Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2025

"Melihat Api Bekerja"

  Tribute to Affan Kurniawan Aku “Melihat Api Bekerja” Puisi Zabidi Yakub Aku “melihat api bekerja” di Jakarta Bukan di Warung Tegal kakilima Bukan pula di tungku kedai kopi Melainkan dalam dada massa yang emosi Tak ada orang yang bisa “memastikan kematian” Tak juga bisa menentukan pilihan, di mana terjadi Siapa pun, tak terkecuali Affan Kurniawan Di jalan yang ia akrabi, ia mati dilindas rantis polisi Affan, “jalan yang berkali-kali kautempuh” Di jalan itu kau mati dibunuh Aku percaya, kau tak lupa “mengingat pesan ibu” Hati-hati di jalan, jangan kecewakan mitramu Affan, kau tak tahu, seusai kepergianmu Jakarta membara, kolegamu mengepalkan tinju Mengorkestrasikan aksi, meneriakkan amarah Ekspresi luka batin atas tubuhmu yang berdarah Siapa pun yang “menyaksikan pagi dari beranda” Yang terlihat, sisa-sisa kepul asap kebakaran Yang tercium, aroma duka di mata massa Bukan parfum penumpang yang kauantarkan Kerumunan massa “menjadi kemacetan” Bertemunya simpul simpati ...

"Waktu Adalah Uang"

Sehari-hari, #kacamata saya, melihat dengan jelas aktivitas driver ojol, seperti tidak kenal waktu, ngaspal mengukur jalan untuk mencari titik penjemputan (penumpang dan produk pesanan) lalu mengantar ke titik tujuan. Dengan gegas agar tidak mengecewakan dan diberi poin reward yang buruk. "Waktu adalah uang." Semua orang niscaya pernah mendengar ungkapan ini dan paham maksudnya. Karena itu, saking berharganya waktu, terutama bagi driver ojol, setiap detik adalah denting notifikasi dari aplikasi dan denyut jemput-antar setiap orderan. Ilustrasi | gambar milik FTNews dari tangkap layar instagram. Maka, tak kenal waktu adalah pemburu waktu itu sendiri. Panas dan hujan adalah cuaca yang mau tidak-mau mesti diakrabi seperti sahabat. Denting notifikasi aplikasi, mungkin lebih berharga daripada azan magrib dari TOA masjid dekat rumah kediaman. Ia bergegas mengegas motor meninggalkan suara bilal yang tak terlalu pandai melagukan azan, melaju melewati jalan samping masjid, lalu deru...

Rasa Syukur

Ini oleh-oleh jogging pagi tadi, di pertigaan jalan berhenti scoopy warna abu-abu, si pengendara, seorang cewek, pelajar kelas IX SMP, bercakap-cakap dengan jarak 100 meter kepada seorang nenek, yang menggendong keranjang sayuran di punggungnya. Setelah percakapan dirasa selesai, cewek pelajar itu menarik gas melajukan motor dengan muka manyun, mulut cemberut. Sang nenek seperti mengemukakan sesuatu kepada saya, tetapi tidak begitu saya dengar karena berjarak jauh. Saya pun melangkah mendekat. Ilustrasi | pict: Pinterest Saya mencari penegasan, apa yang nenek katakan tadi. "Itu cucu saya, selama ini dalam pengasuhan saya," katanya. Saya bertanya, "Orang tuanya mana?" "Ibunya kerja di Tangerang, ayahnya di Semarang, ceraian." Oh, anak korban divorced , saya membatin. "Itu tadi dia manyun karena nggak saya kasih duit. Biasanya saya kasih kalau nggak 5 ribu, 10 ribu," jelas nenek. Saya pun jadi mafhum kenapa si cewek SMP berseragam baju olahraga ...

Sekolah Rakyat

Gedung Dinas Sosial milik Pemprov Jawa Timur ini semula adalah UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Magetan di Pacitan, tempat perawatan lansia. Saat ini dialihfungsikan menjadi UPT Sekolah Rakyat Menengah Atas 23, Pacitan. Lokasinya di Jalan H. Samanhudi (belakang KPPN). Dahulu setiap subuh tiga atau empat orang lansia menyapu guguran daun kembang tanjung di jalan depan panti, sekali-sekali perempuan jompo itu menyapa orang yang lewat pulang dari masjid. Di tempat ini siswa/siswi Sekolah Rakyat Menengah Atas 23, Pacitan, menjalani aktivitas. Saya, orang yang juga disapa, saat lewat pulang dari subuhan di Masjid Agung Darul Falah (MADF) dekat alun-alun Pacitan. Kadang saya memutari alun-alun dulu, pulang tak melewati jalan itu, tapi Jl. S. Parman. Kebiasaan subuh di masjid dekat rumah Perum BKP Blok P, saya bawa ke mana pun pergi. Mulang tiyuh ke Ranau atau mudik ke Pacitan, bahkan nginap di hotel di seputaran Malioboro pun subuh ke masjid. Di Dagen ada dua masjid di dalam gang. Satu ...

Pentigraf #1 (bagian 3)

Sungguh panjang perjalanan buku ini mewujud menjadi suatu kenyataan. Dua kali sudah saya tulis di blog ini. Ini kali ketiga dituliskan, merupakan pemuncak. Hasil layout pdf    dikirim tgl. 17/5, naskah saya ada di hal 411. Dikirim ulang tgl. 21/6 minta agar dicek, hasil layout   tetap belaka. Tak ada perubahan. Sempat berpikir, apakah hanya akan berupa pdf , tapi saya tetap husnudzon dan sabar menanti penjelasan perihal buku fisik. Pada 1/8 dikabarkan bahwa buku pentigraf ini dapat anugerah MURI tertanggal 29/7. Wah, ikut bungah , ternyata progres berjalan lancar. Buku antologi 1.234 pentigraf Tanggal 7/8 pukul 10.48 sertifikat dikirimkan lewat wapri . Nah, tambah bungah lagi, ternyata perjalanan panjang buku ini telah sampai pada titik akhir. Para penulis diminta menunggu kiriman buku tiba alamat masing-masing. 12/8 saya berangkat ke Jawa Timur. Dengan begitu, saat buku diantar kurir, tidak akan saya sambut sendiri. Benar saja, 20/8 pukul 08.58 Kang Paket mengi...

Kembali ke Akar

Akar budaya ngebis  setiap mudik , ya, tumbuh bus berbagai jenama di hati. Setelah tanggal 13/8/'25 lalu ke Jawa pake bus Damri, ketika pulang kembali ke Bandar Lampung balik lagi ke bus Puspa Jaya yang sudah jadi langganan semenjak dulu kala. Memang ada beda cukup signifikan. Puspa Jaya ada wadah kaki selonjor di depan kursi duduk, sementara Damri tak ada tambahan itu. Memang settingan kursi duduk Damri seperti itu. Yang trayek Gambir, Bogor, Bandung, dan ke Jogja sama, hanya kursi duduk saja. Loket tiket di pool Jogja Rosalia Indah dan Putra Remaja pernah juga dicoba. Untuk 'membanding-bandingke' lebih dan kurang satu dengan yang lainnya. Tentu masing-masing bus punya kelebihan dan kekurangan tersendiri, harga tiket dan servis yang diberikan kepada penumpang. Harga tiket akan naik secara periodik dari waktu ke waktu, seiring naiknya harga bahan bakar minyak, tarif tol serta biaya perawatan bus. Sudah hukum alam, komponen biaya-biaya tersebut dibebankan ke penumpang mel...

Jalan Kopi

Menginap di Jalan Dagen, ini hendak ngopi mesti jalan dulu ke Teras Malioboro 1, ada angkringan santuy yang memeram wajah kami dalam ingatannya sehingga beberapa kali ke sana, langsung sigap melayani apa yang kami kehendaki. Kopi kan? Ya, "jalan kopi" saya sematkan jadi judul tulisan kali ini karena itu tadi, mesti jalan agak jauh dari Dagen ke Teras Malioboro 1, demi secangkir kopi. Padahal, dulu cukup menyeberang jalan ke depan bekas toko Samijaya, angkringan dan penjual lumpia Samijaya. Di sini tempat gerobak lumpia Samijaya dulu Lumpia legendaris sejak masa saya SMA tahun '80an, itu raib bersamaan direlokasinya pedagang kaki lima di selasar pertokoan Malioboro ke Teras Malioboro 1 dan 2. Waktu ke Jogja bulan September 2024 masih sempat menemukannya nyempil antara pertokoan. Kemarin ketika melacak keberadaannya, sudah tak menemukannya. Di Google ada 3 titik menunjukkan tempat lumpia Samijaya 'bermarkas' sekarang, tapi yang lebih pasti adalah yang di Jalan Mata...

Kota Paling Kesepian

Kota "paling kesepian" ini ternyata ramai saja pengunjungnya. Minggu malam suasananya seperti malam Minggu. Kenapa begitu? Gaes, sejauh pengetahuan saya, sejak zaman tahun 1980-an, pada malam Minggu lah orang keluar kandang, berkencan. Toko buku Gramedia di Jalan Jend. Soedirman ramai pengunjung, toko Gardena di Jalan Solo, toko Ramai di Jalan Malioboro atau toko Samijaya yang demikian legendaris pun ramai pada malam Minggu. Hanya itu tempat-tempat yang paling  happening  pada saat itu. Terhanyut nostalgi Tapi, Minggu malam kali ini kekecualian. Libur cuti bersama 18 Agustus 2025 dimanfaatkan orang untuk datang ke Jogja. Nuansanya kental terasa. Orang-orang di Malioboro adalah pendatang, termasuk yang ngamen dan bekerja dadakan jadi juru foto. Setelah mulai ramai dibangun mal dengan Matahari Departemen Store dan Supermarket jadi jenama di garda depan, toko-toko yang saya sebutkan di atas perlahan meredup. Samijaya hilang dari Malioboro, hanya tinggal legenda sebagai toko ter...

Angkringan Mbak Agil

Angkringan mbak Agil depan rumah kakak di Pacitan ini idola keluarga. Kuliner yang dijual tentu saja khas angkringan, yaitu sego kucing. Tetapi yang legend dan jadi idola kami adalah pisang goreng wijen (diberi toping taburan wijen) dan wedang jahe. Selama stay delapan hari di Pacitan, semenjak Jumat silam hingga Sabtu hari ini, ditunggu-tunggu nggak juga buka. Eh, ndilalah malam ini buka, langsung deh kami gasken menikmati sego kucing dan pisgor wijen serta minum wedang jahe. Gak sia-sia nunda pulang. Angkringan mbak Agil idola keluarga Foto angkringan ini saya share di grup WA keluarga, ada yang merasa gelo lho karena jauh hari sebelum berangkat dari Trowulan, Mojokerto, mewacanakan pengin menikmati sego kucing dan pisang goreng wijen di angkringan mbak Agil. Penasaran kayaknya. Tapi, hingga pulang kembali ke Trowulan pagi tadi, apa yang diharapkan tak kesampaian. Hanya kuliner makanan berat-berat yang kelakon , seperti ayam goreng krispi Mekar Jaya, soto langganan keluarga Pak S...

Sebuah Keniscayaan

Revitalisasi Pantai Pancer Door menjadi sentra wisata dan kuliner, memberi dampak sepinya alun-alun Pacitan. Lapak-lapak kuliner seperti jadah bakar, sate tahu, wedang tape, wedang jahe, kopi, es teh atau teh panas, dll. terlihat sepi pengunjung, tadi malam kami makan di kafe Teras Alun-Alun, sesudah itu kongkow di alun-alun. Kesan sepi begitu terasa. Sebuah keniscayaan, ada pihak yang maju dan ramai akan diikuti pihak lainnya yang stagnan bahkan sepi. Begitulah dinamika kehidupan di sentra kuliner dan pariwisata suatu daerah. Akan datang masa panen raya, lalu perlahan ditinggalkan pengunjung. Sepi. Lapak-lapak pedagang kuliner alun-alun Pacitan Pasang surut seperti laut. Ada masanya pasang dan ada masanya surut. Saat ini sentra kuliner tepi laut di Pancer Door sedang naik daun, nanti akan sampai juga ke titik jenuh pengunjung, satu per satu lapak berguguran. Sepi seperti halnya alun-alun saat ini. Ya, tidak menyangka alun-alun yang baru saja kami tengok, penjual jadah bakar (kuliner k...

Kota 1001 Gua

Pacitan sering disebut hidden paradise of java karena keindahan beberapa pantainya. Kota tempat lahirnya Presiden SBY, ini juga dijuluki "kota 1001 gua" karena memiliki banyak gua, cantik-cantik. Memang tidak sampai 1000 apalagi lebih 1. Tapi, dari sekian goa yang ada, memang indah-indah, membuat pengunjung terkagum dan berdecak. Situs baru yang diresmikan 16 Mei 2024, yaitu Museum Song Terus. "Song" bukan bermakna nyanyian atau lagu, artinya adalah goa. Sementara "Terus" karena dari mulut gua lorong di dalam bisa tembus ke belakangnya sejauh 70 meter yang di dalamnya mengalir air sungai. Sungai yang keluar dari dalam gua (yang tembus atau terus ke belakangnya tersebut) bisa mengairi sawah penduduk. Itulah asal muasal kenapa disebut "Song Terus" karena lorong dalam goa itu tembus belakang. Tadi sore pukul 15.00 pembukaan acara Ekspedisi Merah Putih 70-Mile Sea Paradise di Pantai Pancer Door. Tapi, kami pilih pergi ke Museum Song Terus untuk meli...

Pancer Door

Pantai Pancer Door, di Pacitan, terus dibenahi jadi sentra kuliner tepi pantai seperti  ala - ala pantai Legian di Bali. Menu yang ditawarkn beragam khas Jawa Timuran, seperti ketupat tahu, sgpc (sego pecel) madiun, serta serbaneka yang dibakar-bakar. Minuman pendamping tidak ketinggalan degan dan cendol dawet seperti di lagu koplo itu. Ada memang yang ala-ala kafe, seperti fizza dan roti bakar untuk mengakomodasi selera milenial dan Gen Z. Jika tak begitu, maka akan sepi pengunjung. Mubazir jadinya. Sentra kuliner Pancer Door Di sini ada jogging track yang asri terlindung pohon pinus, bisa dibuat tempat foto syantik bareng besti, bahkan  prewed . Ada tempat penangkaran penyu juga. Ada masjid apung di muara Sungai Grindulu yang dekat banget dengan bibir Samudra Hindia. Masjid ini pernah hanyut ke laut. Seperti yang sudah saya ceritakan pada postingan kemarin, kalau hujan deras di hulu, sungai Grindulu ini akan membanjir-bandangkan apa pun yang diamuknya, diantarkan menuju ...

Sungai Grindulu

Sungai Grindulu yang bermuara di Samudra Hindia, Pacitan, ini dulu saat banjir bandang 27-28 November 2017 memporakporandakan desa yang dilaluinya hingga alun-alun Pacitan, kerugian mencapai 1 miliar rupiah. Disebabkan siklon tropis. Setiap hujan deras di hulu, niscaya akan mengirim banjir bandang menuju ke arah kota, menyapu apa pun yang dilaluinya, beberapa desa di kiri kanannya dan juga poros jalan yang menghubungkan Pacitan dan Ponorogo. Lalu lintas lumpuh, ekonomi rubuh. Sungai Grindulu Hari ini sembari menilik rumah keprabon  warisan orang tua istri, saya melongok ke sungai. Beberapa orang menambang pasir. Saya juga menyinggahi patung Ganesha di tikungan jalan yang dahulu jadi 'barang' yang begitu menakutkan di mata anakku. Dahulu, saat anak sulungku berusia 1,5 tahun, sedang senang-senangnya jalan, pagi-pagi saya ajak jalan ke patung itu. Melihat sosok patung yang mengerikan, ia jadi ketakutan. Tapi, saya pegangkan tangannya ke tubuh patung, eh, lama-lama muncul juga be...

Memandang Laut

Lama tak pulang kampung ke Pacitan, ternyata banyak destinasi wisata baru. Siang tadi yang kami kunjungi adalah Mentari Ocean View, tak jauh-jauh amat, hanya sekitar 12 menit dari tengah kota. Ada jembatan kaca berikut spot foto lainnya. Tentu butuh keberanian untuk meniti jembatan kaca itu. Kendati tidaklah tinggi-tinggi amat, namun bila tak memiliki keberanian sedikit pun, ya, gagal berakting. Samudra Hindia difoto dari Mentari Ocean View Hanya beberapa gelintir saja yang memiliki sedikit keberanian itu. Beruntunglah karena bisa memiliki foto di situ. Nggak hanya foto, ada video juga bisa bersarang di galeri ponsel. Memperbanyak koleksi. Berada pada puncak bibir Samudra Hindia di daerah Pacitan, maka pandangan akan melepas ke samudra yang hijau. Tepat sekali dinamai ocean view . Karena bisa melihat sunset, disematkanlah kata "mentari."

Filosofi HUT RI

Dengar, "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju" begitulah tema HUT ke-80 Kemerdekaan RI tahun 2025. Tampilkan logo bulatan angka 80 yang menyatu, tidak terputus atau infinity . Makna dan filosofi di balik logo HUT RI kali ini dipilih sebab selaras dengan visi besar negara dan mewakili arah perjuangan bangsa bahwa Indonesia ingin jadi negara yang besar, maju, serta rakyatnya sejahtera. Logo HUT 80 RI warna putih berlatar merah Tapi, ingin tetap mengedepankan Bhinneka Tunggal Ika. Oleh sebab itu, logo bulatan 80 dibuat menyatu, tidak terputus atau infinity  mencerminkan bersatu dan berdaulatnya rakyat dalam negara kesatuan RI. Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda, tapi satu juga) adalah semboyan yang memperlambangkan negara kesatuan Republik Indonesia, mengutip setengah bait kakawin Sutasoma karangan Mpu Tantular. Doodle Google memperingati HUT 80 RI Lain logo HUT 80 RI, lain pula doodle google . Kali ini membersamai HUT 80 kemerdekaan RI, google turut serta meraya...

Pahala Umrah

Buanyak pendapat mengenai amalan yang nilai pahala atauu kebaikannya setara dengan haji dan umrah. Misalnya salat di masjid Quba, tapi untuk ke sana kan sama saja tho dengan berangkat umrah. Yang paling simpel dan tak harus berangkat ke sana adalah berwudu di rumah lalu berangkat ke masjid untuk salat subuh berjamaah. Setelah selesai salat subuh, duduk berzikir hingga tibanya waktu syuruq. Duduk berzikir atau membaca Al-Quran. Setelah tiba waktu syuruq, dirikan salat israq dan duduk berzikir menunggu waktu dhuha tiba. Lanjutkan dengan salat dhuha berapa rakaat yang diinginkan dan sebisanya. Bila inginnya hanya 2 rakaat dan bisanya itu, boleh. Bila mau 4, 6, 8, 10 atau hingga 12 rakaat pun boleh. Semampu dan semaunya, tapi lebih banyak kan lebih bagus. Pahala yang didapat akan lebih banyak juga. Subuh tadi, kembali saya nge- charges iman di Masjid Agung Darul Falah Pacitan. Saya berwudu di rumah, setelah subuh membaca Al-Quran hingga syuruq, selesaikan juz 8, salat israq dan lanjut sa...

Hilal Teman

Postingan pada grup facebook alumnus STIM d/h AMP YKPN perihal rencana reuni akbar dalam rangka milad ke-50, saya memberi komentar dengan meng- tag seorang teman satu indekos asal Pekanbaru dan kemudian menetap di sana juga. Pasalnya, ia pernah membuat woro - woro di fb AMP, maksudnya ia menyapa teman-teman satu angkatan tahun 1983/1984, agar muncul. Melacak keberadaan teman, ya, di kotak ajaib ( facebook ) itulah tempatnya. Komentar saya meng- tag namanya dan memintanya agar hadir di reuni nanti, tak mendapat tanggapan darinya, tapi mendapat like dari seorang teman fb -nya. Saya jadi tanda tanya, ada apa gerangan dirinya. Saya pun menelusur dengan membuka akun fesbuk miliknya, ketemu postingan putrinya, berupa berita meninggalnya sahabat indekos itu. Ia lahir 16 April 1962 dan wafat 7 Juni 2022 dalam usia 60 tahun. Melihat tahun wafatnya 2022, itu masa-masa akhir pandemi Covid-19, apakah karena covid atau bukan, tidak bisa direka terka dengan tepat selain melihat catatan rekam ...

Kimiawi Kesehatan

Di facebook  "Keluarga Alumnus SMA Moeha" Jogja, tempat saya bersekolah dahulu, salah satu alumnus dengan nama akun Takim Sehat Ceria, memposting foto bersama Bapak Cokro, guru mapel Kimia. Subhanallah, kendati kelihatan sudah sepuh, tapi aura sehat terpancar di wajah beliau yang cerah. Kimia kesehatan seseorang dipengaruhi banyak hal. Yang utama adalah faktor pikiran, kemudian disusun unsur-unsur yang ada di lapisan menu makan yang dikonsumsi. Bergizi seimbang, istilahnya. Berikutnya adalah suasana hati, mood  serta hormon bahagia. Alumnus SMA Moeha bersama Bapak Cokro (kemeja batik merah) dalam suatu acara pengajian alumnus. (foto: fb takim sehat ceria) Tampaknya kimia kesehatan Pak Cokro bagus sekali. Tentu bukan karena beliau guru kimia, melainkan itu kemistri dari banyak hal yang ada di sekitaran beliau. Keluarga, jiran tetangga, kolega, serta masyarakat kebanyakan yang dihubungkan jejaring komunitas. Saya ingat-ingat lupa, beliau asli dari Lahat, Sumatra Selatan. Jadi s...

Ujicoba Armada

Melanjutkan cerita perjalanan ngebis yang kami berdua istri lakukan kemarin petang dari pool Damri tujuan Jogja bablas Pacitan. Karena saya habis diserang vertigo hari Sabtu, akhir pekan lalu, perjalanan mesti diestafet. Transit Indramayu. Ini cuman sedikit reviu untuk bus milik BUMN yang mengusung tagline AKHLAK -- Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif - tersebut hasil merasakannya. Armadanya sih oke, wort it , dan lumayan nyaman. Ngebut banget lagi. Oke pokoknya. Nah, bagian ngebutnya. Itu yang paling saya demen . Sebagaimana yang sudah-sudah, sejauh pengalaman kami ngebis, bus dijalankan dengan kelewat santuy, padahal jalan lengang, sangat tidak saya suka. Sopir apa ngantuk. Tak bersemangat. Kesannya loyo, gitu. Kendati dermaga 2, bukan dermaga eksekutif, tetapi penyeberangan dengan KMP Tribuana I, saat masuk ke lambung kapal lancar, perjalanan bus menembus gelap malam di tol cipali hingga exit di Indramayu, lumayan nyaman, aman, dan amat menyenangkan. Ujicoba...

Dari Zaman Hong

Waktu hunting tiket di pool bus langganan, berdiri  stand banner  promo pembukaan trayek baru, Lampung - Surabaya - Malang. Wahai, makin keren aja bus Puspa Jaya  membidik peluang. Dari zaman hong, istilahnya. Ketika anak-anak masih SD, bila mudik ke tanah kelahiran mereka yang kami tumpangi adalah bus. Pada mulanya bus Muncul . Kini sudah tak ada lagi, bahkan jauh sebelum masa Covid. Gastras.ID, akun X yang spesial mereviu armada bus dari berbagai jenama dan trayek Dari Muncul berganti bus  Puspa Jaya itu. Dari mulai harga tiket 250K rupiah hingga menjadi 490K rupiah (Agustus 2025). Sekali-sekali nyasar mencoba Rosalia Indah dan Putra Remaja , nyamannya tidak jauh beda. Di platform X (twitter) ada orang yang menahbiskan diri sebagai blogger yang 'bus mania'. Segala macam bus dicobanya dan direviu di blog. Mulai dari jenama bus dan perusahaan oto busnya. Ditulis amat terinci. Pabrikan pembuat serta spesifikasi mesin bus, harga tiket berikut servis yang dipero...

Ngopi Morning

Mencari simpul dari mana asal muasal, hasil pemeriksaan paramedis di klinik, kemarin lusa ( selumbari ) malam Minggu, tekanan darah atau tensi saya 150/80 mmHg. Kaget, sikit . Kenapa bisa? Oh, ya, bisa jadi karena kebiasaan makan gorengan sebagai teman ngopi morning,  mendekati benar. Seperti sudah saya singgung di tulisan pada blog ini, bahwa menyandingkan kopi dengan gorengan, pada dasarnya sebuah kesalahkaprahan yang seyogianya tidak tepat. Mengawinkan kopi dengan roti-rotian pun, agak salah juga. Merusak citra 'kopi itu sehat.' Ilustrasi | gambar dari tiktok Sarapan sehat yang baik, ini menurut para praktisi kesehatan, adalah buah. Soal minumnya pilih kopi atau teh, terserah selera masing-masing individu. Lebih bagus sih  adalah wedang seruni (sereh-jeruk-nipis disiram air panas). Atau jus buah-buahan segar. Tapi, agak ngeyel mengubah kebiasaan jelek nyamil gorengan, itu keterlanjuran yang terus berulang dari pagi ke pagi. Efek buruknya bekerja, lama kelamaan membuat ...

Kunci Cepat Sehat

Diagnosis paramedis klinik tadi malam, tensi darah 150/80. Ditanya punya riwayat darah tinggi? Tidak. Karena tensi darah saya biasa 120/80. Naik jadi 130/90 atau 140/80 atau yang tadi malam 150/80, sifatnya temporer. Naik dikarenakan sedang demam panas. Bukankah seperti itu kegalibannya? Ditanya dokter, punya riwayat vertigo. Iya, ini kasus yang kedua. Dahulu pernah kena, tapi tidak disertai muntah. Ini tadi muntah hingga tiga kali dan perut terasa mual. Sambil menulis resep, dokter jelaskan ke istri saya aturan minum obat. Usahakan Bapak duduk senyamannya. Jangan banyak bergerak gitu . Ilustrasi | pict: Bola.com Maksudnya agar jangan sampai muntah lagi setelah obat masuk lambung. Percuma memang obat keluar lagi. Pertama obat mual sebelum makan, lima menit kemudian obat lambung disusulkan. Setelah makan, jeda 15 menitan, baru obat vertigo dan vitamin. Jadi, rangkaian ritual minum obat seperti itu urutannya. Pulang dari klinik masih sempat muntah. Yang keluar muntah kuning istilahnya. P...

Pecah Ban

Hari kedua puasa ayyaumul bidh , saya pecah ban. Seperti yang saya tulis pada postingan selumbari , dengan judul "Bulan Kedua" bahwa pengin sekali di tahun hijriah kali ini, istikamah menjalankan puasa ayyaumul bidh . Dari Muharram ke Zulhijah. Tetapi apadaya, jelang zuhur tadi badan saya seperti limbung seusai mengambil air wudlu, perasaan saya langsung meraba, waduh...... ini tanda-tanda vertigo. Benar saja, habis dhuha gejalanya kian menguat, tak mampu rasanya zuhur ke masjid. Dah, di rumah saja. Ilustrasi puasa ayyaumul bidh | Surya.co.id  Puasa ayyaumul bidh pecah ban di hari ini. Muntah hingga tiga kali. Ke klinik kesehatan langganan bakda Isya badan sempoyongan. Ada 4 varian obat dikasih dokter. Untuk mual, lambung, vertigo, dan vitamin. Jalan menuju istikamah, agak cukup terjal rupanya. Benar belaka, manusia hanya bisa berencana, tetapi takdir si Penggenggam Kekuasaan jua menentukan arah tujuan. Rencana Tuhan, kata tetangga ahli kitab mengistilahkannya. Kita musli...

Hari Kucing Sedunia 2

Agustus tahun 2024 silam, karena kesibukan mempersiapkan diri (fisik dan psikis) untuk berangkat umrah pada Oktober-nya,  ngeblog    jadi kendor. Praktis hanya satu postingan saja di bulan kemerdekaan itu. Tentang membesuk kerabat di RS. Pada bulan September tanpa postingan, Oktober 8, November 4, dan Desember 16 postingan. Dengan begitu, banyak momen terlewat tak tercatat. Banyak kejadian mestinya diceritakan. Tapi, hanyut terbawa waktu begitu saja. Tak menggoreskan kesan ingatan. Ilustrasi | pict: X @DoraemonHariIni Hari ini, 8 Agustus diperingati sebagai Hari Kucing Sedunia. Tadi, selagi asyik  scroll-scroll   X (twitter), nemu tweet Doraemon Hari Ini @DoraemonHariIni, oleh The Conversation Indonesia @ConversationIDN ditanggapi. Jadi diingatkan lagi pada meong-meong. Pada tahun 2023 saya menulis hal ini, tapi luput di tahun 2024. Foto di X Doraemon itu saya download dan mengirimkannya ke  WhatsApp anak sulung yang punya kesenangan  angon pu...

Bulan Kedua

Wacana hijrah Rasulullah SAW memang dipersiapkan di bulan Muharram, tapi peristiwa perjalanannya baru dilakukan di bulan Shafar. Kendati begitu, tatkala menetapkan awal permulaan atas tahun hijriah, di antara sahabat Rasulullah SAW sepakat pada bulan Muharram. Ini bulan kedua pada penanggalan hijriah. Bulan kedua umat muslim menjalankan ibadah shaum ayyaumul bidh . Ada dua versi keyakinan, pengikut Muhammadiyah memulai puasanya di hari ini dan penganut NU memulainya besok. Jalani saja, soal mana yang tepat serahkan saja pada Allah SWT. ilustrasi | pict: rumah zakat Allah SWT tidak melihat kapan waktu bagi hamba-Nya melaksanakan. Yang Dia lihat dan nilai adalah niat, ketakwaan, keikhlasan dalam mengerjakan amalan-amalan sekecil zarah sekalipun. Itu bentuk Kasih Sayang Allah SWT kepada hamba-Nya, tanpa pandang bulu. Di Mata Allah, ketakwaan. Itu thok . Di tahun yang sudah-sudah, saya mencoba untuk menjalankan ibadah shaum ayyaumul bidh dengan tekat sepanjang tahun hijriah. Apadaya...

Siapa yang Gak Dermawan?

Melanjutkan perihal anjloknya tingkat kedermawanan penduduk Indonesia yang telah diposting 4 Agustus 2025, selumbari . Menurut World Giving Report (WGR), penduduk Indonesia biasa memberikan donasi rata-rata 1,55 persen dari pendapatan mereka kepada lembaga amal atau langsung penerima yang membutuhkan. Posisi Indonesia sendiri berada di atas rata-rata global yakni 1,01 persen. Jika dibanding negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia lebih unggul daripada Malaysia, Singapura, dan Thailand. Warga Indonesia umumnya menyalurkan donasi secara langsung kepada yang membutuhkan dan melalui lembaga amal serta organisasi keagamaan. Jepang dan budayanya | pict: Blog Bank Mega Lantas, negara mana saja yang paling dermawan di dunia setelah menggeser kedudukan Indonesia? Berdasarkan data WGR 2025, Nigeria berada di posisi teratas negara paling dermawan di seluruh dunia. Penduduk negara tersebut melaporkan, mereka menyumbang rata-rata 2,83 persen dari pendapatan pribadi pada tahun 2024 lalu. ...

Ramalan Ada Benarnya

Benar belaka, rupanya. Sekira pukul 12.52 atau bakda zuhur tadi, terbaca di layar si telepon seluler, "Hujan pukul 14 di sekitar Bandar Lampung, cek prakiraan cuaca selengkapnya." Ah, abaikan saja. Pukul 14.04 terdengar kretek-kretek, titik-titik hujan mulai memukul-mukul permukaan atap. Menderas 6 menit kemudian. Tanah jalan, aspal mengelupas, dan tanaman di depan rumah kuyup dimandikan hujan. Jalan basah seusai dimandikan hujan Kali ini, ramalan cuaca yang selalu muncul di layar ponsel agak lurus menuju kebenarannya. Seringkali agak meleset. Namanya juga ramalan atau prakiraan. Kadang tepat, kadang meleset. Artinya, tak menentu. Ah, jadi teringat lawakan Warkop DKI tahun 1980-an, "Sumatra titik-titik, Jawa titik-titik, Kalimantan titik-titik, rezeki tidak merata." Hujan pun begitu. Kadang tidak merata di mana jatuhnya. Hujan lokal namanya. Agustus ini, lagi-lagi menurut ramalan BMKG, adalah puncak kemarau. Tapi, Pulau Sumatra yang hutannya lebat, membuat kelembab...

Peringkat Kedermawanan Anjlok

Orang Indonesia terkenal dengan tabiat ramahnya. Itu kesan yang menjadikan wisatawan mancanegara selalu nyaman datang berkunjung ke Indonesia dan berinteraksi dengan penduduk lokal tempat destinasi wisata. Tapi, hal lain yang amat kental dengan budaya Indonesia adalah kedermawanannya, tolong menolongnya. Orang Indonesia itu dermawan-dermawan, suka membantu sesama, nggak pelit-pelit amat, sangat ringan tangan. Saking dermawannya, Indonesia pernah menduduki peringkat pertama di dalam daftar negara paling dermawan di dunia. Itu dulu, tahun-tahun sebelumnya. Kini peringkat anjlok. Ilustrasi donasi. gambar: freepik/krakenimages.com Dari peringkat pertama dahulu, kini peringkatnya anjlok ke-21 dari 101 negara yang disurvei. Survei dilakukan World Giving Report (WGR). Menurun drastis dari laporan World Giving Index (WGI) dari Charity Aid Foundation (CAF) tahun 2024. Hasil survei itu dirilis Antara , Sabtu, 2 Agustus 2025. Pada survei tahun 2024, Indonesia masih berada di peringkat pert...