Langsung ke konten utama

Amazing, Pancen

Amazing Concert, Kangen DEWA 19. (foto: iNews)

Dewa
19, Band besutan Ahmad Dhani ini mulai popular tahun 1992. Dengan vokalis Ari Lasso bersuara jernih, membuat semua lagu yang mereka lahirkan disukai pecinta musik pop.

Di saat sedang moncer-moncernya karier Dewa 19, Ari Lasso terpuruk karena drug. Tak mau mengganggu kemilau Dewa 19 yang cemerlang, Ari Lasso memutuskan mundur sebagai vokalis.

Setelah tidak lagi jadi vokalis Dewa 19, Ari Lasso sempat vakum beberapa tahun. Hingga tiba pada momen mengejutkan, ia diajak Melly Goeslaw berduet menyanyikan lagu ”Jika”.

Di luar dugaan, lagunya ngetop dan pamor Ari Lasso yang sempat redup kembali bersinar dan kariernya kembali menanjak. Lahir beberapa album solo, lagunya hit. Membawa berkah.

Dewa 19 merekrut Once Mekel sebagai vokalis tahun 1999. Lima album dilahirkan Dewa 19 bersama Once, di antaranya Bintang V (2000), Cintailah Cinta (2002), Republik Cinta (2006).

Once pertama muncul dengan single Juwita Pandang (1991) dan Anggun (1999). Ngetop bersama Dewa 19, ia lebarkan sayap, luncurkan album solo bertajuk Dealova (2005).

Dilanjutkan Once (2012). Pada 2015 album solo kedua berjudul Intrinsik diluncurkan. Nama Once kian dikenal khalayak, baik sebagai vokalis Dewa 19 maupun solois berkat suara khasnya.

Setelah Once juga hengkang, Dewa 19 tidak punya vokalis tetap. Dhani juga sempat tersangkut masalah hukum, tak pelak membuat Dewa 19 di-kangen-i oleh penggemar setianya.

Ya, rasa kangen –seperti judul lagu hits album perdana mereka, Dewa 19– sedikit terobati ketika ada konser di tengah pandemi, Dul Jaelani tampil menggantikan Ayahnya.

Sebagai mantan vokalis Dewa 19, Ari Lasso dan Once Mekel membangkitkan kembali ingatan pecinta Dewa 19 terhadap lagu-lagu yang dulu hits lewat vokal keduanya dalam konser itu.

Kangen yang tak terperi kalau tidak diobati tentu akan lama melanda. Orang yang dilanda kangen terlampau lama bisa menderita. Hanya sedikit orang yang mampu menanggungnya.

Tak ingin fans beratnya dirundung kangen, Dewa 19 menggelar ”Amazing Concert: Kangen Dewa 19” pada Kamis, 20 Januari 2022 pukul 21.00 WIB di stasiun tv GTV. Wah, cocok sekali ini.

Tadi malam, kangen yang saya rasa jadi terobati. Konser yang benar-benar amazing. Lagu Kangen dilantunkan secara duet Charly Van Houten feat Mulan Jameela x The Law.

Penyanyi lain yang tampil di konser semalam, adalah Virzha, Once, Lyodra, Happy Asmara, dan Hanin Dhiya. Diselingi game dengan menebak judul lagu Dewa 19 dengan ketukan satu nada.

Dipandu host Robby Purba dan Vega Darwanti, tersajilah lagu-lagu yang pernah hits dulunya, seperti Cemburu, Separuh Nafas, Pupus, Ini Rindu, Roman Picisan, Elang, Cinta Gila, dll.

Amazing, pancen, kok.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

"Repot Nasi"

Aktivis 98 Bandung dan Jakarta berkumpul di Gedung Sate, Bandung dalam memperingati 27 tahun reformasi. Bandung, 21 Mei 2025. (gambar: strategi.id/Bobby san) Pada hari ini, 27 tahun lalu, Jendral Besar Soeharto menyatakan berhenti sebagai Presiden RI atas desakan beberapa tokoh, di antaranya Emha Ainun Nadjib, Nurcholis Madjid, dll. setelah gerakan mahasiswa menuntut dilakukan reformasi tak terbendung, dengan puncak didudukinya Gedung DPR/MPR oleh elemen mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta dan juga luar Jakarta. Beberapa tokoh yang dikomandoi Amien Rais --yang kemudian membuatnya dijuluki Bapak Reformasi-- mendesak Soeharto untuk mundur sebagai presiden. Setelah didesak Harmoko (Ketua DPR), Soeharto pun menyerah lalu menyampaikan pidato. Namun, bukan mundur atau meletakkan jabatan yang jadi narasi dalam pidatonya, melainkan berhenti . Dengan tenang ia mengatakan, "Saya menyatakan berhenti sebagai presiden Republik Indonesia terhitung mulai hari ini." Pagi menjelan...