Kena Suspend


Ngonten
di dekat masa menjelang pemilu gini, salah-salah kreasi lo kena suspend. Saya mengalami kena suspend app WhatsApp di masa pemilu 2019 karena berulah meng-share entah-entah tentang si "nganu".

Saya otomatis gak bisa ber-WhatsApp-ria. Otomatis juga keluar dari grup WA keluarga dan komunitas. Satu tahun lho lamanya, setelah si "nganu" berkuasa maning, tiba-tiba pulih sendiri. Bisa WhatsApp lagi.

Mengelola blog gini otomatis perlu mencari cara agar bisa sinambung mengisinya. Selain menemu sendiri, ide perlu dicari di sembarang tempat dan semua soal. Membaca, melihat serta mengamati.

Membaca apa saja, melihat serta mengamati apa pun. Ada beberapa blog sering saya singgahi buat ngaso sebentar. Media online juga saya samperin, salah satunya disway.id, baca Catatan Harian DI.


Ada satu blog yang juga rajin saya longok. Kemarin menganggit soal sampul majalah Tempo. Diulasnya lengkap dengan menampilkan gambar dan animasi. Saya kembali longok pagi ini, lho, kok, ada tanda 503.

Bukan sekali ini saja blog ini muncul 503 atau 404, melainkan sudah beberapa kali. Mungkinkah kena suspend gara-gara sampul majalah Tempo? Bisa jadi. Tetapi, kenapa majalah Tempo nggak apa-apa? 🥱

Cover majalah Tempo sejak masih dibuat dengan teknik lukis airbrush menggunakan cat air atau cat minyak memang sudah terkenal berani. Kini dibuat cara digital menggunakan Photoshop atau InDesign.

Kedua piranti digital itu masih dikendalikan manusia, bisa mempertimbangkan etika moral. Bagaimana kalau dibuat atas bantuan AI yang hasilnya hampir serupa oleh manusia? Pertanggungjawabanne piye?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan