Bumi-Matahari LDR-an

Ilustrasi fenomena Aphelion. image source: Winnet.id

Sejak tiga hari lalu cuaca cukup bersahabat. Hujan lumaan deras hari Jumat ditingkah gerimis tipis Sabtu pagi sempat bikin hati meragu hendak kondangan di Graha Pramuka. Tapi, lambat laun terang menjelang siang.

Mengapa cuaca cukup bersahabat? Oh, rupanya sedang terjadi fenomena Aphelion. Apa itu? Bumi dan Matahari sedang LDR-an alias jaraknya sedang berjauhan, menjadi pantas kiranya kalau cuaca terasa tidak panas.

Jarak Bumi ke Matahari kira-kira seperjalanan 5 menit cahaya atau 90 juta kilometer. Nah, dengan keduanya sementara sedang LDR-an atau disebut fenomena Aphelion, jaraknya lebih dari 152 juta km, 66% lebih jauh.

Tahun ini fenomena Aphelion terjadi 5 Juli sekira pukul 12:06. Pada saat Aphelion terjadi, jarak dari pusat Bumi ke pusat Matahari adalah 152.099.969 kilometer. Tidak ada dampak signifikan, sekadar terasa dingin.

Cuaca sedikit nyaman dari biasanya ini akan berlangsung hingga Agustus. Secara rasa memang menyenangkan. Tetapi, bila tubuh tidak bisa mentoleransi, dingin justru akan membuat tubuh seperti dilanda demam.

Jadi, kalau Anda seperti meriang, jangan panik. Itulah salah satu dampak yang akan diterima tubuh kita dari terjadinya fenomena Aphelion. Menjaga imunitas tubuh dengan minum suplemen, tidur cukup, makan bergizi.

Tiga hal itu kiranya lebih dari cukup sebagai tindakan menangkal tubuh terjerembab terlalu jauh ke demam tinggi sebagai ikutan dari keadaan ubuh kedinginan, flu, dan meriang. Fenomena usai, cuaca kembali stabil.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan