Langsung ke konten utama

Di Luar Banyak Angin

Langit ber-“mega mendung” yang saya potret pagi tadi ketika hendak beli kue buat teman ngopi.

“Di luar banyak angin” mengingatkan saya pada lirik lagu Elpamas. sebuah grup rock dari Pandaan, Jawa Timur. Ya, hari-hari belakangan, hal tersebut yang saya rasa bila sedang nyore di teras rumah, angin semilir.

Sambil menikmati embusan angis yang sejuk, saya membatin, “kapan hujan mau datang mengaso di teras bila angin masih sekencang ini berlarian.” Dihalau angin uap air yang nggantung di langit tak jadi hujan.

Pagi tadi saya lihat langit cerah dengan awan mencipta gradasi bagai gugusan “mega mendung” batik khas Cirebon. Saya keluarkan ponsel dari saku celana dan membidikkan ke arah langit. Klik… jadilah foto di atas.

Pada lirik lagu “Pak Tua” Elpamas itu, tidak hanya ada kalimat “di luar banyak angin”, tetapi juga ada kalimat “memandang langit”. Asal mula saya dapat foto indah ini karena saya memandang langit yang begitu cerah.

Rupanya langit tidak hanya cerah, tetapi memberikan pemandangan awan membentuk tumpukan-tumpukan yang mencipta seperti “mega mendung” pada batik khas Cirebon. Tentu, langit tidak selalu begitu tiap hari.

Tetapi, selalu ada pemandangan awan putih bergumpal di ketinggian langit yang jauh. Itu bila kita lihat dari bawah. Padahal, dari jendela pesawat awan bisa sejajar atau di bawah pesawat pada ketinggian 20.000 kaki.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

JULI

Bulan Juli lingsir ke ujung cakrawala, banyak momen penting yang ditinggalkannya. 23 Juli 2025 Perpustakaan Nasional Press (Perpusnas Press) RI merayakan HUT ke-6 bareng dengan peringatan Hari Anak Nasional. Di negara kita, HAN tanggal itu. Hari Anak diselenggarakan berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Ada Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni. Ada pula Hari Anak Universal, diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lain pun memiliki hari anak sendiri-sendiri. Ilustrasi, kalender meja (picture: IStock) Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, akhirnya  menetapkan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. 13 tahun sastrawan dan seniman berjuang meraih pengakuan atau legalitas itu sejak kali pertama dideklarasikan di Pekanbaru. Adalah Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri yang menginisiasi deklarasi HPI bersama 40 sastrawan, seniman, dan budayawan dari berbagai daerah Indonesia. Deklarasi hari puisi Indonesia ...