Langsung ke konten utama

Wedding Anniversary

Saya orang yang bukan maniak main fesbuk. Bahkan, tahun kemarin (2022), satu tahun lebih fesbuk di-log out. Padahal, puasa Ramadan aja cuma sebulan kan.

Lah, ini "puasa fesbuk" kok bisa satu tahun. Terakhir buka fesbuk dan ngepos status saat ibunda mertua berpulang (1/12/2021). Lalu kembali di-log out lagi.

Baru buka lagi (1/2/2023), ketika ada pengumuman Hadiah Sastera Rancage. Buku Sang Rumpun Sajak Singkapan punyaku dianugerahi sebagai pemenang.

Kemudian, setelah cukup satu minggu merayakan kemenangan, kembali lagi fesbuk di-log out. Seiring datangnya Ramadan, fesbuk juga ikut "dipuasakan."

Iseng-iseng buka buat ngepos wedding anniversary ke-30 (12/6/2023). Tidak terasa sudah tigapuluh tahun rumah tangga kami tegak berdiri dan kokoh.

Alhamdulillah. Puji syukur atas karunia Ilahi Rabbi yang senantiasa menyehatkan, menyenangkan, dan menyejahterakan kami. Lahir batin dan jiwa raga.

Semata-mata faktor momen yang pas itulah. Tetapi, senyampang dibuka, scroll dahulu ah menengok kenangan yang melintas dan diingatkan oleh fesbuk.

Eh, diketemukan dengan iklan ucapan selamat atas pernikahan putri Berlian Tihang dengan putra Zaini Nurman. Ya, pas pula momennya, satu dasawarsa.

Nah, hari ini wedding anniversary mereka yang ke-10. Mereka tentulah merasakan sukacita tak terhingga. Wah, rumah tangga mereka telah sepuluh tahun saja.

Deja vu menemukan iklan dari keluarga besar SKH LAMPUNG EKSPRES plus, ini dan juga senang karena saat itu saya salah satu dari ratusan undangan.

Hajatan Bapak Berlian Tihang ini didukung WO milik Rina Gunawan dan tetamu dihibur oleh Band Koes Plus. Sayang, Rina Gunawan sudah lama berpulang.

Sebelum Murry bergabung tahun 1969, band mereka semula bernama Koes Bersaudara. Personel band Koes Bersaudara yaitu, Tonny, Nomo, Yon, dan Yok.

Kisahnya, Nomo tidak bisa lagi bermain bersama Koes Bersaudara, Tonny bersama Yon dan Yok cari pengganti. Ketemu Murry, drummer band Patas.

Koes Plus sukses menjadi band idola anak muda di masanya. Menelurkan banyak album musik dengan lagu yang selalu hits. Beberapa lagunya digandrungi.

Koes Plus akhirnya ditinggal Tonny Koeswoyo yang wafat tahun 1987. Disusul kemudian Murry Koes Plus wafat 1 Februari 2014 dan Yon Koeswoyo 2018.

Satu persatu dedengkot Band Koes Plus berpulang. Setelah Nomo Koeswoyo wafat 15 Maret 2023, kini tersisa Yok Koeswoyo sendiri, berusia 79 tahun.

Iklan dari keluarga besar SKH LAMPUNG EKSPRES plus.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Kursi roda Ibu Ani dan kesetiaan Pak SBY menungguinya di rumah sakit. Bagaimana bisa melahirkan novel yang menceritakan perjuangan penyintas kanker seperti di buku “Seperti Roda Berputar” tanpa mengikuti proses dari mula hingga kini? Pertanyaan itu yang bersarang di pikiranku. Sewaktu mudik ke Pacitan 21 Mei hingga 3 Juni 2024, kami mengeksplor Museum dan Galeri SBY-ANI. Satu foto memperlihatkan kesetiaan Pak SBY menunggui Ibu Ani di National University Hospital Singapura. Foto Ibu Ani duduk di kursi roda sementara Pak SBY duduk di tepi hospital bed yang biasa Ibu Ani tiduri selama dirawat. Kaki Pak SBY menjuntai. Foto menggambarkan keduanya berhadap-hadapan sambil berbincang akrab. Saya sebenarnya penasaran, apakah Pak SBY menulis buku tentang masa-masa Ibu Ani dirawat hingga wafat. Seperti yang dilakukan Pak BJ Habibie, pasca-meninggalnya Ibu Ainun Habibie, Pak Habibie dilanda demam rindu. Guna memadamkan kerinduan kepada Ibu Ainun itu, Pak Habibie mulai menuangkan perasaan...

Sastra Jalan-jalan

Siang baru saja melanjutkan perjalanan menuju barat, setelah istirahat sejenak di waktu zuhur, yang ditandai Matahari tepat di atas kepalanya. Tak lama sekira pukul 14:12 Kakang Paket datang mengantarkan kiriman buku dari Taman Inspirasi Sastra Indonesia. Komunitas sastra disingkat TISI pimpinan Bang Octavianus Masheka, ini baru saja usai merampungkan proses produksi dan terbitnya buku antologi “Bahasa Ibu, Bahasa Darahku” yang merupakan puisi bahasa Indonesia dan bahasa daerah masing-masing penulisnya. Buku-buku yang joss tenan Ada 100 orang penulis puisi dwi bahasa yang terhimpun di dalam buku bersampul merah menyala dengan gambar sampul siluet wajah Ibu yang di wajah, leher, dan dadanya dihiasi taburan wajah penulis puisi yang sengaja di- crop tertinggal bagian dada dan kepala saja. Sebelum buku “Bahasa Ibu, Bahasa Darahku” terlebih dahulu tiba di rumah buku “Zamrud” yaitu antologi puisi Dari Negeri Poci seri ke-15 yang saat datang kebetulan saya sedang tidak berada di rumah ...

Jangan Sakit Deh

“Jangan pernah sakit. Teruslah sehat dan berbahagia. Sakit itu sepi, menyakitkan, dan tentu saja mahal.” (Rusdi Mathari). Demikian terbaca di buku “Seperti Roda Berputar: Catatan di Rumah Sakit.” Buku merangkum catatan Rusdi Mathari yang menderita kanker saat-saat menjalani perawatan dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain. Sebenarnya Rusdi Mathari pengin menulis novel tentang sakit yang ia derita dan bagaimana ia mengupayakan kesembuhan dengan menjalani rangkaian pengobatan secara runtut tahap demi tahap. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain silih berganti, ditangani dokter berbagai spesialis yang berkaitan dengan sakit kankernya. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Rusdi Mathari meninggal di Jumat pagi, 2 Maret 2018. Novel yang ceritanya ia bayangkan akan demikian kompleksitas sekaligus melankolis tidak terwujud. “Seperti Roda Berputar” hanyalah memuat sebagian catatan di rumah sakit yang sempat ia tulis dan terbit di Mojok.co. Pemerintah menghapus kelas 1,...