Air Masjid
Akhirnya masjid Ikhlas Al-Azhar memiliki sumber air yang mapan setelah mendapat bantuan donasi dari "Amanah Donatur DT Peduli" untuk membuat sumur bor. Dengan begitu, ketersediaan air akan terjamin.
Pengeboran sudah dilakukan empat hari lalu. Setelah mencapai kedalaman 30 meter, sejak sebelum zuhur tadi air mengucur. Pengeboran dihentikan bila sudah bertemu sumber air yang ditandai keluar semburan.
Hingga sore ini air dibiarkan mengucur. Saya tidak paham apa alasannya, mungkin supaya airnya jadi lancar dan tidak ngadat di kemudian hari. Percuma jadinya bila suatu saat nanti airnya tidak mengucur.
Kata "teman jalan subuh" memang begitu aturan yang harus dijalankan. Sumur bor dibiarkan hidup paling tidak 12 jam atau satu hari-satu malam. Bila selama waktu itu air mengucur terus berarti "kuat".
"Kuat" itu pengertiannya sumber air tanah di dalam galian bor memang besar sehingga bisa diandalkan buat hidup dan menghidupi atau meragati kebutuhan air wudu masjid selama-lamanya sepanjang waktu.
Selama ini, sumber air wudu di masjid ini dari sumur galian yang dinaikkan ke tandon air dengan mesin pompa air. Sudah mencukupi sebenarnya. Di musim kemarau ini air di dalam sumur sama sekali tidak sat.
Air adalah sarana vital yang mesti tersedia di setiap masjid di mana pun. Tanpa ada air buat ambil wudu bagaimana peribadatan bisa terselenggara. Wudu adalah syarat sahnya salat. Afdal wudu dengan air.
Komentar
Posting Komentar