Langsung ke konten utama

Mengembalikan Fitrah

 


Sajak-Sajak Idulfitri Zabidi Yakub

 

Hari yang Fitri


di hari yang fitri, hari ini
gema takbir bersahut-sahutan
usai salat ied, tangan bersalaman
kata saling maaf berbalas-balasan
posisi timbangan dikembalikan ke nol
tanpa kesalahan seperti bayi baru dilahirkan

di hari yang fitri, hari ini
ucapan minal ‘aidin berbalas-balasan
melalui pesan whatsapp di-copy paste-kan
pengganti jabat tangan yang berjauhan
yang belum berkemampuan bisa mudik
keberuntungan mereka masih ditundakan

di hari yang fitri, hari ini
hati disucikan, sebulan dosa diputihkan

merayakan lebaran dengan gembira
dari rumah ke rumah bersilaturahim
hidup adalah menyambungkan kasih
kasih adalah perwujudan fitrah manusia


BKP, 1 Syawal 1445 H | 10 April 2024 M


Putih


Idulfitri, orang-orang kembali ke fitrah
putih dari dosa, satu bulan dilebur
seperti putih bangunan rumah sakit
seperti tilam putih di bangsal perawatan

Idulfitri, dosa orang sakit diputihkan
selang infus meneteskan keajaiban
dingin suhu ruang perawatan diuapkan
dengan selimut putih hangat dikekalkan

Idulfitri, pembesuk menelusuri fitrah
dari sehat kita diputihkan penyakit
mendaki derajat seperti naik ke lantai 4
melingkar-lingkar memutar jalan

Idulfitri, kami ke rumah sakit
fitrah manusia, sehat dan sakit itu niscaya
kami yang sehat, membesuk yang sakit
memutih iba menyaksikan derita

Idulfitri, di lantai 4 pada ruang 405
seorang ibu sekian hari dirawat
mencari fitrah memutihkan dosa
seperti orang-orang yang habis berpuasa

Idulfitri, bukankah sakit pelebur dosa
dari bergelimang jadi setimbang amal
yang membesuk hanya mampu berharap
putihlah dosa, ringanlah penderitaannya


RS Graha Husada, 1 Syawal 1445 H | 17:08 |


Memutih Mata


terdorong niat bisa berlebaran
bromocorah kambuhan berkasi
dicopetnya dompet seorang ibu
di keramaian pertokoan busana
malang, sosoknya tertangkap kamera
yang mengawasi gerak-gerik orang
diikuti lirikan awas penjaga keamanan

ia digelandang ke pos penjagaan

bromocorah kambuhan urung berlebaran
anak bininya hanya bisa menangis
memutih mata menanggungkan aib
ayah yang gagah, suami yang macho
tertangkap kamera CCTV pertokoan
digelandang ke pos keamanan toko
lalu diserahkan ke aparat kepolisian

babak belur digebuki habis-habisan


BKP, 1 Syawal 1445 H | 10 April 2024 M


Memutih Tulang


Demi bisa merayakan hari lebaran
Bram kian giat berdagang asongan
kadang sambil memulung rngsokan
botol dan gelas air minum kemasan
ia kumpulkan satu per satu di pasar
kemudian ia setor kepada pengepul
Bram lebih memilih memutih tulang

ketimbang memutih mata, memalukan

memutih tulang ia pandang mulia
daripada memutih mata memalukan
ibu yang buruh cuci buta huruf saja tahu
apalagi Bram yang putus sekolah, tapi
mampu membaca dan kenal huruf
mampu membedakan baik dengan jahat
beras zakat fitrah yang mereka peroleh

mengembalikan hari yang fitri mereka


BKP, 1 Syawal 1445 H | 10 April 2024 M


Lapar, Lebar, Lebur, Luber, Labur


lapar, ditahan sebulan Ramadan
usai puasa orang hatinya lebar, jembar
setelah dilaparkan, orang dosanya lebur
imbalannya, pahala luber, berkelimpahan
tanda takwa, orang terlihat labur, bercahaya

Ramadan, kawah candradimuka amal mulia
lapar adalah pelaksana daripada kata takwa
idulfitri menghadirkan lebar setelah dosa lebur
amal berlimpah, pahala luber berkah sedekah 
di hari kemenangan, insan takwa labur, bercahaya


BKP, 1 Syawal 1445 H | 10 April 2024 M




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

JULI

Bulan Juli lingsir ke ujung cakrawala, banyak momen penting yang ditinggalkannya. 23 Juli 2025 Perpustakaan Nasional Press (Perpusnas Press) RI merayakan HUT ke-6 bareng dengan peringatan Hari Anak Nasional. Di negara kita, HAN tanggal itu. Hari Anak diselenggarakan berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Ada Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni. Ada pula Hari Anak Universal, diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lain pun memiliki hari anak sendiri-sendiri. Ilustrasi, kalender meja (picture: IStock) Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, akhirnya  menetapkan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. 13 tahun sastrawan dan seniman berjuang meraih pengakuan atau legalitas itu sejak kali pertama dideklarasikan di Pekanbaru. Adalah Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri yang menginisiasi deklarasi HPI bersama 40 sastrawan, seniman, dan budayawan dari berbagai daerah Indonesia. Deklarasi hari puisi Indonesia ...