Eris 2

Omicron EG.5 keturunan XBB.1.9.2 (foto: iStockphoto/niphon)

Diberitakan kemarin, (9/8/2023), pada 19 Juli 2023 WHO masih mengklasifikasikan Covid-19 subvarian Omicron EG.5 dan turunannya, termasuk EG.5.1 masuk ke dalam daftar varian under monitoring (VUM). Kini berubah.

Sebagaimana diberitakan CNBC Indonesia hari Rabu, 9 Agustus 2023, yang saya posting di blog ini tadi malam pada postingan bejudul “Eris 1”, ternyata WHO telah menaikkan kategori menjadi varian of interest (VOI).

VOI sendiri, seperti saya kutip dari detikhealt, Kamis, 10 Agustus 2023 pukul 09:31 WIB, adalah varian Covid-19 yang memiliki kemampuan genetik. Bisa memengaruhi karakteristik virus. Tidak seperti varian sebelumnya.

Beberapa pengaruh dimaksud adalah, tidak terdeteksi, tingkat penularan, ada pelepasan kekebalan, tingkat keparahan penyakit. Subvarian EG.5 merupakan keturunan dari XBB.1.9.2 yang mirip dengan XBB.1.15.

Subvarian ini kali pertama dilaporkan pada 17 Februari 2023 dan kini sudah menyebar di 51 negara menurutdata GISAID. Per 7 Agustus 2023, sebanyak 7354 sekuens DNA EG.5 telah dikirim ke GISAID.

Semuanya dari 51 negara dimaksud. Jepang (11,1 persen, 814 sekuens), Kanada (5,3 persen, 392 sekuens), Australia (2,1 persen, 158 sekuens), Singapura (2,1 persen, 154 sekuens), Inggris (2,0 persen, 150 sekuens).

Sedangkan Perancis (1,6 persen, 119 sekuens), Spanyol (1,5 persen, 107 sekuens). Demikian dilaporkan WHO. Seperti diungkapkan Menteri Kesehatan, varian ‘Eris’ sudah masuk Indonesia. Pesannya tidak usah khawatir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan