Langsung ke konten utama

Sirup Berwarna Getih

 

Takjil berwarna getih (merah darah) | foto: detik food |

Sajak-Sajak Ramadan Zabidi Yakub

 

Jangan Ditafsirkan

Matahari terbit di Ufuk Barat
Ini April Mop atau tanda Lailatul-qadr?
Bukan salah satu atau dua-duanya
Itu fenomena retrograde Bulan—Venus

Matahari terbit di Ufuk Barat
Bukan di Bumi, melainkan di Venus
Karena Venus mengalami retrograde
Karena gerak rotasi searah jarum jam

Hal itu jika diamati dari kutub utara
Tapi, jika diamati dari permukaan Venus
Jelas, Matahari terbit dari Ufuk Barat
Jangan ditafsirkan itu tanda Lailatul-qadr

Kutub magnetik Bumi selalu bergeser
Setiap tahun sejauh 25 kilometer
Maka, bukan mustahil akan sampai masanya
Matahari benar terbit dari Ufuk Barat

Jangan ditafsirkan itu tanda Lailatul-qadr
Jangan terlalu jauh memikirkan fenomena
Nanti bikin gaduh orang mendengarkan
Nanti ada yang bilang tanda-tanda zaman

Arah mata angin Barat, Timur, Utara, Selatan
Patokannya kompas dari kutub magnetik
Jika kutub magnetik berubah, maka otomatis
Berubah pula tempat terbitnya Matahari

BKP, 21 Ramadan 1445 H.

 

Ramadan Bergetih

Betapa banyak takjil bergetih
Maksudnya berwarna merah darah
Sirup Cocopandan Marjan punya ulah
Rasanya manis, baunya tidak amis

Getih hanyalah warna darah belaka
Seperti penampakan bibir bergincu
Terlihat manis di mata para pembeli
Takjil Ramadan penyeka dahaga

Tapi, ada getih di bibir pelaku klitih
Jogja masih begitu, klitih masih ada
Ramadan bulan baik dirusak maknanya
Oleh perbuatan tidak baik pelaku klitih

Ramadan bergetih, takjil coco pandan
Ramadan bergetih, Marjan punya nama
Ramadan bergetih, bibir kena tonjokan
Ramadan bergetih, pelaku klitih ulahnya

BKP, 21 Ramadan 1445 H.

 

Sirup Berwarna Getih

Sirup berwarna getih itu terlihat manis
Tak hanya penampilannya, tapi juga rasa
Sirup Cocopandan Marjan punya nama
Rasanya manis, baunya tidak amis

Tidak seperti getih pada seruas luka
Tak hanya perih rasa, tapi juga bau amis
Mukanya bengap, pelaku klitih meringis
Sirup berwarna getih di sudut bibirnya

BKP, 21 Ramadan 1445 H.

 

Bandar Lampung, 1 April 2024 | 21:18 |


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

JULI

Bulan Juli lingsir ke ujung cakrawala, banyak momen penting yang ditinggalkannya. 23 Juli 2025 Perpustakaan Nasional Press (Perpusnas Press) RI merayakan HUT ke-6 bareng dengan peringatan Hari Anak Nasional. Di negara kita, HAN tanggal itu. Hari Anak diselenggarakan berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Ada Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni. Ada pula Hari Anak Universal, diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lain pun memiliki hari anak sendiri-sendiri. Ilustrasi, kalender meja (picture: IStock) Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, akhirnya  menetapkan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. 13 tahun sastrawan dan seniman berjuang meraih pengakuan atau legalitas itu sejak kali pertama dideklarasikan di Pekanbaru. Adalah Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri yang menginisiasi deklarasi HPI bersama 40 sastrawan, seniman, dan budayawan dari berbagai daerah Indonesia. Deklarasi hari puisi Indonesia ...