Dari obrolan dengan kawan di teras masjid Al-Anshor sehabis salat jumatan kemarin, terungkap cerita, ia yang baru pulang dari ibadah umrah, pernah divonis dokter mesti minum obat penurun tensi seumur hidup, jadi terkagetlah ia.
Aku nggak mau, katanya. Aku katakan pada dokter itu kalau aku rutin donor darah hingga sudah lebih 50 kali, ada buktinya berupa sertifikat atau piagam penghargaan yang diberikan PMI atas dedikasi aku di bidang kemanusiaan lewat transfusi darah rutin.
![]() |
| Pohon jambu biji merah di depan rumah |
Aku keluar dari ruang praktik dokter itu, lanjutnya. Lalu aku mencoba merebus daun alpukat 7 lembar dan meminumnya pagi sore, alhamdulillah tekanan darah saya kembali normal, imbuhnya semringah.
Nah, iya juga. Kenapa saya tidak tanya-tanya pada mbah google apa obat alternatif tanpa kudu minum obat kimia agar tensi darah saya turun. Malam ini pun saya coba googling, ketemu beberapa macam.
Dari cara rebusan herbal, ada daun seledri, kelor, kemangi, salam, daun jambu biji, dan bawang putih serta kayu manis. Padahal, semua itu ada di dapur dan di depan rumah ada pohon jambu biji merah.
Tentang merebus daun alpukat srperti cerita kawan di atas, tidak saya temukan di google. Andai tak mau repot merebus, di toko herbal dijual obat berbagai penyakit dalam bentuk ekstrak bubuk atau kapsul.

Komentar
Posting Komentar