Langsung ke konten utama

Sungai Gerindulu

Sungai Gerindulu yang bermuara di Samudra Hindia, Pacitan, ini dulu saat banjir bandang 27-28 November 2017 memporakporandakan desa yang dilaluinya hingga alun-alun Pacitan, kerugian mencapai 1 miliar rupiah. Disebabkan siklon tropis.

Setiap hujan deras di hulu, niscaya akan mengirim banjir bandang menuju ke arah kota, menyapu apa pun yang dilaluinya, beberapa desa di kiri kanannya dan juga poros jalan yang menghubungkan Pacitan dan Ponorogo. Lalu lintas lumpuh, ekonomi rubuh.

Sungai Grindulu

Hari ini sembari menilik rumah keprabon warisan orang tua istri, saya melongok ke sungai. Beberapa orang menambang pasir. Saya juga menyinggahi patung Ganesha di tikungan jalan yang dahulu jadi 'barang' yang begitu menakutkan di mata anakku.

Dahulu, saat anak sulungku berusia 1,5 tahun, sedang senang-senangnya jalan, pagi-pagi saya ajak jalan ke patung itu. Melihat sosok patung yang mengerikan, ia jadi ketakutan. Tapi, saya pegangkan tangannya ke tubuh patung, eh, lama-lama muncul juga beraninya.

Patung Dewa Ganesha

Dalam mitologi hindu, Ganesha adalah dewa yang terkenal dan banyak dipuja. Dewa Ganesha dijuluki sebagai dewa pengetahuan, perlambang kecerdasan, dan pemberi kesejahteraan. Karena itulah, Ganesha dijadikan lambang Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menggambarkan sosok kepala gajah, badan gemuk, berlengan empat. Selain cerdas dan bijaksana, juga melambangkan pelindung dan penolak bala'. Diberi nama ganapati, winayaka, dan pilleyar. Dalam tradisi pewayangan dewa Ganesha disebut Batara Gana.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Sastra Jalan-jalan

Siang baru saja melanjutkan perjalanan menuju barat, setelah istirahat sejenak di waktu zuhur, yang ditandai Matahari tepat di atas kepalanya. Tak lama sekira pukul 14:12 Kakang Paket datang mengantarkan kiriman buku dari Taman Inspirasi Sastra Indonesia. Komunitas sastra disingkat TISI pimpinan Bang Octavianus Masheka, ini baru saja usai merampungkan proses produksi dan terbitnya buku antologi “Bahasa Ibu, Bahasa Darahku” yang merupakan puisi bahasa Indonesia dan bahasa daerah masing-masing penulisnya. Buku-buku yang joss tenan Ada 100 orang penulis puisi dwi bahasa yang terhimpun di dalam buku bersampul merah menyala dengan gambar sampul siluet wajah Ibu yang di wajah, leher, dan dadanya dihiasi taburan wajah penulis puisi yang sengaja di- crop tertinggal bagian dada dan kepala saja. Sebelum buku “Bahasa Ibu, Bahasa Darahku” terlebih dahulu tiba di rumah buku “Zamrud” yaitu antologi puisi Dari Negeri Poci seri ke-15 yang saat datang kebetulan saya sedang tidak berada di rumah ...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...