Jagain Jodoh Orang

Ilustrasi, image source: vidio

Ada aforisme begini, “Mending tukang parkir, jagain milik orang dapat dua ribu. Lah, kamu jagain jodoh orang dapat kenangan pilu.” Sebuah ungkapan satir, namun mengandung unsur pemikiran filofis atau refleksi kehidupan. Menggelitik bukan?

Jalan subuh tadi tatkala melewati jalan yang ditutup buat hajatan, deretan bunga papan anggun terpajang. Saya menyapukan sekilas pandangan, pada satu bunga papan yang lumayan besar, terbaca; “Akhirnya, tujuh tahun nggak jagain jodoh orang.”

Sayang gak bawa hape, jadi gak bisa jepret. Pikiran saya menafsirkan maknanya, bahwa kedua insan yang menikah menghabiskan waktu tujuh tahun mengadon asmara dengan dinamika berwarna-warni. Sungguh waktu yang tidak terbilang sebentar.

Bunga papan yang ada tulisan seperti begitu biasanya dipersembahkan besti calon mempelai. Umumnya yang paling heboh adalah besti pengantin wanita yang sirkel pertemanannya begitu akrab, kompak, dan loyal. Pas ada yang menikah men-support.

Biasanya tidak sekadar bunga papan, tetapi juga terlibat dalam kepanitiaan dengan menjadi pagar ayu. Bahkan dari jauh hari pun membantu persiapannya. Misalnya, memberi saran dan masukan dalam hal konsep pernikahan dan cari wedding organizer.

Kembali kepada tulisan di bunga papan di atas, selama tujuh tahun menjalin hubungan asmara, kira-kira drama apa saja yang terjadi? Oh, tentu beragam rupa, putus-nyambung sangat mungkin, ngambek atau tantrum bisa jadi, atau lempang saja tanpa drama.

Lempang tanpa drama, sepertinya mustahil. Tetapi, fakta di dunia nyata percintaan, banyak yang bisa menemukan chemistry sehingga bisa saling memahami apa yang wajar dan mana yang tidak seharusnya. Intinya, saling percaya, tanpa saling mengekang satu sama lain.

Selama belum sampai pada hari-H acara lamaran, kedua individu masih berstatus bebas aktif. Kedua insan yang menikah (dalam tulisan ini), qodarullah memang berjodoh. Alhamdulillah. Ada yang bertahun pacaran, pada akhirnya cuma jagain jodoh orang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan