Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2025

MBG (Mari Bersama Ger-geran)

Hari ini 30 September, masih seperti tahun-tahun yang lalu, TV One kemarin malam memutar ulang film “Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI” - Tahun kemarin atau kemarinnya lagi (agak lupa), saya sudah menulis di blog ini tentang film legendaris itu ditayang-ulangkan oleh TV One. Yang juga masih segar dari peristiwa mengerikan, selain pembantaian perwira TNI oleh PKI, adalah peristiwa keracunan MBG yang menimpa ratusan pelajar SMP Bandung Barat. Betapa menyedihkan nasib bangsa ini, kehendak membuat anak bergizi kok yang terjadi malah bikin mereka keracunan. Ilustasi "MBG" pinjam pakai punya Tempo Bagi saya, tragedi keracunan itu menimbulkan tanya, kok tidak ada keterangan mengenai apa sebab terjadinya keracunan. Tidak pentingkah menjelaskan? Yang terdengar kebisingan sendiri-sendiri di kelimun masyarakat karena tidak ada pihak berwenang menghibur kesedihan orang tua. Atau memang sengaja menyembunyikan peristiwa mengenaskan, menyedihkan, dan memprihatinkan itu di bawah omp...

MyValue 7 Tahun

Ternyata selain Google, ana siji maning yang ulang tahun pada hari Sabtu, 27 September 2025 selumbari , yaitu MyValue, satu aplikasi untuk pembeli buku yang jadi  member  di toko Gramedia. Kebetulan karena saya hobi baca otomatis hobi juga belanja buku di toko buku yang grup Kompas miliki itu. Suatu hari saat beli buku, oleh kasir ditawarkan untuk jadi member pakai MyValue. Saya pun setuju. 7 Langkah Keberlan7utan di ulang tahun ke-7 My Value, 27 September 2025. Kasir itu juga yang mengunduhkan aplikasinya dan melakukan verifikasi data e-mail dan nomor ponsel saya. Jadilah sejak saat itu ada MyValue tertanam di satu sudut pekarangan gawai saya. Jarang dipakai. Hari Sabtu selumbari MyValue berulang tahun ke-7. Setiap membeli buku di Gramedia, saya tunjukkan MyValue, barcode di- scan  si kasir, saya mendapat tambahan poin. Berapa? Disesuaikan nilai belanja. Jumlah poin yang telah saya kumpulkan Sudah 17.200 jumlah poin saya kumpulkan. Dalam benak saya terpikir, buat apal...

KAI 80 Tahun

Oleh karena di sudut pekarangan gawai saya tumbuh aplikasi KAI Access sehingga saban hari menyuarakan kicau notifikasi. Bunyinya merdu, tentang promo tiket serta suara-suara notif lainnya. Hari ini KAI ulang tahun yang ke-80. Seusia dengan kemerdekaan RI. Jadi, satu bulan setelah dibacakan teks proklamasi di 17 Agustus, pada 28 September tahun 1945, perusahaan jawatan kereta api berdiri. Tangkapan layar notifikasi KAI Access Ya, benar, sebelum berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), pada mulanya masih berbentuk perusahaan jawatan kereta api (PJKA). Sehingga ada komplek perumahan PJKA untuk para karyawannya. Yaitu karyawan PJKA yang bekerja sebagai masinis kereta api atau sebagai teknisi di Balai Yasa (depo atau bengkel perawatan lokomotif dan gerbong KA pada setiap 24 bulan, 48 bulan atau 72 bulan sekali). Saya dahulu, di Jogja, pernah merasakan indekos di perumahan PJKA daerah Pengok Blok G, tak begitu jauh dari Balai Yasa di Jalan Kusbini No.1, Kecamatan Gondokusuman (di de...

Google 27 Tahun

Hari ini, tanggal 27 Google! ulang tahun ke-27. Ya, kebetulan sekali, sama-sama angka 27. Kalau disamakan dengan orang, angka 27 begitu menandakan memasuki usia matang, biasanya akan mulai berpikir dan mempersiapkan untuk menikah. Tidak mutlak sih dan tak semua orang yang berusia 27 berpikiran begitu. Ada yang masih usia 25 sudah kebelet menikah, dan ada juga usia 35 masih enjoy menikmati masa sendirinya sambil menata karier. Semua punya pola pikir dan target masing-masing. Tampilan doodle Google di hari ulang tahunnya Kembali ke momen HUT Google, sudah 27 tahun si google ini memberi manfaat yang begitu luar biasa bagi kehidupan manusia. Dikembangkan dari tahun ke tahun dengan menambahkan fungsi-fungsi lain hingga lebih banyak manfaat dan nilai tambahnya. Banyak doodle dibuat dan ditampilkan oleh Google untuk momen-momen penting. Di HUT-nya kali ini pun menampilkan tulisan Google yang beda dengan biasanya, di HUT ini kembali menampilkan tipografi huruf seperti logo Google pada tahun 19...

Fase yang Lainnya

Setelah sedikit dibingungkan tautan melalui bit.ly yang rupanya mengarahkan ke google form, tapi masuknya melalui QR Code, setelah minta panduan anak di Surabaya, akhirnya keluar masalah dengan simpel. Hanya dengan meklik tulisan "skip." Satu fase lewat, langkah masuk ke google form dan mengirim karya ke satu even kelar. Yes, kata Tukul Arwana, "Kembali ke laptop." Dihadapkan satu even yang juga mengirimkan karya melalui google form yang juga langkahnya sama seperti yang terdahulu. Ilustrasi | credit title: Munich Startup | Tapi, berhubung sudah paham kunci tuk membuka pintu keruwetan, saya tidak perlu lagi minta dibantu oleh siapa pun. Semula berniat minta panduan pada teman baik istri, tapi mencoba dulu minta pada anak, seperti yang disarankan istri. Benar juga, pikir saya. Sebenarnya sudah biasa mengunggah file ke google form tanpa masalah karena begitu mengeklik tautan bit.ly, google form langsung muncul di layar PC atau laptop. Kemarin kok muncul pemberitahua...

Ketipu Messenger

Hari ini saya melukis cerita sambungan dari tanggal 17/9 yang berjudul "Hacker Iseng" perihal facebook yang kena hacked. Sebentar, kok melukis bukan menulis? Yang dilukis tuh senja. Itu mah lagunya si Budi Doremi, "Melukis Senja" dong. Jadi, ceritanya kemarin sepulang saya dari rental print dan fotokopi, istri sedang menerima tamu di teras, badannya gede. Ia langsung membuka pintu pagar langsung menyalami saya yang belum selesai memarkirkan motor. Ia melajutkan nyerocos cerita. Ilustrasi, logo facebook messenger Intinya, ia ketipu messenger yang saya ceritakan di tulisan tanggal 17/9 itu. Facebook teman yang kena hacked, oleh si hacker disalahgunakan untuk menipu seolah-olah mau pinjam duit dan minta ditransfer ke rekeningnya yang, ternyata bank swasta bonafide. Bank yang pada mulanya milik konglomerat Sudono Salim alias Oom Liem. Nasabah bank itu memang kerap kebobolan oleh pelaku tindak kejahatan yang menggangsir rekening, tentu saja menggunakan teknologi. Itulah ...

Zaman QR Code [2]

Tentang mengunggah file melalui QR Code atau barcode seperti yang saya ulas kemarin, ternyata simpel sekali urusan untuk bisa lanjut ke google form, mengeklik tulisan “skip” di sudut kanan bawah tulisan “watch to continue”. Di situ kan ada tulisan “watch one short and to unlock contein –or skip”. Klik “skip” akan lanjut ke google form. Saya tidak meminta bantuan teman baik istri, tetapi ke anak sulung di Surabaya. Ia pandu lewat video call, apa saja langkah-langkahnya. Ya, mengeklik “skip” itu tadi langsung muncul form yang mesti diisikan data dan file yang akan dikirim. Saya unduh form dan mengisi data, print membubuhkan tandatangan. Lalu, terakhir mengirimkannya lewat form itu tadi. Ah, betapa teknologi itu susah-susah gampang atau gampang-gampang susah. Secara bahasa anak muda yang lebih melek IT, dua anggapan yang bisa dibolak-balik atau dipertukarkan di atas, bukan hal mustahil bisa mereka carikan jalan pemecahannya. Bagi para baby boomers, segampang apa pun, bila itu “dunia b...

Zaman QR Code [1]

Teringat 2 tahun silam, saat akan menghadiri UWRF di Ubud, Bali, tanggal 18--22 Oktober 2023 mesti ada dokumen yang dikirim ke Sekretariat Banpem Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sibuk menyiapkan item-itemnya. Pengirimannya melalui dua cara. Satu , melalui pos berupa dokumen print out dalam format word doc. Dua , melalui google drive berupa dokumen dalam format pdf. Setelah waktu berlalu, email saya penuh. Ilustrasi scan barcode | gambar: merdeka.com Email penuh itu baru saya sadar, rupanya file-file itu belum dilenyapkan. Aksi bersih-bersih google drive saya lakukan, ada file yang langsung di- deleted ada file yang saya download dan dipindahkan ke laptop. Atas keterbatasan ilmu pengetahuan saya terhadap teknologi kekinian, saya memberdayakan teman baik istri untuk membantu menyelesaikan semuanya itu. Walakin, beres dan diproses oleh Banpem Dirjenbud. Waktunya, kira-kira sama seperti sekarang ini, bulan Agustus hingga September, semua berkasnya harus sudah ...

Manjau Dibingi

Di zaman saya SD hingga SMP, zaman radio transistor satu-satunya hiburan, ayah saya memiliki radio merek Philips 4 band. Pukul 06.15 AM si ayah stand by menyimak berita dari BBC London. Begitu pun pukul 20.00 atau 8 malam, kembali ayah menyimak dengan khusyuk berita radio itu setelah lonceng menara Big ben penanda waktu berdentang beberapa kali diikuti terompet corcerto  yang khas. Kakak Wanseha yang berpenampilan mbois Selesai berita BBC malam, saya mengambil alih radio untuk mendengarkan acara Manjau Dibingi di RRI Tanjungkarang (kini berganti RRI Bandar Lampung). Acara berkirim salam dan lagu berbahasa Lampung. Para pengasuh (istilah sekarang pengampu) acara ini, di antaranya Bang Djamil Samidin, Kak Wanseha, Kak Ratna Djuwita, Kak Mintarsih. Mereka siaran secara bergantian sesuai jadwalnya mereka masing-masing. Wanseha, kebetulan sering ke Perum BKP. Tetangga depan rumah yang kami panggil datuk dan andung, adalah saudaranya yang dipanggilnya kakak karena sedaerah asal, Kota...

5 Kabupaten Ini Miskin

Dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat ke daerah-daerah, itu memang patut dipertanyakan apa peruntukannya. Jika dialokasikan untuk kepentingan rakyat (khususnya masyarakat di provinsi Lampung), maka pos-posnya apa saja? Di provinsi yang baru saja mensosialisasikan logo provinsi hasil desain ulang dari yang sebelumnya menjadi yang baru, di mana tagline -nya “Sang Bumi Ruwa Jurai” diganti menjadi “Sai Bumi Ruwa Jurai” ini ternyata ada 5 kabupatennya tergolong miskin. | Logo Provinsi Lampung yang lama dan yang baru | gambar: hasil tangkap IG @lampung Nemu di Threads nih. Akun @meyy_line yang kasih info mengutip data BPS terbaru. BPS adalah lembaga kredibel yang bebas nilai dan campur tangan, bekerja serius untuk mengumpulkan fakta di lapangan dan menyiarkannya secara transparan ke muka publik. 5 kabupaten termiskin. Urutan (5) Pesawaran, sekira 12 persen penduduknya hidup pas-pasan. Pantainya indah, turis berdatangan, tapi apakah warganya ikut sejahtera? Jangan sampai keindah...

Visi Provinsi Hijau

Seperti tepat benar beritageothermal.com  bikin antologi puisi bertema geothermal. Pasalnya, Rabu (17/9/2025) lalu Asosiasi Panas Bumi Indonesia membuka event Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) yang ke-XI, Jakarta. Acara IIGCE yang dibuka oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini menggelar sejumlah agenda penting mengenai energi terbarukan. Antaranya launching Proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 (80 MW) oleh PT Supreme Energy Muara Laboh, Sumatra Barat. Selain Muara Laboh yang di- launching , Sumatra Barat masih memiliki 1 wilayah Penugasan Survei Pendahuluan & Eksplorasi (PSPE) di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Cubadak—Panti yang berada di Kabupaten Pasaman yang memiliki kapasitas 40 MW. Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah saat menghadiri pembukaan event IIGCE 2025 di Jakarta, mengatakan IIGCE menjadi momentum penting bagi Sumatra Barat memperkuat peran dalam rangka pengembangan energi terbarukan atau energi hijau, Bukan hanya penge...

Belajar Jadi Ompong

Semula saya nggak habis pikir kenapalah ia ompong semuda itu. Usut punya usut dan dikasih tahu oleh teman yang paham, ternyata ia adalah seorang "pemakai" napza. Olala, habis deh pikiran saya setelah tahu apa sebab musababnya. Tapi, apabila masih penasaran dan masih hendak berpikir, yak, teruslah dipikir dan dipertanyakan, apakah sedahsyat itu daya rusak napza, sehingga bisa bikin gigi keropos lalu ompong? Selain tentu dampak serius merusak badan dan akal waras. Pengaruh buruk napza memang luar biasa, bikin cungkring badan, kewarasan berpikir terganggu,  dan sistem motorik konslet. Bisa sembuh dengan rehabilitasi, tetapi tidak ada jaminan untuk tidak terjerumus kembali ke kebiasaan perilakunya. *** Ada juga sih orang bisa habis giginya dan ompong bukan disebabkan napza, melainkan oleh berbagai faktor. Misalnya, kerusakan pada email dan dentin sehingga membuat gigi menjadi keropos dan patah atau gempil/cuil sedikit demi sedikit hingga habis. Keadaan demikian, menurut ilmu medi...

Wai Panas Ranau

Semalam saya scroll twitter atau X, bertemu dengan link beritanya CNBCIndonesia.com , perihal Bahlil melelang 10 wilayah panas bumi yang terdiri atas 3 WKP (wilayah kerja panas bumi) dan 7 PSPE (penugasan survei pendahuluan & eksplorasi). Tiga WKP itu adalah Telaga Ranau di Maluku Utara, Songgoriti di Jawa Timur, Danau Ranau di Sumatra Selatan. Orang Ranau menyebut Wai Panas. Masing-masing WKP tersebut diperkirakan memiliki potensi menghasilkan energi panas bumi kapasitas 40 MW. Kolam pemandian air panas danau ranau, meninggalkan naturalisasi | gambar: sisparnas Panas bumi Danau Ranau tidak lain adalah mata air panas yang keluar dari perut Gunung Seminung di pinggir Danau Ranau dekat Ds. Kota Batu, Sumatra Selatan. Sejak lama dijadikan destinasi wisata yang alami, tetapi kini sepertinya sudah dikomersialkan. Seperti apa bentuk komersialisasi Wai Panas kini? Tadinya alami, air panas keluar dari sela-sela batuan tampak menggelegak seperti air mendidih dimasak mengeluarkan uap berbau ...

Hacker Iseng

Saya tidak mengaktifkan fitur messenger di facebook, tapi apabila ada teman mengirim messenger bisa saya buka dan baca. Tanggal 11/9 pukul 11.52 ada messenger dari teman yang rumah kami tidak berjauhan, hanya beda Blok. Pesannya tidak berupa tulisan panjang, singkat belaka, pada mula typo, mungkin grogi, - "Mad", diulang "Mas." Saya baca sebagai hal yang aneh. Sejak kapan ia memanggil saya "Mas", bukankah biasanya hanya memanggil "Di" dari ujung nama saya. Karena itu, saya abaikan sapaan absurd tersebut. Tidak saya jawab. Keesokannya, 12/9 pukul 18.38 kembali ia messenger berupa kalimat tidak senonoh, kayak kode dari seorang telembuk . Menyadarkan saya. | Ilustrasi akun facebook kena hacked. Hati-hat! | gambar: Cyber Security News Oh, berarti facebook kawan ini kena hack . Karena memang sebelumnya istri ngasih tahu kalau kawan ini kebobolan rekening bank, entah berapa puluh juta uangnya raib. Saya pun menghubungkan pesan messenger itu dengan bobo...

Bukan "Lokapasar"

Kendati berulang kali setiap perjalanan mudik ke Pacitan, niscaya singgah dan menginap di hotel murahan di kawasan Dagen, Malioboro, namun belum pernah melongok ke Pasar Klithikan Sentir di seberang Pasar Beringharjo, bisa diakses jalan kaki. Sewaktu SMA dan kuliah tahun '80an, saban minggu saya blusukan di pasar loak gang pasar Beringharjo. Hasilnya? majalah Tempo yang nomornya urut. Saya bayar dengan harga 100 rupiah per eksemplar. Lalu, saya bundel, senang banget dapat beberapa bundel. Pasar Klithikan Sentir | foto hasil tangkap reels Instagram @jogjaku Selain pasar loak gang Beringharjo, yang juga sering saya satroni adalah Shopping Center, pusat jual beli buku bajakan. Cari tex book kuliah. Ada juga sih buku asli, tapi sudah tidak baru karena bekas pakai. Sudah penuh coretan, catatan, dan stabilo warna-warni. Pasar Klithikan Sentir ini, untuk sekadar melongok saja tanpa membeli sesuatu, memang butuh waktu khusus, yaitu malam hari karena jam bukanya pukul 18 dan jam tutup di...

Aksen Keindahan Nama

Di Blok V, Blok tetangga sebelah bawah kami, Sabtu (13/9/2025) selumbari, sebuah hajat pesta pernikahan digelar. Beberapa ibu-ibu dari Blok kami pergi kondangan, pulang bawa suvenir talenan. Ada yang menarik perhatian saya, seperti yang saya lihat tergantung pada hiasan janur yang ditaruh di mulut jalan juga di papan bunga, adalah penggalan nama si pasangan yang menikah, yaitu Mail & Mila. Nama di janur penunjuk arah lokasi di mulut jalan, selain barcode google maps di undangan. Apa menariknya? Nama Mail jika diutak-atik, huruf 'a' ditaruh di belakang huruf 'l', maka akan terbaca Mila. Begitu sebaliknya, nama Mila jika dibongkar pasang, huruf 'a' diapitkan antara 'M' dan 'i', maka jadi Mail. Orang berjodoh kadang dipertemukan oleh hal-hal remeh temeh di luar dugaan, seperti halnya adanya kesesuaian nama. Misalnya, nama Zubaidah dengan Zubaidi. Atau Taufiq dengan Hidayah, dan lain-lain. Nama di bunga papan Mail dan Mila tentu hanya penggalan n...

Perhatian Teralih

Waduhh, kelupaan ngaturaken ucapan hepy bestdey ke anak ragil - yang berultah hari Jumat selumbari. Sebabnya, perhatian teralih kepada momen peresmian masjid raya Al-Bakrie Lampung di bekas Lapangan Merah Enggal, saya begitu semangat ikut salat jumat di sana, saya pergi sebelum pukul 11. Momentum salat jumat perdana, begitu disampaikan pewara, tapi sebenarnya pada Jumat, 31 Januari 2025, sudah diresmikan dan juga dipergunakan untuk salat jumatan. Jumat, 12 September 2025, kemarin kembali diresmikan Menteri Agama Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. tentu berbeda dengan yang Januari itu. Suasana saat peresmian Masjid Raya Al-Bakrie Biasanya pada setiap tiba saat mereka ulang tahun, saya yang dahuluan mengirimkan ucapan selamat di WAG keluarga, tapi selumbari benar-benar lupa dan terlewat begitu jauh hingga hari ini. Andai saja tidak diingatkan kakaknya, niscaya akan terlewat dan tak mengirim ucapan dan doa baginya di ultah kali ini. Kemarin perhatian fokus ke laptop yang nggak nge- ch...

Ganti Adaptor

Sebagaimana saya tulis di postingan yang dah lewat-lewat, sejak dapat warisan laptop dari anak ragil, istri jarang menggunakan notebook acer yang biasa dia pakai sebelumnya. Sayalah, akhirnya yang rajin memakainya, maka PC jadi menganggur. Januari silam, tampak di layar notebook, pada tanda baterai terlihat simbol x (tanda disilang). Jadi tanda tanya, apakah baterainya mati? Stil pede saja, pergi ke Griyacom minta ganti baterai. Tanpa membawa charger. Baterai baru, ternyata masih saja begitu. Balik lagi ke Griyacom dengan membawa charger. Ternyata charger yang mati. Beli charger baru, tapi karena ada laptop warisan itu, akhirnya notebook jarang saya hidupkan. Baterai baru dan charger baru, nggak dipakai, malah mati. Membagongkan jadinya. Tadi pagi saya bawa notebook ke Griyacom, benar saja, adaptor yang dibeli Januari silam mati. Mungkin karena nggak pernah dipakai itu jadi musababnya. Lucunya, adaptor baru ini kok , ya, nggak bisa nge-charges hingga full 100 persen. Membagongkan lagi...

Masjid Al-Bakrie dan "Alun-alun"

Pernah dahulu saya menuliskan igauan melalui kolom "HMI Numpang Liyu" di LE, semacam solilokui berbau tanya, begitu. Yaitu, kenapa di kota Tapis Berseri ini kok tidak ada masjid agung berikut "alun-alun" di depannya, padahal lapangan Enggal, andaikan mau, bisa saja disulap jadi "alun-alun" dan ada masjid agung yang megah di tengah-tengahnya. Pada masanya, pemerintah Provinsi Lampung di bawah gubernur Muhammad Ridho Ficardo, bisa menyulap Lapangan Merah Enggal menjadi Taman Gajah. Lalu, terbetik berita bahwa keluarga Bakrie akan membangun masjid di situ. Di dalam hati saya yang semula hanya solilokui, pada akhirnya akan jadi kenyataan, bakal ada masjid megah dan "alun-alun." Suasana di dalam masjid raya Al-Bakrie Kemarin berseliweran video bahwa Masjid Raya Al-Bakrie Lampung akan diresmikan Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. pada hari ini, Jumat, 12 September 2025. Maka, kurang dari pukul 11 saya ngegas motor berangkat ke situ....

Rinduku Membiru

Nah, apa pikirku, benar belaka, sesudah PC bisa dihidupkan, jebule apa yang saya cari tak ada. Jadi tambah mbingungi ini. Ya, sudah, saya alihkan fokus ke even lain yang deadline sama-sama di akhir bulan ini. Sama-sama dikejar DL, ceritanya. Tiga guratan di layar laptop sudah tersimpan aman di biliknya, sebelum 'merantau' masih akan saya baca ulang, barangkali ada diksi yang perlu didandani agar jadi lebih molek. Swasunting perlu dilakukan supaya puitis. Perkara lolos kurasi, itu, mah , nomor sebelas. Di "kota yang paling kesepian" ini rinduku membiru Pukul 09.50 pagi tadi, selagi saya asyik menggurat-guratkan larik-larik puisi di layar laptop, hasil kurasi 'puisi humor politik' diumumkan. Semula hanya 50 penulis yang akan diambil, tapi ditambah menjadi 93. Nama saya bertengger di nomor yang terakhir itu. Apakah saya akan hadir di Jogja saat launching buku nantinya? Entahlah. Tempat launching- nya kampus STPMD APMD, seandainya di Tembi Roemah Budaya, tempa...

Daya Ingat yang Aus

Daya ingat juga bisa aus, sama seperti barang. Orang yang usianya beranjak menua niscaya daya ingatnya akan menurun seturut bertambah tuanya usia. Saya termasuk orang yang beranjak menua dan mengalami berkurangnya daya ingat. Seingat saya, puisi yang saya cari ada di personal computer (PC). Tetapi, setelah PC error diservis, ternyata puisi tak saya temukan. Lalu ingatan saya alihkan ke notebook aspire one asus yang ndilalah charger -nya nggak nge- charges . Bingung jadinya. Ilustrasi, pentingnya mencatat agar tak lupa | gambar: mountelizabeth.com.sg | Mesti balik lagi ke Griyacom untuk ngecek apa yang terjadi pada notebook. Charger ini masih baru, tapi kenapa nggak bisa nge- charges . Apakah mesti ganti charger lagi. Agak aneh ini. Kenapa jadi  mbingungi . Belum bisa terlepaskan dari masalah kebingungan. Kebingungan pertama , di mana letak puisi yang saya cari. Di PC ternyata  nggak ada. Kebingungan kedua , kenapa kok notebook asus ini  gak  bisa nge- charge...

Ihwal Mainboard PC

Setelah tadi mengambil PC yang kemarin saya masukkan Griyacom untuk diservis, ternyata agak benar juga perkiraan Mas Teknisi, kemungkinan mainboard yang rusak. Setelah diganti baterai CMOS tetap saja nggak bisa langsung masuk ke  windows . Mesti tekan del esc enter . Saya maklumi saja semua penjelasan Mas Teknisi. Saya juga paham jawabannya atas pertanyaan saya tentang berapa besaran cost mengganti  mainboard . Walakin, PC saya bawa pulang dulu, karena saya butuh mengambil data. Sementara. Mainboard atau Motherboard | gambar: kumparan Saya coba mengingat-ingat kapan tahun PC ini dibeli dan menghitung seberapa tua umur PC ini sehingga mainboard sudah rusak. Ha, dah sepuluh tahun lebih ternyata usia PC ini. Sudah berapa banyak puisi yang diketik dan tersimpan di situ. Berbilang ratusan dong Buku "Singkapan", ya, dihasilkan PC itu. Berarti amat berjasa PC ini dalam kepenulisan saya. Ada  Note atau Catatan di facebook (dulu, sebelum dihilangkan) juga diketik dan dipub...

Laptop Warisan

Sejak istri pensiun, saya mengambil alih tugas menggunakan laptop yang biasa dipakainya. Sejak lebih banyak menggunakan laptop warisannya itu, PC jadi jarang saya gunakan. Nah, tatkala butuh melacak puisi, baru saya hidupkan. Sempat hidup, beberapa puisi saya copy ke flashdisk, lalu error . Saya bawa ke Griyacom tadi pagi. Sedekat diagnosis teknisi, katanya, mungkin mainboard rusak. Pikirku, sepertinya tidak sejauh itu, kendala cuma nggak bisa masuk windows . Benar saja, oleh admin diinfokan via whatsapp bahwa servis telah selesai, PC bisa diambil. Laptop warisan Sebelum menggunakan laptop yang saya warisi ini, istri menggunakan notebook aspire one asus. Laptop yang saya warisi ini adalah warisan dari anak ragil . Baik notebook aspire one asus atau laptop warisan anak ragil , kedua-duanya saya gunakan sekarang. Saya butuh buka PC karena hendak mengambil puisi bahasa Lampung untuk diikutkan dalam hajat nubar antologi "Bahasa Ibu, Bahasa Darahku" yang di akhir bulan ini ...

Senyum di Balik Masker

Di ruang publik, apakah itu bandara, mungkin di stasiun kereta, mal, jalanan, dan di dalam moda transportasi, masih banyak orang mengenakan masker. Lebih banyak cewek, mungkin sengaja agar sesuatu yang pengin mereka sembunyikan akan jadi tersembunyi. Atau agar wajahnya sekadar tersamar. Dipikir-pikir, amat sayang kan bila wajah cantik dan senyum menawan mereka disembunyikan di balik masker. Dan, yang bikin bingung ialah ketika mereka menyapa, orang yang disapa akan bertanya-tanya, siapa itu tadi yang menyapa? Karena mukanya yang tertutup masker. Nah, jadi mbingungi begitu kan. Ekspresi senyum di balik masker | picture: Shutterstock | Liputan6.com | Tadi, sepulang dari membeli kue buat teman ngopi, saya berpapasan dengan dua orang berboncengan. Si sopir di depan mengelakson sambil tersenyum. Saya membalas senyumnya dengan senyum juga kendati saya tidak tahu siapa dia karena wajahnya tertutup masker. Berarti ia kenal atau paham dengan saya. 'Senyum di balik masker' seperti yang d...

Pinggir Kota

Libur maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh hati Jumat kemarin bersambung ke weekend sehingga pekerja bisa istirahat selama 3 hari. Tetapi, macam anak ragil , libur di akhir pekan tidak benar-benar dimanfaatkannya untuk istirahat, nongki  jadi semacam pekerjaan freelance (sampingan) baginya. Malam Minggu seperti ini tadi, ibunya hanya bisa kirim pesan percakapan via whatsapp , mengabarkan kakaknya sedang ada di Depok. Sudah ada semacam kesepakatan di antara mereka, di malam Senin baru bisa ngobrol via video call . Kendati malam Senin itu ia ada lemburan pun, tetap saja bisa disambi ngobrol dengan ibunya. Karena cara kerjanya super santuy . Ilustrasi "pinggir kota" | foto: iStock Setelah alamat kakaknya di Depok itu di- share -kan kepadanya, ia langsung mengecek via google maps , ternyata hanya berjarak lebih kurang 12 kilometer dari kantornya. Tapi, 12 km di Jakarta, menurutnya, tidak bisa dianggap dekat. Bila kena macet dan jalan yang dilalui bercabang-cabang, ujung-ujungn...

Dunia Ketjil 'Kita'

Bakda Jumat tadi 'kita' diajak makan siang di Seruit Buk Isah. Sejak gerai makan ini buka, ada dua gerai penyaji menu serupa yang berdekatan jadi redup. Seruit adalah sambal khas Lampung. Yang biasa digandengkan dengan ikan lele, gurame atau nila (goreng atau bakar). Sambalnya bertoping terasi. Tetapi, yang masih bisa dianggap agak umum adalah menggandengkannya dengan pindang (patin, gabus, dan baung). Yang membuat gerainya Buk Isah ramai pengunjung adalah sambal dan lalapan yang nggak kira-kira, seabrek-abrek, serta turah - turah karena saking banyaknya. Nggak ada istilah mubazir di sini. Pindang Patin di Sambal Seruit Buk Isah Ini agak laen . Pada gerai yang redup itu --ini yang membuatnya redup-- sambalnya dihargai sendiri, lalapan pun sendiri, apatah lagi nasi dan lauk yang dipilih serta minuman-minumannya, serba dihargai sendiri-sendiri. Tarif per item, itu yang membuat konsumen yang tadinya setia, kabur meninggalkan. *** Barusan tadi, bakda Isya, 'kita' diaja...

Lupa Rahim Ibu

Seperti lupa rahim ibu, begitu saya istilahkan ATM milik istri yang di bank satu ini, tadinya dia punya 4 ATM, tetapi satu saldonya sudah dibuat di bawah 100K, otomatis nanti akan hangus dengan sendirinya tanpa harus dibuat dormant oleh PPATK. ATM yang satu ini tiap kali dicolokkan ke ATM bank 'rahim' yang melahirkannya, selalu ditolaknya. Bukan karena salah PIN, melainkan 'seperti lupa rahim' tadi. Tapi anehnya, di mesin ATM bersama bisa digunakan baik untuk menarik dana maupun sekadar cek saldo. Perintah yang terbaca di layar mesin ATM seperti foto di atas. Berkali-kali diutak-atik atas bantuan CS bank, tetap saja begitu. Akhirnya mau tidak-mau ganti kartu untuk 'mengusir' masalah pengganggu transaksi tersebut. Solusi sesuai yang diperintahkan. Setelah ganti kartu, itu pun mesti menunggu 3 jam kemudian baru kartu pengganti bisa dipergunakan. Hal itu setelah validasi data terverifikasi dalam waktu selama 3 jam itu. Artinya, tidak bisa instan langsung jreng glu...

Obat Kangen

Sejak koran tempat kami bertungkus lumus selepas para redaktur merampungkan kerja sebagai editor berita, tak lagi bisa mempertahankan nyawa untuk tetap terbit, lalu kemudian mati, kami pun berhenti bertemu muka. Bersimpangan jalan. Salah seorang partner kerja kala itu, yaitu M. Yusuf Ramadhan alias Ucup, terakhir bertemu waktu tahlil wafatnya Ronald Oesman Indrajaya. Baru kembali bertemu lagi, tadi di pesta pernikahan putri Jamhari Ismanto, salah seorang redaktur di koran kami itu. Ketika saya hendak mencari tempat duduk seusai mengambil makan di meja prasmanan, ternyata ia ada di situ, kami saling beradu tatap dan ia langsung menyambut tangan, kami bersalaman, jabat tangan erat. Sambil menemani saya makan, kami ngobrol. Saling bertanya kabar, kegiatan masing-masing, dan juga menanyakan kawan-kawan lainnya. "Pak Zabidi masih suka nulis, ya?" tanyanya. "Iya, buat kegiatan biar gak cepat pikun," jawabku. Itulah obat kangen lama  nggak ketemu. Mengobrol dan bersenda...

Hinji Lampung, Yai

Bravo, gelar aksi elemen massa mahasiswa/i gabungan dari beberapa perguruan tinggi se-Kota Bandar Lampung dan ojol di Kantor DPRD Provinsi Lampung, 1 September kemarin, berakhir damai. Tak ada bentrok baik antara sesama massa maupun dengan aparat keamanan. Sungguh cantik. Sebab Gubernur Lampung Mirzani Djausal bersedia menemui massa aksi dan mau duduk bersila bersama Kapolda, Pangdam, Ketua DPRD, dan Kajati menemui ojol dan elemen massa. Begitu rileks, damai, enjoy mempertukarkan suara hati. Yai , Lampung agak laen . Tampak suasana pertemuan Gubernur dengan elemen mahasiswa di halaman Kantor DPRD Lampung | tangkap layar Lampung.live Dengan lantang Mirzani mengatakan, "Ojol dan seluruh komponen telah membuktikan hari ini, kita Lampung berbeda dengan tempat-tempat lain." Disambut riuh tepuk tangan. Massa tak ada yang pingsan karena kelaparan atau pun kehausan karena berbagai makanan dibagi-bagikan oleh relawan. Bersedianya Gubernur Lampung dan pejabat-pejabat uspida lainnya...

Malu kepada Diri Sendiri

Dari sekian tanda Indonesia tidak baik-baik saja, salah satunya adalah bendera merah putih lelah setelah dikibarkan selama sebulan penuh. Tanda-tanda lelah itu, robek sudut-sudutnya karena dibanting-bantingkan angin, terpanggang terik, dan digerujug hujan di luar musim. Hujan kesasar 😃😃. Artinya, tahun depan harus beli bendera baru. Malu rasanya, bila masih berniat mengibarkan bendera robek ini. Bukan malu kepada tetangga apalagi negara yang, bisanya cuma negik rakyat dengan pajak yang dinaikkan berlipat-lipat dan menyasar semua sektor, melainkan malu kepada diri sendiri. Malu kepada diri sendiri, saya pikir, adalah bentuk rasa malu tertinggi. Kedudukannya satu tingkat di bawah rasa malu kepada Robbil izzati (Tuhan yang memunyai keperkasaan). Malu kepada diri sendiri mendorong seseorang untuk menjaga akhlak baik, meningkatkan amal, dan menjauhi perbuatan dosa. Dalam hal bendera yang robek di sudut-sudutnya, tema tulisan hari ini, maka tidak ada jalan lain selain memuseumkannya. Rasa...