Langsung ke konten utama

JULI

Bulan Juli lingsir ke ujung cakrawala, banyak momen penting yang ditinggalkannya. 23 Juli 2025 Perpustakaan Nasional Press (Perpusnas Press) RI merayakan HUT ke-6 bareng dengan peringatan Hari Anak Nasional. Di negara kita, HAN tanggal itu.

Hari Anak diselenggarakan berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Ada Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni. Ada pula Hari Anak Universal, diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lain pun memiliki hari anak sendiri-sendiri.

Ilustrasi, kalender meja (picture: IStock)

Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, akhirnya  menetapkan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. 13 tahun sastrawan dan seniman berjuang meraih pengakuan atau legalitas itu sejak kali pertama dideklarasikan di Pekanbaru.

Adalah Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri yang menginisiasi deklarasi HPI bersama 40 sastrawan, seniman, dan budayawan dari berbagai daerah Indonesia. Deklarasi hari puisi Indonesia itu untuk memperingati hari lahir Chairil Anwar, 26 Juli.

Inisiasi Hari Puisi Indonesia tersebut telah dimulai di Pekanbaru, Riau, tepatnya 22 November 2012. Saat itu sejumlah sastrawan, seniman, dan budayawan mendeklarasikan tanggal lahir penyair legendaris Chairil Anwar (26 Juli) sebagai Hari Puisi Indonesia.

Kendati belum mendapat pengakuan secara resmi dari pemerintah, setiap tahun sejak tanggal 26 Juli 2013, sastrawan, seniman, dan budayawan Indonesia senantiasa merayakan Hari Puisi Nasional tersebut. Kini telah mengantongi SK resmi dari pemerintah.

Ketetapan tanggal 26 Juli dijadikan sebagai Hari Puisi Indonesia tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Nomor. 167/M/2025 tanggal 23 Juli 2025 di Jakarta, dibubuhi tandatangan Menteri Kebudayaan RI Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. 

Tentang bulan Juli, bulan tengah tahunan, menandai banyak momen di tahun pelajaran baru atau tahun akademik baru dalam dunia pendidikan Indonesia ini. Sebelumnya diawali dengan liburan sekolah dan liburan semester kuliah. Bisa mudik dan jalan-jalan.

27 Juli anak sulung kami lahir. Sewaktu ulang tahun pertamanya, ditandai peristiwa penyerbuan kantor PDI oleh terduga oknum aparat berambut cepak, tapi berwajah "preman." Peristiwa itu kemudian dikenal dengan istilah "kudatuli." Mungkin sudah dilupakan.

Kudatuli -kerusuhan duapuluh tujuh juli- kasus ini menorehkan luka historis pada tubuh partai politik berlambang kepala banteng, itu karena intervensi yang kuat oleh Pemerintah Orde Baru yang tiran, represif dan anti kemapanan partai di luar Golkar.

Peristiwa tragis itu menjadi cikal bakal lahirnya PDI Perjuangan (PDI-P) dengan tetap berlambang kepala banteng. Tetapi, yang membedakannya dengan PDI kepala banteng lama, pada PDI-P kepala bantengnya ditambahi variasi moncong putih. Jadi brand name.

Dengan mengusung tagline "partai wong cilik" dua periode jadi oposisi masa pemerintahan SBY-JK dan SBY-Boediono. Lalu, menang pemilu dengan capres "boneka"-nya yang Anda tahu sendiri kan apa yang diperbuatnya terhadap negara yang kelen cintai ini.

Dan, yang tak kalah menarik untuk jangan sampai dilupakan, adalah apa yang kemudian hari ia lakukan terhadap partai yang memberinya tunggangan untuk menunggangi buzzer peliharaannya melakukan apa pun yang membuat rakyat lugu tertipu dan rekoso.

Juli oh Juli, masih ada hujan turun bulan Juli. Hujan dengan banyak macam dan penyebabnya. Yang amat membuat nelangsa tentu saja hujan badai PHK deras melanda dan sulit dapat kerja, mengguyur Gen Y dan Gen Z kuyup pederitaan, beratnya tiada tepermanai.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...