Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label besti

21-03, 21:03

Ilustrasi, gambar milik portaluang.com Kemarin pukul 14 +, sesuai janji via WhatsApp sebelumnya, terkabullah hajat bertemu calon besti . Ini menindaklanjuti pertemuan secara kebetulan yang disengaja pada tanggal 14 Januari silam. Ceritanya sudah dipos di blog ini, bisa dilacak pada postingan bertitimangsa 15 Januari 2023. Ya, kemarin bertitimangsa 21 Maret atau 21-03. Maka, postingan kali ini sengaja diberi judul 21-03 sebagai prasasti sejarah. Sedang 21:03 adalah penanda waktu cerita ini diposkan. Orang yang biasa berkutat di dunia seni selalu saja mengaitkan sesuatu (apa pun) dengan seni. Bukankah nyeni kalau judul tulisan dibuat dalam bentuk angka. Apalagi kalau ada kaitannya dengan asbabun nuzul terjadinya suatu peristiwa yang sakral. Di samping nyeni, judul dalam wujud deretan angka begitu, menegaskan kelayakannya untuk jadi landasan pijak penulisan cerita. Sahdan, pertemuan kedua ini memang benar-benar ada unsur kesengajaan, sudah janjian via WhatsApp dahulu. Bukan kebetulan ...

Akhlaqul Karimah

ilustrasi gambar: siluet foto Masjid Agung Darul Falah Pacitan (kreasi by. @zabidiyakub) Dari kali pertama bertemu dan mengenal sosok dara jelita di Jumat barokah siang hingga senja, keesokan harinya dilanjutkan mengantarkan kedua calon pasangan yang hendak menyudahi masa cuti. Sebuah kebetulan yang disengaja, kedua belah pihak orang tua saling bertemu tatkala mengantar kedua calon pasangan yang akan berangkat bareng ke Jakarta naik DAMRI dari stasiun Tanjungkarang. Kebetulan yang disengaja. Oh, iya banget . Karena kedua orang tua masing-masing sengaja mengantar. Sehingga mau tidak-mau, kedua belah pihak orang tua otomatis saling bertemu secara kebetulan. Dari pertemuan kali pertama di Jumat barokah siang hingga senja, terekam gambaran attitude yang merupakan buah character building yang fondasinya dipancangkan oleh kedua orang tuanya. Soheh, manakala dari berbincang sersan—serius dan santai—dengan kedua orang tuanya, terpeta gambaran bahwa ini anak memang dirancang dari seja...

13 Januari

”11 Januari bertemu / Menjalani kisah cinta ini / Naluri berkata engkaulah / Milikku.” Dari intro musiknya saja sudah bisa ditebak lagu apa yang bakal terdengar. Ya, tak salah lagi, 11 Januari, lagu ciamik milik group band Gigi. Prasangka dan kenyataan tak pernah sinkron seratus persen. Prasangkaku anak yang sudah sepuluh tahun merantau ini, kelak akan menemukan jodoh dari sirkel pergaulannya di sepanjang jalan yang dilaluinya di perantauan. Galibnya—secara teoretis—kurang lebih begitu. Banyak fakta jodoh muncul dari sirkel pertemanan di perantauan. Bisa jadi dari lingkup satu kampus, mungkin dari tetangga satu kost atau satu kantor sewaktu sudah bekerja. Adagium witing tresno jalaran soko kulino tak dimungkiri manakala dari kulino bertemu, kulino berinteraksi, kulino bertukar kerling mata dan menyelami karakter satu sama lain, lama-lama akan menerbitkan perasaan suka bahkan cinta. Maka tak heran jodoh itu acapkali tumbuh di sekitar meja kerja di kantor. Tak terbatas antar-...