Seperti tepat benar beritageothermal.com bikin antologi puisi bertema geothermal. Pasalnya, Rabu (17/9/2025) lalu Asosiasi Panas Bumi Indonesia membuka event Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) yang ke-XI, Jakarta.
Acara IIGCE yang dibuka
oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini menggelar sejumlah agenda penting
mengenai energi terbarukan. Antaranya launching
Proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 (80 MW) oleh PT Supreme Energy Muara Laboh, Sumatra
Barat.
Selain Muara Laboh
yang di-launching, Sumatra Barat
masih memiliki 1 wilayah Penugasan Survei Pendahuluan & Eksplorasi (PSPE) di
Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Cubadak—Panti yang berada di Kabupaten Pasaman yang
memiliki kapasitas 40 MW.
Gubernur Sumatra
Barat Mahyeldi Ansharullah saat menghadiri pembukaan event IIGCE 2025 di Jakarta,
mengatakan IIGCE menjadi momentum penting bagi Sumatra Barat memperkuat peran
dalam rangka pengembangan energi terbarukan atau energi hijau,
Bukan hanya
pengembangan energi terbarukan, melainkan juga mengokohkan visi menuju provinsi
hijau ramah lingkungan dan berdaya saing global. “Ini bukan hanya soal energi, melainkan
juga warisan untuk generasi mendatang,” ungkap Mahyeldi.
Sebagai komitmen
untuk mewujudkan visi tersebut, mendamping Mahyeldi, hadir pula tujuh bupati
dari daerah yang memiliki potensi panas bumi di Sumatra Barat, yakni Pasaman,
Pasaman Barat, Solok, Solok Selatan, Agam, Tanahdatar, dan Limapuluh Kota.
Dengan didukung
pemerintah pusat, investor, dan bupati di tujuh PSPE berkapasitas 270 MW yang
membutuhkan investasi sekitar US$ 2,2 miliar, bukan mustahil tahun 2026 Sumatra
Barat akan wujudkan capaian visi sebagai provinsi hijau ramah lingkungan.
Komentar
Posting Komentar