Siapa menyangka kecerasan buatan atau akal imitasi atau bahasa londone artificial intelligence bisa menyebabkan penggunanya bunuh diri (bundir). SINDOnews.com tanggal 29 Agustus 2025 merilis beritaberjudul “Remaja Tewas Diduga Akibat AI, OpenAI Digugat”. Di tanggal yang sama, Berita Nasional dan Jernih.co juga ngangkat berita dengan topik yang amat menyeramkan ini.
Sehari sebelumnya, tanggal 28 September 2025, Tribunnews.com merilis berita berjudul “Orang Tua di AS
Gugat OpenAI usai Anaknya Akhiri Hidup Imbas Diyakinkan oleh Chat GPT”. Sehari lebih
cepat, yaitu tanggal 27 September 2025, detik.com dan Rmol.id mengangkat topik berita yang sama, yaitu yang berkaitan dengan banyak anak bundir (bunuh diri) di Amerika Serikat akibat Chat GPT.
![]() |
| Ilustrasi, cewek dilanda delusi dan depresi | VOID.ID - Unsplash.com/anthonytran | |
Chat GPT bikin
mati penggunanya? Apa pasal bisa begitu? Mengutip Tempo.co (3/9/2025), OpenAI
menerapkan fitur router real-time untuk mengalihkan percakapan sensitif dalam
chatbot akal imintasi (AI) Chat GPT. Penambahan ini setelah perusahaan digugat
oleh orang tua dari Adam Raine—remaja 16 tahun yang bunuh diri akibat
konsultasi dengan chatbot AI tersebut.
Setelah banyak
kasus bundir diduga akibat Chat GPT dan ramai gugatan orang tua di negara
Paman Sam, OpenAI melalui situs resminya, 2 September 2025,
menyampaikan keterangan bahwa mereka mengambil langkah mengalihkan beberapa
percakapan sensitif, seperti sistem mendeteksi tanda-tanda tekanan ke model
penalaran.
Fitur dimaksud,
menurut mereka, diterapkan dengan cara model AI otomatis ke model reasoning
ketika mendapatkan prompt yang mengarah pada percakapan sensitif, seperti bundir. Model tersebut dilatih dengan deliberative alignment membuat
penggunaan AI lebih aman dan tidak memenuhi permintaan hal-hal yang dianggap negatif.
Yang terbaru,
kemarin, 7 November 2025, VOI.ID merilis berita berjudul “OpenAI Digugat Atas
Tuduhan Platformnya Chat GPT Memicu Orang Bunuh Diri”. Dengan dihiasi ilustrasi
seorang cewek yang dilanda delusi dan depresi. Gugatan diajukan 6 orang dewasa
dan 1 remaja melalui tim kuasa hukum mereka dari Social Media Victims Law
Center dan Tech Justice Law Project.
Pengadilan negara
bagian California menerima berkas gugatan 6 November waktu setempat. Dalam
berkas gugatan hukum tersebut, disebutkan OpenAI secara sadar merilis GPT-4o
sebelum waktunya, meskipun ada peringatan internal yang menyebutkan itu sangat
berbahaya dan manipulatif secara psikologis. Empat korban dinyatakan meninggal
karena bunuh diri.
Sejak akal
imitasi itu diciptakan kemudian dirilis dan digunakan banyak orang, saya
mungkin menjadi kekecualian. Boro-boro menggunakan akal imitasi, mengerti seluk
beluknya pun bisa dibilang saya awam. Saya bertahan menggunakan akal sehat saya
sendiri dalam hal apa pun. Termasuk dalam hal yang saya geluti, yaitu menulis
puisi, masih dengan cara berimajinasi.
Akal imitasi,
selain dimanfaatkan orang untuk memproduksi karya, juga digunakan untuk mendeteksi
karya tersebut apakah hasil olah pikir manusia atau dibantu oleh kecerdasan
buatan. Nah, di sini, saya kadang merasa tak habis pikir ketika karya hasil
olah pikir, hasil mencurahkan inspirasi, dikatakan oleh AI dibuat atas bantuan
kecerdasan buatan. Agak membagongkan, gitu…
Tapi, ya, mesti
bagaimana. Umpama para kurator melibatkan kecerdasan buatan mendeteksi apakah
seonggok puisi benar-benar dikarang berdasarkan hasil permenungan menggunakan
seperangkat indra penglihatan, pendengaran, perasaan, dan pemikiran. Atau dikarang
oleh pencipta puisi itu dengan minta bantuan akal imitasi, kecerdasan buatan,
atau apa pun sebuatannya.
Kendati sejak
bulan September 2025 ramai dilayangkan gugatan, pengembang ChatGPT, OpenAI
Inc., akan tetapi, dikabarkan tengah mempersiapkan penawaran umum perdana saham
atau initial public offering (IPO) yang dapat menempatkan valuasi perusahaan
hingga US$1 triliun, menjadikannya salah satu IPO terbesar sepanjang sejarah. (teknologi.bisnis.com)
Berdasarkan
keterangan yang dilansir Reuters, Kamis, 30 Oktober 2025, OpenAI diperkirakan dapat
mengajukan dokumen IPO ke otoritas pasar modal Amerika Serikat paruh kedua 2026. Dalam pembicaraan awal, OpenAI mempertimbangkan penggalangan dana mulai dari
US$60 miliar, dengan potensi peningkatan tergantung pada kondisi pasar dan
pertumbuhan bisnis.

Komentar
Posting Komentar