Kasih Ibu di Gerbang Sekolah
Hari pertama masuk sekolah. Demi itu, chef di warung sayur matang langganan kami sembari jalan subuh, mohon izin kepada majikan untuk libur sehari. Alasannya pengin mengantarkan anak masuk sekolah di hari pertama, Senin (14 Juli 2024).
Masakan ibu asli Bali itu lumayan enak, sembari jalan subuh dari masjid
mutar perumahan akhirnya sampai di warung, saya dan ‘teman jalan subuh’ mampir
belanja kue jajan pasar dan sayur matang, si ‘teman jalan subuh’ ini memang biasa sarapan
pagi.
Mengantar anak di hari pertama sekolah, adalah wajah lain dari aforisme ‘kasih
ibu sepanjang jalan’ yang sedikit butuh koreksi. Benarkah masih begitu adanya
bila terbetik saling bunuh antara anak dan orang tua. Anak membunuh ibu
kandung.
Atau sebaliknya. Atau dalam versi lain antara ibu dan bapak, antara
bapak dan anak atau sebaliknya, saling memangsa. Maka, ibu atau ayah yang izin
kerja demi meluangkan waktu mengantar anak ke sekolah patut diapresiasi dengan
baik.
Adalah Bapak Anies Baswedan yang mencetuskan mengantar anak di hari
pertama masuk sekolah, Kala itu beliau menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
di Kabinet Indonesia Maju periode pertama Joko Widodo menjadi presiden (2014--2019).
Jadilah ‘program’ itu menyejarah dan terus dilakukan para orang tua,
terutama untuk anak tingkat PAUD atau TK yang memang harus ditunggui mama/papa selama
satu minggu untuk kemudian dilepas perlahan dan (tega) ditinggal agar bisa mandiri.
Dengan demikian, kasih ibu sepanjang galah masih patut disematkan kepada
chef warung sayur matang langganan kami
dan umumnya ibu-ibu lain yang berjibaku motoran di tengah padatnya jalan raya demi
meraih posisi ‘kasih ibu di gerbang sekolah.’
Komentar
Posting Komentar