Ilustrasi foto dari Gramedia digital Pagi tadi untuk kali kedua air PDAM hanya mengalir setengah jam. Tandon air (tower) 1 meter kubik belum lagi sempat penuh, eh, PAM sudah mati. Beruntung ada tandon lain yang bisa dipakai menyelesaikan bilasan cucian. Sumur galian di samping rumah juga bagus. Hujan gerimis yang mulai turun pukul delapan, tidak mengganggu lalu lintas orang yang berangkat ke kantor dan anak-anak sekolah. Hujan tidak bertambah deras malah perlahan mengecil dan semburat sinar matahari menerpa bumi, panas bertahan hingga sore hari. Saya lihat andung , tetangga depan rumah menadahkan dua ember di bawah cucuran atap, maksudnya hendak menampung air hujan karena air PDAM hanya ‘hidup’ setengah jam, mungkin persediaan air di rumahnya mulai menipis. Cucunya mandi habis setengah bak. Anak bujang memang begitu. Sama halnya anak bujang ragil kami yang menunda-nunda mandi saat air PDAM mengalir. Ketika air PDAM sudah mati baru ia mandi, ia hidupkan keran air dari tandon untu...