Perayaan

Kerumunan pagar ayu pengiring anak Bu Rita Farida di arena pesta Labuhan Ratu

Pekan lalu ada wisuda dua sesi yang digelar dua hari, Jumat dan Sabtu. Lagi, hari ini ada wisuda di dua perguruan tinggi (PT). Wisuda, itulah perayaan yang ditunggu para lulusan PT dan orang tua yang bungah anaknya jadi fresh graduate apalagi disemati predikat cumlaude dsb. Wisuda adalah momen yang akan dirayakan, diabadikan, dan dikenang di sepanjang sejarah kehidupan. Impian bersama mewujud nyata.

Pekan lalu ada kerabat masuk IGD. Stroke kesekian sejak kali pertama, kembali menimpanya. Magrib tadi ada kabar kerabat berpulang. Padahal, Selasa malam lalu ia membesuk yang stroke. Seperti tabiatnya yang suka bercanda, mungkin ia membercandai yang stroke. Pada gilirannya, ia dibercandai Sang Pemilik Hidup. Siang tadi ada perayaan yang juga diimpikan setelah wisuda, yaitu menikah. Saya dan istri hadir.

Hidup seseorang dikelilingi oleh perayaan-perayaan. Sejak dalam kandungan, lahir, wisuda, menikah, dan wafat. Perayaan-perayaan itu penting tidak-penting, bergantung seberapa besar nilai dan keinginan untuk merayakannya. Filosofinya sebagai penegas bahwa hidup isinya dualitas yang terjadi bergantian dan berulang. Semua di luar kendali manusia. Mutlak kewenangan Sang Pemilik Qada dan Qadar.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Roda Ibu Ani

Angin Laut Pantura

Rumah 60 Ribuan