Hari Berwarna Limalikur

Ilustrasi (image source: Detikcom)

 

Sajak-Sajak Ramadan Zabidi Yakub

 

Limalikur

Tibalah hari berwarna limalikur
Sewarna Lily, Mawar, Lime, dan Kurobeni
Apakah serupa itu warna Lailatul-qadr?
Apakah di hari Jumat ini bakal turunnya?

Tibalah di hari Jumat terakhir Ramadan
Setelah di malam selikur tidak menentu
Di malam tigalikur juga tidak menemu
Di malam limalikur ini teruslah memburu

Bukankah Lily, Mawar, Lime, dan Kurobeni
Warna-warna yang menyelimuti limalikur
Menyingkap selimut di antara malam lainnya
Selikur, tigalikur, tujuhlikur, sembilanlikur

Berjagalah, di malam ganjil yang ketiga ini
Bila di selikur luput, di tigalikur belum katut
Di malam limalikur masih ada kemungkinan
Jangan lesu darah, kendor wasilah dan pasrah

Kalaupun belum mungkin meyakininya
Di malam tujuhlikur masih sama peluangnya
Panjangkan wasilah melebihi bentang sajadah
Kiyamul-lail memanjatkan doa, bermunajat

Kiyamul-lail naik berharap Lailatul-qadr turun
Di sembilanlikur sekalipun peluangnya sama
Sebab turunnya di malam-malam ganjil saja
Carilah salah satu malam di antara lima itu


BKP, 25 Ramadan 1445 H.

 

Aroma Nastar

Tibalah hari berwarna limalikur
Lily, Mawar, Lime, dan Kurobeni
Warna-warna yang hilang identitas
Bau wanginya kehilangan pamor
Dikalahkan legit aroma Nastar

Wangi Lily memberi arti segala lambang
Harum Mawar menegaskan perasaan
Segar Lime mengejawantahkan jiwa muda
Misteri Kurobeni membiaskan rona
Mana yang paling berbau Lailatul-qadr?

Tetangga tidak paham itu semua
Cetakan Nastar di atas tungku perapian
Bagi mereka, itu lebih menakjubkan
Daripada warna penafsir malam limalikur
Paling bercahaya daripada seribu bulan

Aroma Nastar yang dikirim tetangga
Mengganggu aku mewiridkan warna
Lily, Mawar, Lime, dan Kurobeni
Warna-warna beraroma limalikur
Berubah jadi warna aroma Nastar


BKP, 25 Ramadan 1445 H.

 

Ngaji Quran, Tadarus Puisi

Di Ramadan pada hari keenambelas
Telah aku khatamkan ngaji Al-Quran
Jeda tiga hari, napas aku panjangkan
Lalu, aku mulai lagi, dua juz sekaligus

Setelah juz 1 usai, berganti ke juz 15
Buat setor bacaan di grup whatsapp
Akad harus dibayar tunai dan tuntas
Begitu waktunya disetor, sudah siap

Tapi, aku juga mentadaruskan puisi
Buat menjaga biar ada keseimbangan
Antara Quran dan puisi, melengkapi
Ramadan, selagi hidup berkesempatan

Aku ngaji Quran dan tadarus puisi
Mengadon rasa tenang dan senang
Mengaji tenang, bikin puisi senang
Selagi bertemu Ramadan tahun ini


BKP, 25 Ramadan 1445 H.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan