Bali ngulon ngetan. Begitulah halnya. Setelah stay empat hari di kota kelahiran bojo, dua kendara berangkat pulang, pagi ini, kembali ke asal masing-masing. Satu ke Lampung (ngulon) dan satu lagi ke Mojokerto (ngetan). Giliran kami nanti. Akan ngetan terlebih dahulu, baru kemudian ngulon juga.
Tadi malam klimaks kulineran, keluar sejak Asar ke Pantai Pancer Dorr menikmati pizza. Habis Magrib tilik dulur yang baru saja pulih dari stroke, sempat nggak bisa berjalan. Setelah menjalani terapi pada seorang dokter di Sleman, Yogyakarta, alhamdulillah bisa berjalan kembali. Seperti mendapat mukjizat.
![]() |
| Hujan lagi hari ini |
Setelah tilik dulur, pamuncak kulineran, makan mie rebus --kalo di Jogja disebut mie godok-- seberang minimarket biru. Saya memilih nasgor, pengin coba seperti apa nasgor di sini. Biasa nasgor gerobak di Kota Tapis Berseri, sudah khatam rasanya. Di sini tentu ada perbedaan. Wih, ternyata porsinya jumbo.
Nyerah saya, gak kuat menghabiskan nasgor jumbo itu. Rasanya juga masih kalah greng dibandingkan nasgor gerobakan yang biasa saya beli di Kemiling, Langkapura. Pulang ke Pacitan, kalau nggak makan kupat tahu langganan Pak SBY, rasanya seperti gak pulang. Nah, nanti malam mesti ke Pasar Minulyo.

Komentar
Posting Komentar