Weather Report atawa ramalan cuaca kalau nggak akurat, ya, nggak dipercaya publik. Kemarin terbaca di layar hape "besok Pacitan hujan" dan benar belaka. Subuh tadi hendak ke masjid, titik-titik hujan jatuh satu-satu. Membatin, bakal hujan.
Begitu pun sewaktu pulang. Alhamdulillah setelah sampai homestay hujan baru menderas. Lumayan segar udara setelah dimandikan hujan sepagi tadi. Hujan kiriman di tengah cuaca yang begitu sumuk menyergap membuat gerah, jadi anugerah terindah.
![]() |
| Titik Nol Pacitan, sekadar ilustrasi |
Kiriman kok hujan, ya? Enaknya dapat kiriman kue kesukaan. Tetapi, hujan juga diterima oleh mereka yang lama diringkus waktu dalam deraan kemarau. Dirasa lebih enak daripada makanan kesukaan yang diidamkan. Tentu, hujan membuat udara jadi sejuk.
Soal 'hujan kiriman' bukan baru di Pacitan yang 'harga hujan mahal' kami dapatkan, melainkan di perjalanan tol Jakarta--Merak juga kami dapatkan. Terbayang kan bila hujan, jalan tol akan tergenang, air terciprat dari kendaraan lain di kiri kanan kita.
Ya, di Jakarta, termasuk jalan tolnya, 'harga hujan' masih lumayan murah. Apalagi stigma banjir Jakarta memperburuk citra, soal 'hujan kiriman' agak mudah mendapatkannya. Banjir kiriman lebih gampang lagi. Tiba-tiba saja turun hujan dan akan datang banjir.

Komentar
Posting Komentar