Sekeping identitas yang dikatakan tak memiliki manfaat, salah. Dikatakan ada manfaat, jarang juga dipergunakan. Apakah itu? SIM yang dibawa ke mana-mana. Ngendon dalam lipatan dompet selama bertahun-tahun, hingga masa berlaku 5 tahun habis dan kudu diperpanjang jika tidak kepengin SIM mati.
Pagi ini, baru saja, saya memperpanjang SIM melalui pelayanan SIM Mobil di gerbang Perum BKP. Ini hajat 5 tahunan seperti halnya pemilu, memilih legislator yang mengaku dirinya wakil rakyat, tapi sama belaka dengan SIM, dikatakan tak ada guna, tidak tepat juga.
![]() |
| Sesi Tes Psikologi yang mesti dijalani sebagai bagian dari persyaratan membuat SIM. |
Ada sih satu dua individu yang menyuarakan aspirasi rakyat yang dipungutnya dari dapil tempat mereka nyaleg. Tetapi, suara legislator hanya embusan napas seperti menghirup dan mengeluarkan udara gratis dari Tuhan, untuk kepentingan hidupnya sendiri saja.
Maka, praktis manfaatnya sama seperti SIM, hanya simbol. Hanya perangkat bilamana suatu waktu ada cegatan polantas, bisa bebas dari kena denda tilang. Legislator itu pun hanya simbol. "dewan perwakilan rakyat" di Senayan sidang atas nama mewakili rakyat.
Tapi, produk dari kegiatan mereka bersidang berupa UU, acapkali hanya akan menyakiti rakyat. Lagi-lagi ibarat SIM, diakui berguna, hanya temporer. Diakui tidak berguna, nyata tergambar keberadaan SIM dan legislator, hanya perangkat hasil hitung-hitungan.

Komentar
Posting Komentar