Langsung ke konten utama

Soerabaia


Magrib tadi anak dan menantu tiba di Soerabaia setelah seharian naik sepur jug-gijak-gijuk. Inilah malam perdana kebersamaan mereka di rantau. Untuk seterusnya akan dijalani dengan penuh tantangan, bersama (mencoba) mengatasinya.

Saya dan istri dahulu juga begitu. Pasca menikah tinggal berdua dalam satu kamar kos di Tangerang. Lalu saya hijrah ke Tanjungkarang, istri menyusul setelah SK CPNS-nya terbit dan ditempatkan (unit kerja) di SMP Negeri Pekon Pugung Penengahan.

Anak yang tanggal 6 kemarin menikah, sempat membersamai kami, tumbuh besar di kamar kos hingga berusia 7 bulan. Dibawa hijrah ke Pekon Pugung Penengahan (Lampung Barat) melanjutkan pertumbuhan hingga bisa berjalan di usia 13 bulan.

Sebuah kebetulan, tumbuh besar di pesisir laut memberi value added (nilai tambah) untuk asupan omega 3 dari ikan segar hasil tangkap nelayan yang kami suapkan sebagai lauk bagi beras dolog jatah istri. Menjadikan kecerdasannya di atas rata-rata.

Antisipasi sebelum waktunya tiba ia masuk TK, kami beli rumah di BKP. Perumahan yang baru ada SD membuat bingung di mana bakal sekolah TK. Tetapi, alhamdulillah, seiring berjalannya waktu akhirnya dibangun TK Al-Azhar 16 tempat ia belajar.

Belajar bersosialisasi, berempati, berbagi, bekerja sama sesama kawan. Calistung dan menggambar yang memang sudah saya asah sedari kecil. Terkuak juga akhirnya, bahwa ada bakat seni mengalir dalam darahnya, dari saya dan Dedy, mas sepupunya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

JULI

Bulan Juli lingsir ke ujung cakrawala, banyak momen penting yang ditinggalkannya. 23 Juli 2025 Perpustakaan Nasional Press (Perpusnas Press) RI merayakan HUT ke-6 bareng dengan peringatan Hari Anak Nasional. Di negara kita, HAN tanggal itu. Hari Anak diselenggarakan berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Ada Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni. Ada pula Hari Anak Universal, diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lain pun memiliki hari anak sendiri-sendiri. Ilustrasi, kalender meja (picture: IStock) Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, akhirnya  menetapkan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. 13 tahun sastrawan dan seniman berjuang meraih pengakuan atau legalitas itu sejak kali pertama dideklarasikan di Pekanbaru. Adalah Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri yang menginisiasi deklarasi HPI bersama 40 sastrawan, seniman, dan budayawan dari berbagai daerah Indonesia. Deklarasi hari puisi Indonesia ...