Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label varian omicron

Ujung Mata Pena

Penyerahan Buku Suatu Hari Dari Balik Jendela Rumah Sakit : Antologi Puisi HUT ke-62 RSUP Sanglah, saat di- launching pada puncak HUT ke -62 RSUP Sanglah, 30 Desember 2021 (foto kiri dari laman facebook RSUP Sanglah). Paket buku yang sampai ke rumah saya pada 9 Januari 2022 (foto kanan dari koleksi pribadi)   Dulu, sebelum ada alat tulis elektronik, ujung mata pena jadi andalan dalam mencatat apa pun. Dalam menulis naskah apa pun. Paling modern mempergunakan mesin ketik merek Royal atau Brother. Sungguh ujung mata pena begitu penting maknanya dalam kehidupan manusia. Selarik puisi yang tiba-tiba memuai di kepala, terlebih dahulu diguratkan di buku notes atau diary , sebelum diketik di mesin tik. Wartawan, di masa pergolakan perang julukannya begitu. Sampai masa setelah lama merdeka pun tetap itu julukannya. Organisasi yang mewadahinya pun bernama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Di samping menenteng kamera DSLR jadul, di kantong setiap wartawan pasti ada buku notes ...

Di Balik Nikmatnya Rokok

Deja Vu Marlboro Tadi saat membeli air mineral galon di warung langganan, bertemu dua orang remaja mencari rokok Marlboro kretek. Habis, jawab yang punya warung. Dari gelagat mukanya yang saya lihat, sepertinya mereka sudah keliling ke beberapa warung, belum juga mendapatkan. Saya pertama melihat Marlboro kretek ketika membeli pulsa. Konter tidak melulu menjual pulsa dan pernak-pernik ponsel, tetapi juga menjual beberapa merek rokok. Ketika kali pertama melihat Marlboro kretek itu, ingatan saya melayang jauh sampai ke Malang. Rokok terakhir yang saya isap saat kuliah di Malang tahun 86—88 adalah Marlboro asli dari Amerika. Sejak pertama mencicipi rokok Kansas (maling punya Bapak) saat SMP, selanjutnya gonta-ganti saat SMA. DJARUM, FILTRA, GG Surya 16, sesekali DJI SAM SOE. Dahulu memang banyak rokok impor seperti Commodore, Dunhill, Kansas, Diplomat, Camel, COUNTRY, ARDATH, PALL MALL, MUSTANG, LUCKY STRIKE. Yang pernah saya coba Kansas, Commodore, ARDATH, Dunhill, dan akhirnya ...

Dari Balik Jendela

Bangsal Perawatan di Rumah Sakit dengan jendela yang lebar. (foto: Pinterest) Catatan ini, penutup blogging (aktivitas mengelola blog ) tahun 2021. Berupa review buku antologi puisi 62 tahun RSUP Sanglah yang diluncurkan kemarin pada puncak HUT ke-62 rumah sakit di Bali itu. Puisi saya berjudul ”Fragmen Kecil di Ruang IGD” lolos kurasi oleh Dewan Kurator (Wayan Jengki Sunarta, Made Adnyana Ole, dan Sthiraprana Duarsa), yang bekerja keras menyeleksi 300an judul puisi. ”Undangan Menulis Puisi Se-Indonesia” dalam rangka HUT ke-62 RSUP Sanglah, demikian yang tertangkap mata pada halaman facebook Hari Puisi Indonesia pada 4 Oktober 2021. Wah, perlu ikut, nih , batinku. Event ini, peserta dari seluruh Indonesia boleh kirim maksimal tiga judul puisi, panjang puisi bebas asalkan bertema rumah sakit. Batas waktu ( deadline ) pengiriman 5 November 2021 pukul 00.00 WIB. Sejak 15/10 hingga 31/12/2020 saya tulis 30 puisi bertema kematian, di luar tema yang disyaratkan event ini. Berarti ...

Omicron Masuk Indonesia

Penampakan virus Omicron (B.1.1.529) yang sudah masuk Indonesia. (foto: Kompas.com) Sah sudah, Omicron masuk Indonesia. Setelah Menteri Kesehatan dan Bapak Presiden mengumumkannya. Sementara ada lima orang yang terindikasi membawa Omicron masuk Indonesia. Dua WNI yang baru pulang dari AS dan tiga WNA dari Tiongkok yang masuk Manado, Sulawesi Utara. Kelimanya langsung diisolasi, dua di Wisma Atlet Kemayoran dan yang tiga diisolasi dan karantina di Manado. Mencegah varian baru ini meluas ke seluruh Indonesia, pemerintah menetapkan aturan yang superketat. Harus karantina selama 10 hari bagi pendatang dari 11 negara yang dilarang masuk ke Indonesia. Beruntung vaksinasi anak usia 6—11 tahun gencar dilakukan. Semakin vaksinasi merata ke seluruh penduduk rentang usia 6 tahun hingga di atas 60 tahun (lansia), herd  immunity semakin cepat tercapai. Meski demikian, tak boleh main-main menghadapi masuknya Omicron ke Indonesia. Penyebaran Omicron sangat cepat, di Inggris dari semula h...