Radio dan Musik
![]() |
Ilustrasi radio, foto: womanindonesia.com |
Tidak banyak kali orang yang sering mendengarkan radio. Saya setiap hari lho. Ada satu radio yang saya sering pantengin terus. Sekarang agak ribet bila selalu pengin berpindah frekuensi. Tali ‘gelombang’ mungkin putus.
Sensor cahaya penanda posisi ‘gelombang’ radio seperti tersangkut. Untuk mencari frekuensi radio yang saya ingin pantengin, pemutar tali ‘gelombang’ harus diputar pelan-pelan. Kerapatan frekuensi 0 koma digit.
Dahulu ada
OZ radio, berpusat di Bandung. Sempat jadi tongkrongan milenial dan Gen Z di
Bandar Lampung terus ‘hilang’ studionya diganti oleh radio nama lain. Yang
masih OZ Bandung, Jakarta, Bali, dan Banda Aceh.
Smart FM,
milik Kompas disiarkan di 10 kota (Jakarta, Medan, Banjarmasin, Makassar,
Pekanbaru, Surabaya, Balikpapan, Palembang, Manado, Yogyakarta). Yang di
Lampung, sayangnya sudah menghilang dari udara.
Ada Sonora
FM, juga milik Kompas Group. Karena ini radio berjaringan sehingga lebih
dominan siaran dari Jakarta, lebih menonjol up date tentang ibu kota. Yang di
Lampung, suara penyiarnya muncul sekilas-sekilas.
Elshinta
News and Talk juga masih eksis. Radio siaran berjaringan ini tetap bisa
ditangkap jangkauannya di kota Bandar Lampung. Selama 24 jam penuh, tujuh hari
dalam sepekan. Masih sesekali saya dengarkan.
Radio dan
musik. Ya, satu kesatuan perangkat pencipta kesenangan. Bukankah nyaman rasanya
bila bekerja sambil diiringi musik. Dihibur celoteh penyiar dengan
joke-joke-nya. Selingan iklan dan juga berbagai tips.
Sudah tahu
kan, efek Mozart pada otak janin ternyata luar biasa positif. Nah, menurut
penelitian, musik juga berpengaruh positif bagi berbagai macam gangguan yang
dialami seseorang. Oleh beban kerja atau apa pun.
Misalnya,
gangguan tidur, penyakit jantung, perasaan stres, autis dan kesulitan belajar,
penderita pikun, bahkan sekadar rasa nyeri pun bisa diatasi dengan mendengarkan
musik yang menghadirkan ketenangan.
Saat
menyetir mobil dalam perjalanan pergi dan/atau pulang kantor, kurang mantap
bila tidak sambil dengar musik, entah dari radio, bluetooth hp atau flashdisk.
Di motor pun biasa dilakukan orang dengan earphone.
Hanya, sebaiknya jangan dibiasakan mengendarai motor sambil mendengarkan musik dari ponsel. UU lalu-lintas pun tidak membenarkan perilaku yang bisa mengganggu konsentrasi dan memicu kecelakaan.
Ada satu lagi radio yang juga masih eksis. Mengudara sudah 35 tahun, yaitu Radio Andalas. Hanya saja, untuk menepatkan tali ‘gelombangnya’ butuh ‘perjuangan’ karena rapatnya frekuensi, nyaris tumpang tindih.
Komentar
Posting Komentar