Setelah sedikit dibingungkan tautan melalui bit.ly yang rupanya mengarahkan ke google form, tapi masuknya melalui QR Code, setelah minta panduan anak di Surabaya, akhirnya keluar masalah dengan simpel. Hanya dengan meklik tulisan "skip."
Satu fase lewat, langkah masuk ke google form dan mengirim karya ke satu even kelar. Yes, kata Tukul Arwana, "Kembali ke laptop." Dihadapkan satu even yang juga mengirimkan karya melalui google form yang juga langkahnya sama seperti yang terdahulu.
![]() |
| Ilustrasi | credit title: Munich Startup | |
Tapi, berhubung sudah paham kunci tuk membuka pintu keruwetan, saya tidak perlu lagi minta dibantu oleh siapa pun. Semula berniat minta panduan pada teman baik istri, tapi mencoba dulu minta pada anak, seperti yang disarankan istri. Benar juga, pikir saya.
Sebenarnya sudah biasa mengunggah file ke google form tanpa masalah karena begitu mengeklik tautan bit.ly, google form langsung muncul di layar PC atau laptop. Kemarin kok muncul pemberitahuan sukses melakukan scan QR Code. Lho, g-form ke mana?
Di situlah yang membingungkan saya. Lho, di mana google form yang mesti diisi data dan bilik tempat menyampirkan file? Rupanya ada tulisan skip yang mestinya diklik dahulu agar bablas ke google form, seperti yang ditunjukkan anak melalui v-call kami.
Oalah, Le, le... zaman QR Code, memang dunianya anak milenial dan Gen Z. Baby boomers kudu minta panduan kepada mereka kalau tidak bisa mengatasi masalah dengan belajar sendiri. Oleh karenanya, di saat ini melek IT dan AI menjadi sebuah keharusan.

Komentar
Posting Komentar