarik pada pesona masing-masing, mereka berusaha keras untuk tidak terlibat dalam hubungan yang terlampau jauh. Mereka tidak pengin jadi pengkhianat.

6. Siapa yang tidak tahu film Pretty Woman. Secara konsep keseluruhannya film ini mengecewakan. Tetapi, Richard Gere dan Julia Robert sama-sama memiliki daya tarik yang luar biasa sehingga mereka ‘menjual’ kisah cinta pekerja seks dan pelanggan ini sebagai kisah kencan malam yang memikat.

7. Cary Elwes dan Robin Wright relatif tidak dikenal saat The Princess Bridge dirilis. Tapi, peran mereka masing-masing sebagai anak petani Wesley dan calon putri Buttercup, membuat penonton percaya pada cinta sejati. Pertukaran perintah dan “sesuka hati” mereka lebih menggairahkan daripa semua dialog dalam ribuan film yang kurang terkenal.

8. Dalam film Bonnie and Clyde Annete Benning memerankan Virginia dan Warren Beatty memerankan Bugsy. Keduanya (Beatty dan Benning) menikah tahun 1992 dan sejak itu memiliki chemistry yang seru. Dalam percintaan, Virginia dan Bugsy jauh lebih menarik dibanding pasangan dalam film.

9. Adik Beatty, Shirley MacLaine juga tahu segalanya tentang percikan cinta di layar lebar. Tidak sulit untuk melihat bagaimana Bud (Jack Lemmon) mempertaruhkan seluruh kariernya untuk bersama Fran yang menggemaskan dan sangat bermasalah dalam mahakarya tahun 1960, The Apartement, sebuah film yang masih bertahan sangat baik.

~ bersambung ~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

"Repot Nasi"

Aktivis 98 Bandung dan Jakarta berkumpul di Gedung Sate, Bandung dalam memperingati 27 tahun reformasi. Bandung, 21 Mei 2025. (gambar: strategi.id/Bobby san) Pada hari ini, 27 tahun lalu, Jendral Besar Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden RI atas desakan beberapa tokoh, di antaranya Emha Ainun Nadjib, Nurcholis Madjid, dll. setelah gerakan mahasiswa menuntut dilakukan reformasi tak terbendung, dengan puncak didudukinya Gedung DPR/MPR oleh elemen mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan juga luar Jakarta. Beberapa tokoh yang dikomandoi Amien Rais --yang kemudian membuatnya dijuluki Bapak Reformasi-- mendesak Soeharto untuk mundur sebagai presiden. Setelah didesak Harmoko (Ketua DPR), Soeharto pun menyerah lalu menyampaikan pidato. Namun, bukan mundur atau meletakkan jabatan yang jadi narasi dalam pidatonya, melainkan berhenti . Dengan tenang ia mengatakan, "Saya menyatakan berhenti sebagai presiden Republik Indonesia terhitung mulai hari ini." Pagi menjelan...