Jalan Masing-Masing

Ilustrasi berbeda jalan, image source: iStock

Saya pernah menulis tentang “perbedaan adalah rahmat” berkaitan selalu terjadi perbedaan awal Ramadan dan Idulfitri warga Muhammadiyah dengan NU, tetapi agak susah saya mengingat-ingatnya, diposkan di blog ini dengan judul apa.

Lagi, tahun ini pun kembali terulang untuk kali kesekian. Warga Muhammadiyah mengawali puasa Ramadan 1445 Hijriah Senin (11/3/2024). Sementara warga NU akan memulai puasa Selasa (12/3/2024). Terdapat perbedaan waktu satu hari.

Artinya, kedua organisasi massa Islam terbesar di Tanah Air itu menjalani ibadah puasa Ramadan 1445 H atas keyakinan masing-masing. Dasarnya perbedaan metode penentuan awal Ramadan. Muhammadiyah metodenya rukyatul hilal.

Sementara Nahdatul Ulama (NU) menggunakan metode hisab (meneropong bulan) mengukur berapa derajat ketinggiannya. Berdasar hisab yang dilakukan sore tadi, diketahui bahwa bulan (hilal) tidak terlihat. Awal Ramadan hari Selasa.

”Sidang isbat secara mufakat menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa (12/3/2024),” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (10/3/2024).

Sambil menunggu hasil sidang isbat, di masjid bakda magrib diadakan doa bersama menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 H. Seperti biasa masing-masing KK diminta membawa nasi kotak atau besek. Biasanya dua, tahun ini tiga.

Karena turah-turah, akhirnya masing-masing jemaah dibagi dua-dua. Kalau tidak dibagi habis begitu, hendak diapakan nasinya. Dibuang kan mubazir, “orang yang mubazziriina itu teman syetan”, seperti dinukil dalam QS Al-Isra ayat 27.

Alhasil, pulang dari masjid bawa nasi kotak sama nasi besek, membuat persediaan nasi di magic com bertambah banyak. Dan, karena besok masih bisa ngopi, pagi masih bisa nyari kue di Kemiling. Target merampungkan setoran bacaan Quran.

Tinggal juz 14 dan 30 yang hendak dibaca tuntas buat tabungan, tinggal disetor sesuai waktunya. Kemudian ancang-ancang, Ramadan tadarusnya one day one juz. Semoga aja khatam dalam satu bulan, tidak seperti mengikuti setoran grup WA.

Di grup WA itu teorinya one week one juz, tetapi nyatanya molor jadi two weeks bahkan lebih. Tetapi, saya setor dua juz per putaran (one week), maka saya lebih cepat mengkhatamkan 30 juz. Hanya 15 putaran (15 week) sudah bisa khatam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan