Hari Berbeda Tafsir

Daging kurban yang baru dicacah dari sapi yang dipotong di masjid dekat rumah pagi tadi.

Hari ini Iduladha atau idul kurban versi pemerintah. Di Mekah dan versi ormas-ormas lain di Indonesia telah dilaksanakan kemarin. Seperti halnya jemaah Tarikat Naksabandiyah di Aceh dan Tarikat Sattariyah di Sumatra Barat. Warga Muhammadiyah juga kemarin.

Pemerintah (dan juga warga nahdiyin) selalu berbarengan baik berdasar perhitungan hilal maupun kalender Masehi. Pada kalender yang tergantung di dinding rumah, 10 Zulhijjah tercetak pada hari ini Senin (17/6). 8 dan 9 Zulhijjah hari Sabtu dan Minggu.

Meski di Mekah sudah salat Id karena di Indonesia masih 9 Zulhijjah, saya berdua istri tetap saja puasa sunah Arafah. Nggak hanya Arafah, sekalian Tarwiyah pada 8 Zulhijjah. Hari berbeda tafsir atau hitungan, kurang lebih begitu saya mengartikannya.

Tahun kemarin saya berkurban ikut kumpulan warga se-RT, tahun ini saya kurban lewat vendor kurban online. Satu ekor kambing yang sepenuhnya saya serahkan kepada mitra kerjanya mau disalurkan ke mana pun kaum duafa yang lebih berhak menerima.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan