Sisa Hujan Bulan Juni
![]() |
credit picture: pixel/????? |
Postingan ini saya tulis di atas travel Jogja—Pacitan. Setelah saya cermati, ternyata dua tahun saya nggak ke Jogja dan Pacitan. Terakhir masa liburan sekolah Juni 2021. Menginap di malioboro digoyang gempa.
Gempa di Barat Daya Bantul membikin terkejut kami yang ‘menumpang tidur’ di lantai 3 Harper Malioboro Hotel. Sepekan lalu (30/6/2023, kembali ada gempa M 6,4 membuat pengunjung Jalan Malioboro panik.
“Gempa terasa sampai di Surabaya,” kata anak kami yang jadi ‘diaspora’' di sana sejak 6 tahun lalu. Blitar, Malang, Cilacap, dan Semarang juga melaporkan apa yang mereka rasakan. Yang menyiratkan traumatis.
Gempa di kedalaman laut selatan (Barat Daya Bantul dan Tenggara Pacitan) jadi momok mengerikan. Ada analisis mengatakan, gempa dahsyat akan terjadi di Pacitan yang berpotensi tsunami setinggi 24 meter.
Kapan itu terjadi? Tidak bisa dipastikan. Hanya Allah Swt yang memiliki kuasa menimpakan atau tidak menimpakan suatu bencana kepada hamba-Nya. Kita hanya bisa berdoa dan berlindung kepada-Nya.
Saat perjalanan menuju Bakauheni, anak di Surabaya kirim pesan WhatsApp bahwa Jakarta dilanda badai. Saya pantengin Twitter, ternyata di Lumajang terjadi banjir bandang lahar dingin dari perut Semeru.
Serbuan air bah dari perut Semeru itu menerjang jembatan penghubung Lumajang dan Malang. Di Muaradua, OKU Selatan, Sumatra Selatan, juga banjir bandang. Satu rumah hanyut, videonya jadi viral.
Badai tidak hanya di Jakarta. Di mana-mana terjadi bencana. Musim kemarau tak serta merta membuat hujan berhenti. Sesekali hujan tercurah di beberapa daerah. Taruhlah kita sebut “sisa hujan bulan Juni.”
Komentar
Posting Komentar