Goodbye


Yah, beberapa menit lagi bus Puspa Jaya akan jalan, mengantar kami kembali ke Lampung. Usai sudah mudik ke Pacitan, sowan ke mbakyu mbarep, nyekar ke petilasan bapak soho ibu. Dan, sedikit healing.

Pagi sempat galau. Travel yang kami pesan kemarin, sopirnya jebule pergi mancing. Ia alih-oper ke sopir lain. Sopir lain ini yang justru minta maaf. Lho bukan ia yang salah. Tingginya adab adalah meminta maaf.

Ini travel langganan sudah bertahun-tahun. Apa oleh dihantam pandemi Covid-19 sehingga manjemennya amburadul, bubar? Entah juga. Sopir 'kaki tangan' Bos dahulu yang ganti pegang kendali sekarang.

Si pemegang kendali ini bertindak sebagai operator, calon penumpang yang menghubungi WA-nya akan dihubungkannya ke sopir pemilik armada, siapa kira-kira yang siap untuk mengangkut ke tempat tujuan.

Cilaka bila kejadian seperti yang kami alami, sopir mangkir. Beruntung bila dioper ke sopir lain, jika tidak piye. Beruntung jika tak terlambat. Misal, ke bandara, ke pool bus, stasiun KA atau tempat tujuan lainnya.

Janji dijemput dan berangkat pukul 07 teng, tetapi karena sopir mangkir dan sibuk dicarikan armada pengganti sehingga pukul 08:24 baru berangkat. Sopir paham kegalauan kami, maka ia minta maaf.

Mobil ia pacu agak cepat, dicarikannya jalan yang lebih cepat menjangkau alamat tujuan. Alhamdulillah tiba di pool pukul 10:59 masih sempat nyantap soto ayam di warung sebelah pool, dekat kampus UAD.

Goodbye! Untuk ke depan, sepertinya pindah travel saja. Daripada terjadi hal yang lebih fatal, akan lebih baik jika mencari jalan keselamatan terlebih dahulu. Sebelum terlambat dan menyesal kemudian. Begitu!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan