Itulah Daya Ukur


Bertambahnya usia bertambah lupa pula ingatan. Itulah daya ukur sebuah tanda-tanda uzur. Bukan pikun, melainkan sekadar tidak ingat. Beruntung facebook telah menjelma jadi sebuah 'otak' yang punya daya ingat kuat dan selalu mengingatkan para pengguna yang alpa. Facebook pencatat yang hebat.

Apa pun yang pengguna catatkan kelak nanti suatu hari kembali akan diingatkan facebook bahwa mereka pernah mencatatkan itu. Sama seperti halnya aku mencatatkan hari pernikahan yang ke-30 tahun lalu, kembali diingatkan facebook tahun ini. Dan, tentu saja sudah bertambah bilangan menjadi ke-31 tahun.

Sungguh aku lupa. Istri pun sepertinya sama. Maka, pagi pun berlalu hingga hari siang ketika membuka facebook aku menemukan catatan itu. Biasanya kami berdua duduk menikmati kopi dan kudapan, tetapi subuh tadi kantuk melanda, aku rebahan menina-bobokkan kantuk agar syetan yang menggoda pergi.

Biasanya 1/2 juz habis magrib aku khatamkan habis subuh sehingga tunai one day one juz ngaji Quran. Entah syetan dari mana subuh tadi datang menimpa-kan kantuk di mataku dan mulut jadi angop-angop sehingga ayat-ayat Quran seperti gelombang timbul hilang timbul, bacaan aku sudahi hanya dua lembar.

Lima lembar (1/2 juz) itu akhirnya tersisa tiga lembar menjadi utang di magrib nanti dari yang mestinya aku buka juz baru. Nah, gara-gara kantuk dan rebahan akhirnya aku nggak ngopi pagi tadi. Ada utang bacaan dan utang kopi ini hari. Hampir saja terbebani utang ingatan pada anniversary hari sakral kami.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan