Jokpin
![]() |
Joko Pinurbo (Jokpin). foto: Ghirah Belajar |
Barusan tiga hari lalu
saya posting #cerita pendek 500 kata berjudul “Bukan Seperti Matematika” dengan
mengutip penggalan puisi Joko Pinurbo (Jokpin), “Jogja terbuat dari rindu,
pulang dan angkringan” pagi ini lewat postingan IG @festivalsastrayk terkabar
Jokpin berpulang. Sugeng tindak, Jokpin.
Terlahir dengan nama
Philipus Joko Pinurbo pada 11 Mei 1962 di Sukabumi, Jawa Barat. Dalam menyair, nama
populernya Jokpin. Puisi-puisinya fenomenal karena memadukan antara humor dan
ironi sehingga di samping jenaka juga menyentil kenyataan sosial yang akrab dengan
keseharian masyarakat.
Meninggal di RS Panti
Rapih, Yogyakarta, Sabtu (27/4/2024) pukul 06:03 WIB. Jenazahnya disemayamkan
di Ruang AB Rumah Duka Perkumpulan Urusan Kematian Yogyakarta (PUKY) Jl. PGRI
Sonosewu, Kasihan, Bantul. Sabtu pukul 16 akan digelar upacara misa requim untuk almarhum
oleh keluarga.
Lulusan IKIP Sanata Dharma Yogyakarta itu akan dimakamkan besok Minggu (28/4/2024) di TPU Demangan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Untuk mengiringi kepulangannya kembali kepada Sang Pencipta, ada satu puisi ciptaannya yang menarik dan bersesuaian dengan hari kepulangan dan dimakamkan.
Mari menikmati puisi Jokpin di bawah ini:
Tuhan menciptakan pegal
di punggungmu di hari Sabtu,
menjadikannya linu di hari Minggu,
dan menyembuhkannya di hari rindu
Begitulah puisi Jokpin, kata-katanya selalu saja menggetarkan, melankolik, ironi, kritik nan puitik, dan menyayat ulu hati.
Selamat
jalan, Jokpin.
Komentar
Posting Komentar