Garis Nalar

Credit foto: Teras Gorontalo - Pikiran Rakyat Media Network

Menyambut perayaan HUT kemerdekaan RI, tiap tahun dimulai dengan mengibarkan bendera merah putih di depan rumah dari tanggal 1 hingga 31 Agustus. Sudah dilakukan. 16 Agustus Presiden pidato kenegaraan.

Sejak beberapa tahun berlalu ini saya tidak pernah menyimak apa isi pidato presiden. Tidak ada hal ihwal penting yang harus saya tunggu untuk didengar dari pidato itu. Akhirnya, tanggal 16 berlalu begitu saja.

17 Agustus puncak peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, besok, upacara masih digelar di Istana Negara. Jebul ora sido di IKN. Ternyata hanya gembar-gembor doangSyulit diwujudkan. Bukan sesuatu yang mudah tho.

Berwacana, berencana, berkeinginan, berangan-angan, berharap, berkemungkinan atau apa pun, boleh dan sah-sah saja. Tetapi, garis nalar harus digunakan, ada garis batas dalam berkeinginan, mentok di kesiapan.

Kalau kesiapan sarana dan prasarana mewujudkan keinginan upacara HUT kemerdekaan RI di IKN tidak bisa dipastikan bisa, ya jangan digembar-gemborkan dahulu. Ketika tidak bisa, kan memalukan jadinya.

Memangnya membangun IKN sama seperti Candi Prambanan, bisa selesai dalam satu malam? Sulit mencerna penalaran menyiapkan tempat upacara dalam beberapa bulan mengandalkan dana investor.

Alhasil, upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI besok masih di Istana Negara. Masih menampilkan Farel Prayoga dan penyanyi lainnya. Menampilkan medley lagu-lagu Nusantara oleh Gita Bahana Nusantara.

Menandai 20 tahun Gita Bahana Nusantara (GBN) berkiprah dalam acara kenegaraan, pada 12 Agustus 2023 lalu, digelar Konser Kemerdekaan di Museum Fatahillah, mengusung tema “Menembus Batas.”

Ada lagi yang sesat nalar dalam setiap perayaan HUT Kemerdekaan RI, yaitu lomba panjat pinang. Memanjat pinggang kemudian bertengger di pundak teman. Jika tulang pundak sengklek yak opopora meringis, Kon?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan