Langsung ke konten utama

Topi adalah Fashion

Topi adalah fashion saya sehari-hari

Kemarin sore bulan Zulkaidah berakhir berganti bulan Zulhijah. Maka, berakhir pula waktu untuk memotong kuku dan rambut bagi mereka yang ingin berqurban pada hari raya Iduladha (hari raya qurban) nanti.

Habis Asar istri minta saya mengantar ke salon buat potong rambut sekalian dipikok, selesai jelang magrib. Kata pemilik salon, "Bapaknya itu juga biasa dipikok, ya, Bu?" Mungkin karena melihat rambut saya hitam.

"Ah, nggak kok. Belum pernah ia semir-semir rambut, ubannya aja masih sedikit," jawab istri. Pernah juga teman di sekolahnya gumun sambil geleng-geleng kepala karena melihat kumis saya masih hitam.

Hal demikian membuat saya diam-diam memendam rasa tersanjung. Alhamdulillah meski kian menipis rambut saya gak perlu disemir-semir segala. Masih alami, natural. Uban satu satu hadir membersamai.

Rambut cepat menipis itu, menurut tukang cukur karena sering pakai helm atau topi. Bisa jadi, topi adalah salah satu fashion yang saya kenakan sehari-hari. Penambah gaya biar sedikit lebih kece, gitu.

Lumayan banyak tetangga yang biasa salat lima waktu berjamaah di masjid, uban di kepalanya sudah ramai. Ada yang dicukurgundulkannya demi ubannya tak tampak oleh orang lain. Disembunyikan, gitu.

Usia masih muda, tapi uban sudah merata jamak dialami bapak-bapak zaman now. Banyak faktor pemicunya, bisa karena makanan atau stres tingkat tinggi. Tekanan hidup yang serba gak jelas sekarang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...

JULI

Bulan Juli lingsir ke ujung cakrawala, banyak momen penting yang ditinggalkannya. 23 Juli 2025 Perpustakaan Nasional Press (Perpusnas Press) RI merayakan HUT ke-6 bareng dengan peringatan Hari Anak Nasional. Di negara kita, HAN tanggal itu. Hari Anak diselenggarakan berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Ada Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni. Ada pula Hari Anak Universal, diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lain pun memiliki hari anak sendiri-sendiri. Ilustrasi, kalender meja (picture: IStock) Pemerintah melalui Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, akhirnya  menetapkan 26 Juli sebagai Hari Puisi Indonesia. 13 tahun sastrawan dan seniman berjuang meraih pengakuan atau legalitas itu sejak kali pertama dideklarasikan di Pekanbaru. Adalah Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri yang menginisiasi deklarasi HPI bersama 40 sastrawan, seniman, dan budayawan dari berbagai daerah Indonesia. Deklarasi hari puisi Indonesia ...