Fesbuk Boleh Juga
Agak laen. Gitulah, jarang buka fesbuk kendati di email ada notif perihal kenangan. Sering gatel juga jempol hendak mengeklik, tapi ogah juga akhirnya. Nah, pagi ini tadi, pas mengeklik, nggak taunya diingatkan fesbuk tentang acara nikahan anak mbakyu di Mojokerto.
Setelah ditelisik, eh, nggak taunya, tanggalnya sama dengan pernikahan anak tahun lalu. Jadinya, di WAG keluarga saya ucapkan HWA untuk mereka. Keponakan membalas dengan kekagetannya perihal usia pernikahan mereka yang sudah menginjak 7 tahun.
Jadi, fesbuk kadang boleh juga untuk ditengok sesekali biar nggak berjamur, apalagi ini musim penghujan. Fesbuk bagai pisau bermata dua, sisi mata pisau satu memberi manfaat, sisi lainnya mudarat. Kedua-duanya tergantung cara menggunakannya, buat hal baik atau sebaliknya.
Melalui fesbuk saya kembali terhubung dengan kawan-kawan dari zaman SD hingga kuliah. Kangen yang lama mengendap, meluap oleh rasa senang yang mencair. Coba kalau tak ada fesbuk, tentu takkan terhubung satu dengan yang lainnya. Nah, di situlah letak manfaatnya fesbuk.
Di laman fesbuk yang terbuka luas, siapa pun bisa berkunjung bertamu atau sekadar numpang lewat, juga bisa jadi tempat berseteru. Mengumpat dengan terang-terangan menyebut seseorang atau sekadar menyindir bisa dilakukan siapa pun secara bebas. Di situ mudaratnya fesbuk.
Komentar
Posting Komentar