Berkah Sebenarnya

Seperti yang besti istri sarankan agar saya buat email baru, telah kucoba. Saya buat email dengan nama baru dan password baru, tapi tidak langsung jadi. Terkendala di password. Apakah harus sama persis dengan password email yang sudah ada. Entah juga.

Ternyata saya masih terbilang gaptek. Saya masih harus nanya anak atau besti istri. Alhasil buat email baru sementara saya pending dahulu. Yang penting email lama –yang penuh– masih bisa diberdayakan untuk mengirim puisi ke beberapa media daring.

Sementara Ramadan sudah memasuki 10 hari kedua. Kategori berkah di 10 hari pertama sudah dilalui, kini masuk kategori maghfiroh di 10 hari kedua. Sejak awal puasa, untuk bertemu jalanan macet tidak sulit mencarinya. Hampir sekujur jalan di sini macet.

Orang-orang nyore mencari takjil, para pedagang ketiban berkah. Jika begitu, maka sepertinya para pedaganglah yang benar-benar mendapat berkah. Ya, tak dimungkiri mereka memang mendapat berkah, yaitu berkah dengan datangnya bulan Ramadan.

Nah, kendati bukan pedagang, saya juga menikmati berkah berupa pencerahan dari besti istri yang membantu menemukan pokok pangkal apa yang jadi kendala sehingga saya gagal mengunggah file di google form. Juga pencerahan untuk buat email baru.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan