Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2025

Jaga Keseimbangan (1)

Menjaga keseimbangan itu penting. Dalam hal apa pun juga. Tubuh memang butuh makan(an) terutama yang memenuhi standar gizi yang baik (serta seimbang). Karena itu, memilah dan memilih makanan sehat patut diperhatikan untuk terpenuhinya kebutuhan tubuh agar sehat. Bukan asal makan dan yang penting kenyang, melainkan diatur porsinya. Seimbangkan antara asupan karbohidrat, protein, kalori, vitamin, serat dan mineral. Begitu pun kecukupan air minum penting dijaga agar tidak sampai dehidrasi. Tubuh yang diperlakukan sebagai tong sampah, dimasuki makanan sembarang, lama-lama akan seperti tong sampah benaran, menguarkan bau busuk. Tubuh yang dimasuki asupan makanan tidak sehat, bergizi rendah, miskin serat seperti makanan cepat saji atau junk food , sangat rentan memunculkan reaksi di kemudian hari. Makanan sembarang itu akan menumbuhkan bibit-bibit penyakit. Kolesterol tinggi, asam urat, hipertensi, yang akan bermuara ke penyakit gagal ginjal, jantung koroner, diabetes, dan stroke. Warga be...

Pengujian Simultan

Ekstase rasanya saya pagi tadi, menyadari perubahan yang signifikan tekanan darah, dari semula tinggi hingga balik ke normal. Tentang ini, saya jadikan sebagai bahan ngonten alias nulis di blog ini. Muasalnya penyakit vertigo yang dua kali saya alami dan meh kali yang ketiga. Program menggiring tekanan darah menuju arah jalan pulang dari tinggi ke rendah atau normal, saya mulai tanggal 12 November 2025 tatkala tepat di Hari Kesehatan Nasional ke-61, itu saya pergi ke posyandu memeriksakan tekanan darah karena merasa, vertigo seperti hendak datang bertamu. Saat itu hasil pemeriksaan 160/90. Tindak lanjut untuk memastikan apakah betul memang ada gejala kena hipertensi, seperti saran bidan di posyandu/posbindu, keesokannya saya pergi ke poskeskel, ketemu bidan yang kemarinnya di posyandu/posbindu, hasil pemeriksaan 146/91. Sebagai langkah preventif –mencegah kan lebih baik daripada mengobati– saya pun langsung ke faskes BPJS tempat Kartu Indonesia Sehat kami terdaftar. Hasil pemeri...

Duka Kami

Berdenyar hati melihat banjir bandang menerjang Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Lebih sedih lagi tatkala Datuk Asrizal Nur, pimpinan Perkumpulan Rumah Seni Asnur (PERRUAS) mengabarkan, bahwa salah seorang penulis puisi etnik nusantara bernama Fitria wafat karena terhanyut arus banjir bandang yang beringas di Aceh itu. Karena ada dua nama Fitria sehingga belum terkonfirmasi Fitria yang mana yang menjadi korban banjir bandang tersebut. Ucapan duka dikirim berantai di grup whatsapp puisi etnik nusantara. Duka kami semua peserta menulis puisi etnik nusantara tak tepermanai. Lebih kental lagi rasa berdukanya, tentulah semua penulis yang berasal dari Provinsi Aceh. Buku antologi pusi etnik nusantara Barangkali saja yang bersangkutan ada niat atau rencana hadir pada saat peluncuran buku nanti di Jambi. Rencana yang bukan saja batal, melainkan sama sekali tak terealisasi alias pupus. Begitulah kegalibannya, para manusia hanya bisa memetakan rencana dan mencoba menjalaninya. Akan t...

Kabar Penyair Pergi

Satu per satu kabar penyair berpulang tersampaikan melalui WhatsApp Grup. Ada puluhan WAG yang meringkus nama saya ke dalamnya sebagai anggota. WAG yang jadi jembatan komunikasi (salam sapa) bercanda antarpenyair –digawangi oleh admin– yang mengikuti lomba menulis puisi untuk dikurasi kemudian dibukukan dalam antologi bersama. Perginya sang penyair di usia matang, tidak muda lagi tapi belum begitu tua, memantik saya menciptakan puisi di bawah ini. Frasa “di waktu masih agak pagi” menggambarkan usia yang masih muda. Lalu, frasa “tidak terjadi barangkali ” dan   “ setelah senja semestinya” menggambarkan bahwa seolah mati layak terjadi ketika seseorang sudah menjadi tua.  Padahal, mati bukan perkara muda atau tua. Bukan masalah ‘masih pagi atau sudah senja’. Mati terjadi bukan berdasarkan daftar urut, melainkan daftar cabut. Begitulah, jika sudah waktunya Malaikat pencabut nyawa datang memenuhi perintah Tuhan untuk memanggil pulang seseorang, maka tak urung matilah seseorang ...

Pengabdian Guru

Dari data Kompas  Rabu, 26/10/2025, jumlah guru di Indonesia berdasarkan jenjang sekolah, berikut: SD (1.640.864), SMP (721.880), SMA (360.010), SMK (337.306). Sementara jumlah sekolah negeri adalah sebagai berikut: SD (1.403.632), SMP (533.197), SMA (263.498), SMK (176.235) dan jumlah sekolah swasta adalah sebagai berikut: SD (237.232), SMP (188.683), SMA (96.512), dan SMK (161.071). Sepuluh tahun Jokowi jadi presiden (nyaris) tidak pernah ada penerimaan CPNS, terutama guru. Hanya di tahun terakhir menjelang ia lengser baru ada. Sementara ribuan guru PNS memasuki usia pensiun. Banyak sekolah, gurunya yang berstatus PNS (ASN) menyusut drastis karena pensiun. Rata-rata dalam satu sekolah kurang dari 10 orang, sisanya guru berstatus P3K, bahkan guru berstatus honorarium. Kompas, 26 November 2025 Status honor sebenarnya sudah dihapus pemerintah. Sebagian diangkat menjadi P3K dengan mekanisme mengikuti tes. Bila masih belum lulus juga, status honor dengan memiliki nomor dapodik mem...

Di Mana Independensi

Saya pikir yang namanya tribute ke seorang tokoh atau sosok tersohor dalam bidang apa pun, merupakan aprisiasi terhadap ketokohan atau ketersohorannya. Dan bentuk aprisiasi itu banyak macamnya. Jika yang bersangkutan masih hidup, maka bentuk aprisiasinya bisa membuatkan buku berupa pendapat kawan-kawannya. Misalkan judul buku “Si Fulan dan Apa Kata Kawan-kawannya”. Dan apabila yang bersangkutan telah tiada atau berpulang, maka bentuk aprisiasi bisa juga berupa buku yang berisi curahan hati kawan-kawannya dalam bentuk cerpen atau puisi. Narasinya bisa beragam menurut imajinasi si penulis. Ada yang berupa sanjungan atas keberhasilannya menjadi tokoh begitu tersohor. Ada pula yang “berani” menyisipkan kritik yang dibungkus dengan halus. Untuk menghimpun pendapat tentang “apa kata kawan-kawannya” ini, umumnya dilakukan oleh tim panitia yang dibentuk khusus untuk membuat buku tersebut. Atau dikerjakan oleh komunitas yang searah jarum jam dengan apa yang digeluti sang tokoh tersohor itu...

Grup WhatsApp dan Buku

Kemarin, Minggu malam, sekira pkl. 20 lebih, tetiba muncul grup whatsapp baru sewaktu nama saya dimasukkan. Saya coba hitung semua ada 33 grup yang pernah menampung nama saya sebagai anggota, saya tak keluar kecuali dikeluarkan admin. Dari sebegitu banyak grup, terdiri dari grup keluarga ada tiga, eks rekan kerja di koran, eks rekan sekolah, eks rekan HMI, grup RT dan masjid, dan sisanya grup penulis puisi dalam kegiatan lomba menulis berbasis kurasi (bayar ongkir COD) atau antologi bersama. Antologi bersama (bayar biaya cetak). Girang rasanya ketika muncul grup baru yang berarti puisi yang saya ikutkan dinyatakan lolos kurasi dan akan dibukukan dalam antologi bersama. Ada beberapa buku sudah sampai di rumah dikirim via jasa pengiriman barang. Ada yang saya terima langsung karena saya hadir di acara peluncurannya. Seperti antologi "Ijen Purba" saya terima di Roemah Budaya Osing saat Jambore Sastra Asia Tenggara di Banyuwangi 2024 disertai acara Penyair Goes to School di ...

Dapat Ilmu Baru

Manfaat sering  walking blog bukan hanya dapat pencerahan dari isi blog tetangga, melainkan juga dapat ilmu dari informasi apa yang mereka kemukakan pada postingan blog  tersebut. Seperti barusan saja sekian menit yang berlalu, saya membaca blog tetangga yang tautan situsnya sudah tersemat di bawah bar "telusuri atau ketuk ikon mic" di laman pencarian google . Bisa saya klik kapan pun. Ada blogger yang komentari postingannya, saya pun iseng mengeklik akun blogger yang komen, dan saya mendapat ilmu baru perihal platform tempat untuk mendengarkan musik kesukaan selain melalui mp3. Jika selama ini saya melalui YouTube yang diusilin iklan, maka melalui pembacaan di akun blog yang komen tersebut, ada platform selain YouTube yaitu GoTube . Nah, ilmu baru. Iseng berhadiah, jadinya. Saya pun langsung masuk ke bar "telusuri atau ketuk ikon mic" menuliskan "GoTube" langsung diarahkan untuk instal platform nya dan setelah selesai proses penginstalan saya ...

Di Depan Rumah

Dari obrolan dengan kawan di teras masjid Al-Anshor sehabis salat jumatan kemarin, terungkap cerita, ia yang baru pulang dari ibadah umrah, pernah divonis dokter mesti minum obat penurun tensi seumur hidup, jadi terkagetlah ia. Aku nggak mau, katanya. Aku katakan pada dokter itu kalau aku rutin donor darah hingga sudah lebih 50 kali, ada buktinya berupa sertifikat atau piagam penghargaan yang diberikan PMI atas dedikasi aku  di bidang kemanusiaan lewat transfusi darah rutin. Pohon jambu biji merah di depan rumah Aku keluar dari ruang praktik dokter itu, lanjutnya. Lalu aku mencoba merebus daun alpukat 7 lembar dan meminumnya pagi sore, alhamdulillah tekanan darah saya kembali normal, imbuhnya semringah . Nah, iya juga. Kenapa saya tidak tanya-tanya pada mbah   google  apa obat alternatif tanpa  kudu minum obat kimia agar tensi darah saya turun. Malam ini pun saya coba googling , ketemu beberapa macam. Dari cara rebusan herbal, ada daun seledri, kelor, kemangi, salam...

Google Search

Kemarin sore tiba-tiba google menyampaikan notifikasi bahwa ada fitur baru bagi platform blog. Saya klik saja tanda x di sudut kanan atas sebab merasa tidak perlu menguliknya, notifikasi itu hilang. Tapi, sebelum saya klik tanda x pada sudut kanan itu, terlebih dahulu saya screenshot atau merekam hasil tangkap layar. Buat apa? Ya kan bisa dipajang sebagai ilustrasi postingan kali ini. Biar nggak nyari di google. Notice dari google Apa maksud google kasih notice itu, tentu karena ada kaitan dengan fitur baru dan dalam membuat blog ini email yang diakomodasi google mail . Dan demi lebih meningkatkan google search  blogger. Selain mengenai google search (pencarian google) juga menyangkut kemudahan melihat  pop - culture (budaya populer) dari pemilik blog serta  compose view (menyusun tampilan) halaman postingan blog. Tampilan baru laman penelesuran google Tidak hanya muncul notice dari google saja, tetapi ada pembaharuan tampilan laman google di layar hape . Di ba...

SATUSEHAT 61 Tahun

Setelah berulang tahun ke-61 Hari Kesehatan Nasional pada 12 November 2025 yang lalu, SATUSEHAT memasang logo baru dengan angka 61 berhias “palang” (tanda +) di sudut kanan atasnya. Dengan berlatar warna hijau tua, logo SATUSEHAT mengekspresikan  “ warna kesehatan ”  yang lembut menyejukkan, baik dipandang maupun dirasakan. Dan pada tanggal 12 itu tanpa saya sadari jikalau merupakan ulang tahunnya ke-61 Hari Kesehatan Nasional, saat saya melakukan cek kesehatan di posbindu yang hasilnya “wow” bikin dag-dig-dug dorrr karena tensi darah saya 160/90. Oleh bidan yang mengukur tensi dengan alat digital, memberi sarankan agar saya cross check besok di poskeskel. Keesokannya saya pergi ke poskeskel seperti saran bidan. Di sana tensi diukur lagi dengan alat digital (mungkin) yang digunakan di posbidu kemarinnya, hasilnya 146/91. Saya langsung menuju faskes BPJS kami di Jl. Imam Bonjol, hasil cek tensi malah jadi 154/90, oleh dokter jaga di sana saya dikasih obat penurun tensi 5 m...

MURI Lagi

Tiba di teras senja tadi usai hujan, sekira pukul 16:40, bundelan paket tebal. Rasa-rasanya bisa dijadikan bantal. Isinya buku Puisi Etnik Nusantara, kumpulan puisi dwibahasa Ibu (dari daerah masing-masing penulis) dan bahasa Indonesia dalam satu judul puisi yang ditulis oleh ratusan penulis puisi berbagai etnik di nusantara. Saya terhimpun dalam puisi etnik Sumatra, pada mula 199 orang tergabung dalam WAG, 5 orang left mulai sejak bulan September lalu. Mungkin hape lemot karena kapasitas memori terbatas. Itu alasan klasik anggota WAG yang menyatakan mohon diri dari grup. Atau juga oleh alasan-alasan lainnya. Ini buku antologi kedua saya yang diganjar Rekor MURI. Buku pertama adalah pentigraf (cerpen tiga paragraf) yang dibesut oleh penerbit Dandelion Publisher, Bogor, Jawa Barat. Buku pentigraf jilid 1 menghimpun 1.234 pentigraf. Ada jilid lainnya, yaitu jilid 2, 3, dan 4. Saya tergabung pada jilid 1. Tentang pentigraf ini, sudah saya tulis di blog ini dan diposting di bawah ju...

Anak Merah Putih

Satu even antologi selesai masuk even antologi lainnya. Adanya even ini baik bagi orang yang menjadikan menulis sebagai terapi mencegah pikun. Pasalnya, dengan banyak even antologi, mendorong orang untuk makin banyak berpikir merangkai kata. Setelah kelar puisi bertema "rahasia bahagia lansia" dan telah dikirim kemarin, maka yang kejar deadline ini bertema "anak merah putih tak takut masalah." Ini agak luas terjemahannya, meliputi anak merah putih yang menjalani hidup di perdesaan serta perkotaan. Dami cover buku Anak Merah Putih Menurut SIMFONI-PPA (Sistem Informasi Online Perlundungan Perempuan dan Anak) per Juli 2025 terjadi 15.615 kasus kekerasan anak yang mayoritas usia 13-17 tahun di lingkungan rumah tangga, tempat yang seharusnya jadi ruang aman dan nyaman. Bagaimana agar anak merah putih tak takut masalah seperti yang jadi tema lomba, bisa mewujud menjadi fakta nyata dan bukan hanya wacana? Nah, di situlah tugas orang dewasa menciptakan regulasi. Di pundak ...

Rahasia Bahagia Lansia

"Rahasia Bahagia Lansia." Ada, ya? Tentu saja ada dong . Itu tema yang disorongkan Aksi Swadaya Menulis Dari Rumah (ASMDR) bekerja sama dengan penerbit Kosa Kata Kita (KKK). Aku karang 3 judul puisi dan telah aku kirimkan tadi pagi ke e mail yang tertera pada  flyer dan disebar luas oleh ASMDR. Dua judul puisi aku buat berbentuk akrostik dan satu puisi bebas. Agak sedikit menantang membuat puisi akrostik. Gampang-gampang susah ato susah-susah guampang . Tetapi, justru mendorong untuk berpikir agak sedikit lebih keras dalam hal mengulik imajinasi Dami cover buku Rahasia Bahagia Lansia Berbeda dengan puisi bebas yang benar-benar bebas dalam arti tidak terikat pada rima. Puisi bebas yang terikat rima memang lebih bagus sebab mengandung kaidah bunyi yang estetik di akhir lariknya. Masuk pada kaidah penulisan sastra yang beneran   nyastra . Lansia harus bahagia. Oh, tentu. Bagaimana caranya lansia merasa bahagia tentu terpulang kepada diri si lansia masing-masing. Ada yang jalan...

Portal Suspended

Uh, lama tidak beranjangsana ke portal sastra ompiompi.com, eh kok  terbaca tulisan " This Account has been suspended " yang berarti pertanda, untuk sementara waktu, portal tidak bisa dikunjungi. Selain tulisan seperti itu, ada pula yang bertanda 404 atau 503. Biasanya kasus seperti ini karena ada usaha "membegal" portal oleh pihak-pihak yang suka iseng, asal, dan tidak bertanggung jawab untuk menguasai. Pada portal Al-Quran nuquran.com yang biasa saya jadikan tempat membaca quran yang amat nyaman, sekarang sudah jadi portal judol. Saya pun terpaksa mengunduh aplikasi yang khusus untuk baca quran. Aplikasi khusus buat baca quran banyak pilihan. Ada yang include dengan waktu salat, azan, kompas arah kiblat, tasbih, pencarian masjid terdekat, bacaan zikir sehabis salat, serta doa-doa harian pagi dan petang. Kembali ke portal suspend , blog pun ada yang tiba-tiba bertanda 404 atau 503. Blogombal yang biasa tempat saya walking blog , pernah juga ada tanda 503, ...

Cover Buku Ya Sin

Tanpa terasa 40 hari sudah tetangga sebelah rumah berpulang ke keabadian. Malam ini tadi bakda Isya diadakan tahlilan 40 hari. Dibagikan buku Ya Sin berhias foto wajahnya. Tampak tertawa. Zaman majalah remaja masih berjaya tempo hari, bukan hal asing melihat wajah seorang aktor atau aktris menghias sampul majalah sebagai cover boy atau cover girl . Sebelum disrupsi media saat ini. Jemaah tahlilan memperhatikan buku Ya Sin berhias wajah almarhum yang dibagi-bagikan. Pada buku Ya Sin juga bukan hal aneh melihat wajah almarhum atau almarhumah dijadikan penghias sampul. Berikut data diri, nama dan bin atau binti, tempat dan tanggal lahir serta di mana wafatnya. Entah sejak kapan dimulai ada buku Ya Sin dengan cover wajah orang yang meninggal. Dan siapa yang merintisnya, memopulerkan, dan akhirnya menjadi semacam tradisi. Diikuti banyak orang di mana pun. Ukuran buku Ya Sin juga macam-macam. Ada yang besar dan tebal seperti majmu' syarif yang lengkap dengan berbagai macam doa. Ada y...

Serupa Masa Inkubasi

Seperti menunggu masa inkubasi jadinya saya. Diberi dokter obat buat lima hari. Setelah ini obat habis diminta kontrol lanjutan, sejauh apa efek obat terhadap tingginya tensi darah yang nggilaniy , bikin deg-deg serrr seperti darah memancur deras. Mudah-mudahan aliran darah tetap luancar. Orang yang sakit DBD (demam berdarah dengue) ada masa inkubasinya. Bila masa inkubasi atau masa kritis bisa berlalu, niscaya akan menapaki masa pemulihan dan sehat sebagaimana diharap dan diinginkan keluarga. Penyakit tipes juga ada masa inkubasi, yaitu rentang 3 hingga 60 hari dengan rata-rata sekitar 7--14 hari sebelum gejala mulai muncul. Gejala ini munculnya perlahan, akan memburuk secara bertahap seperti demam panas tinggi, bahkan step pada anak-anak. Sementara masa inkubasi pada penyakit DBD, yaitu periode antara digigit nyamuk aedes aegypti hingga munculnya gejala, yang umumnya berkisar antara 4 hingga 10 hari, dengan rata-rata berkisar 5 hingga 7 hari. Pada masa kritis itulah perjuangan hidup...

Ke Faskes BPJS

Melanjutkan hasil cek tensi tepat di "Hari Ayah" kemarin. Karena disuruh bidan cek lanjutan untuk mengetahui apakah tensi saya turun, stabil atau justru naik, hari ini saya ke poskeskel dan jumpa bidan kemarin, dia cek ada penurunan sedikit. Hasil cek tensi 146/91. Saya pertimbangkan untuk mengambil tindakan preventif daripada tensi tinggi itu bertahan di tubuh saya lebih lama. Saya pergi ke faskes BPJS, diperiksa tensi malah 154/90. Saya dikasih obat penurun tensi, vertigo, dan lambung. Ilustrasi, Kartu KIS | UMSU | Rupanya, kemarin diperingati sebagai HUT ke-61 Hari Kesehatan Nasional. Jadi, kelop sekali di hari kesehatan nasional saya memeriksakan kesehatan. Mencermati hasil tes tensi yang tinggi begitu, saya mencari musababnya. Sepertinya efek bepergian. Dua pekan pergi meninggalkan rumah dengan rute Pacitan, Jogja, Jember, Depok, Jakarta, dan kembali ke rumah. Dalam perpindahan tempat tidur, seperti biasa saya kehilangan 'lelap' sehingga berpengaruh pada kesehata...

Ke Posbindu Juga

Tepat di perayaan "Hari Ayah Nasional" hari ini, saya coba ke posbindu (pos pembinaan terpadu) kelurahan untuk cek tensi darah. Hasilnya 160/90. Wow, tinggi sekali. "Anda hipertensi, Bro!" Sudah dua kali saya didatangi vertigo, kemarin pagi seperti akan kembali bertamu menemui aku. Waktu vertigo kedua, tensi darah 140/80 tergolong masuk kategori gejala hipertensi. Mesti selalu diantisipasi. Ke posbindu juga akhirnya | foto by novi | Dulu kegiatan posbindu dilaksanakan hanya selisih dua rumah dari rumah kami, tapi tak pernah sekali pun saya coba memeriksakan kondisi kesehatan di sana. Pasalnya, dahulu senantiasa sehat-sehat saja. Kini dipindahkan ke lokasi lain dan karena ada gejala vertigo kemarin, tumbuh keinginan saya untuk coba mengecek tensi darah. Vertigo biasanya kan berkait erat dengan hipertensi. Tensi naik, muncul vertigo. Tensi darah naik didorong pola makan tinggi garam, kafein, dan alkohol. Kebiasaan ngopi tiap pagi tentu menghasilkan kadar kafein tinggi...

Seperti Benalu

Terhuyung aku bangkit dari peraduan gejala vertigo seperti datang bertamu bagai teman lama biasa bercandaan lalu hilang dalam beberapa waktu Seperti benalu bagi pepohonan begitu melekat, hidup selamanya begitulah perumpamaan penyakit bagi manusia Ilustrasi vertigo | wikipedia | Vertigo seperti penyakit pada umumnya mudah dijinakkan dengan obat-obatan kuncinya asal disiplin menuruti aturannya vertigo jadi kambuh bila kelupaan Vertigo yang dulu datang jadi tamu pulang meninggalkan trauma datang lagi kemudian membuat aku jadi lebih sengsara dibuatnya

Note ato Catatan (2)

Nah, kan. Lagi-lagi tentang lupa, tentang gak ingat, tentang terlewat karena gak dicatat. Pada postingan kemarin, yang saya bahas tentang hari blogger nasional yang diperingati ato dirayakan setiap tanggal 27 Oktober. Tapi, terlewat oleh saya. Seperti yang saya tuliskan kemarin, pada kalender di telepon seluler saya, pada tanggal 28 Oktober google tandai sebagai  birthday . Semua orang pun begitu bila identitasnya terverifikasi, niscaya akan seperti itu. Membaca dan menulis untuk merawat daya ingat | credit title: rri.co.id | Siapa pun saat meng - set ponsel baru memasukkan e - mail dan NIK yang ada di KTP, identitas itu akan tertanam di google. Oleh google tanggal lahirnya ditandai di kalender, saat dia  birthday diingatkan. Kemarin saya kelupaan kalo istri ulang tahun. Bukan karena gak dicatat, melainkan karena lupa saja.  Wes , ngunu ae , gak ada alasan mengapa ato karena apa. Di Oktober ini usia saya genap 64 tahun. Tambah tua. Itu mungkin bisa jadi alasan atau pe...

Note ato Catatan (1)

Banyak momentum kelewat gak ingat. Kelewat dan berlalu begitu saja, tahu dan sadar ketika ada yang memberi tahukan dan menyadarkan. Di sini sebenarnya letak pentingnya menulis catatan dalam note atau memo agar selalu ingat atau tidak terlupa. Di ponsel tersedia yang namanya 'note' atau 'catatan', bergantung apa bahasa yang disetting dan digunakan si punya ponsel. Ponsel saya disetting bahasa Inggris, maka terbaca 'note' untuk aplikasi bawaan gawai itu. Ilustrasi | image source: Career Advice Jobs.ac.uk | Membuat catatan di kalender pun bisa, bahkan lebih representatif coz begitu tanggal itu akan tiba, sudah ada notifikasinya. Seperti tanggal kelahiran karena saya tandai ulang tahun, selalu di-notif oleh google. Berapa hari sebelum tanggal lahir akan tiba, google mengingatkan saya 'akan ulang tahun' dan saat tiba tanggal itu, google memberi ucapan 'selamat ulang tahun zabidi' dengan hiasan balon beterbangan. Satu hari sebelum tanggal lahir saya, ...

Chat GPT Bikin Mati?

Siapa menyangka kecerasan buatan atau akal imitasi atau bahasa londone artificial intelligence bisa menyebabkan penggunanya bunuh diri (bundir). SINDOnews.com tanggal 29 Agustus 2025 merilis beritaberjudul “Remaja Tewas Diduga Akibat AI, OpenAI Digugat”. Di tanggal yang sama, Berita Nasional dan Jernih.co juga ngangkat berita dengan topik yang amat menyeramkan ini. Sehari sebelumnya, tanggal 28 September 2025, Tribunnews.com merilis berita berjudul “Orang Tua di AS Gugat OpenAI usai Anaknya Akhiri Hidup Imbas Diyakinkan oleh Chat GPT”. Sehari lebih cepat, yaitu tanggal 27 September 2025, detik.com dan Rmol.id mengangkat topik berita yang sama, yaitu yang berkaitan dengan banyak anak bundir (bunuh diri) di Amerika Serikat akibat Chat GPT. Ilustrasi, cewek dilanda delusi dan depresi | VOID.ID - Unsplash.com/anthonytran |  Chat GPT bikin mati penggunanya? Apa pasal bisa begitu? Mengutip Tempo.co (3/9/2025), OpenAI menerapkan fitur router real - time untuk mengalihkan p...

Tentang tak Sengaja

Kembali lagi, saya akan menceritakan lumpia legend samijaya. Sudah beberapa postingan menyentil lumpia legendaris sejak zaman saya kuliah di Jogja tahun 1984an ini. Tentang raib dan bertemu. Bila mudik ke Pacitan, saya dan istri singgah nginap semalam di Jogja. Biasanya kami menginap di hotel kawasan Jl. Dagen. Saat hendak ke Jember (24/10) kemarin kami menginap di Hotel Akur Jl. Mataram. Lewat gang Melati yang sempit, tapi banyak hotel murah di situ, kami berdua ke Jl. Malioboro hendak mencari makan, eh... di ujung gang jebule  ketemu lumpia sami jaya jualan di situ. Uh, deja vu jadinya. Dari ketidaksengajaan banyak hal terjadi. Ada orang ketemu di kereta dan ngobrolnya begitu nyambung, meninggalkan kesan mendalam, bertukar watsapp hubungan dilanjut. Chatingan , dari biasa jadi mesra. Kesan mendalam yang kemudian dilanjutkan melalui whatsaap, saling merasa cocok tumbuh berkembang menjadi buah kesepakatan. Jodoh ketemu di kereta itu dituntaskan. Atau hilang meninggalkan kenanga...

Sastra Jalan-jalan

Siang baru saja melanjutkan perjalanan menuju barat, setelah istirahat sejenak di waktu zuhur, yang ditandai Matahari tepat di atas kepalanya. Tak lama sekira pukul 14:12 Kakang Paket datang mengantarkan kiriman buku dari Taman Inspirasi Sastra Indonesia. Komunitas sastra disingkat TISI pimpinan Bang Octavianus Masheka, ini baru saja usai merampungkan proses produksi dan terbitnya buku antologi “Bahasa Ibu, Bahasa Darahku” yang merupakan puisi bahasa Indonesia dan bahasa daerah masing-masing penulisnya. Buku-buku yang joss tenan Ada 100 orang penulis puisi dwi bahasa yang terhimpun di dalam buku bersampul merah menyala dengan gambar sampul siluet wajah Ibu yang di wajah, leher, dan dadanya dihiasi taburan wajah penulis puisi yang sengaja di- crop tertinggal bagian dada dan kepala saja. Sebelum buku “Bahasa Ibu, Bahasa Darahku” terlebih dahulu tiba di rumah buku “Zamrud” yaitu antologi puisi Dari Negeri Poci seri ke-15 yang saat datang kebetulan saya sedang tidak berada di rumah ...

Dialog Lima Sungai (3)

Kemarin, sekira pukul 11:30 WIB admin whatsapp antologi dialog lima sungai mengunggah google drive berisi sertifikat bagi penyair terpilih (yang puisinya lolos kurasi). Tentu saja saya tidak punya kepentingan dan pengin membuka, bahkan tertarik pun tidak. Ada keterangan tambahan disusulkan 7 menit kemudian, untuk penyair yang sudah ikut berpartisipasi namun tidak berhasil terpilih. Akan mereka siapkan form pengisian terkait nama yang ingin dimasukkan ke sertifikat. Sertifikatnya berbeda dengan yang terpilih. Jembatan Kapuas Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. (Dokumentasi Pusat Komunikasi Publik Kementerian PUPR) Saya tertawa dalam hati. Tidak berani ngakak, takut terdengar tetangga nanti dikira ada apa. Apalagi keadaan badan masih merasakan sisa-sisa lelah menempuh perjalanan ke Jember menghadiri launching  buku antologi Semesta Ingatan dalam acara Temu Karya Serumpun. Sehingga saya lebih banyak istirahat sambil mengedit puisi yang saya tulis di whatsapp pribadi....

Ruang Klarifikasi

Pesta pernikahan, selain sebagai ruang gaduh dan sunyi, seperti yang saya tulis, baca pada postingan hari Minggu (2/11) selumbari , dapat juga menjelma menjadi ruang klarifikasi. Bisa dikatakan begitu, ketika dihadapkan pada komplain parapihak yang tersebab lupa sehingga luput masuk daftar list undangan saat menggelar hajat menikahkan anak. Saat bertemu sesudah hajatan kita selesai, orang komplain kenapa kok gak diundang. Klarifikasi pun disampaikan dengan permintaan maaf, bukan ada unsur kesengajaan gak ngundang, melainkan lupa. Maklum, karena baru pertama mantu sehingga ada saja teman dan saudara yang terhapus dari ingatan. Baru sadar setelah bertemu dan dihujanin komplain. Ilustrasi | gambar rs pku muhammadiyah Begitulah selumbari, ketika ketemu saat sama-sama kondangan, istri saya mendapat komplain seorang ibu dari teman anak kami. Anak-anak itu berteman sejak TK, SMP pisah dan ketemu lagi di SMANDA. Kebetulan suami dari ibu yang komplain tersebut adalah guru di SMANDA. "Tega...

Bagus Ontoseno

Kemarin malam (2/11) sekira pukul 21:56 WIB ngobrol di telepon sama karib yang terjalin waktu ngeburuh di PT FBS Pasar Kemis, Tangerang, sekira tiga dekade lampau. Dulu sering ngobrol dan komen di fesbuk, lalu kehilangan jejak digital. Putus komunikasi. Ya, sudah, banyak faktor penyebabnya. Ketemu lagi karena Threads. Semula, saya berpikir, pengguna Threads pada umumnya, ngasih  like foto atau apa pun yang diposting pengguna Threads. Ya, saya pun begitu, suka nge- like postingan siapa pun yang kiranya saya nilai baik, bermanfaat, inspiratif. Ilustrasi, Antasena | tiktok den bagus Tapi, saya perhatikan dia/ia ini begitu masif ngasih like  Threads saya. Ada beberapa postingan dihujani like olehnya sehingga membuat saya tergelitik, ada rasa penasaran pengin tahu siapa dia/ia. Saya kelik user name  Threads miliknya, ketemu foto karib itu. Saya tulis komen menanyakan apa kabarnya. Dibalas, "ini istri mas bagus" jawabnya kemudian ia lanjutkan bertanya melalui d m . Saya mem...