Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

FSY, dari Even ke Even

Ahai... kembali Festival Sastra Yogyakarta (FSY) ditaja. Tahun ini kali yang keempat. Pertama digelar tahun 2022 dengan tema mulih . Kedua, 2023 bertema sila . Ketiga, 2024 bertema siyaga . Keempat, 2025 ini bertema rampak . Dua kali saya ikut, di even kedua dan ketiga, belum beruntung kedua-duanya. Tahun ini mau mencoba lagi. Apa pun hasilnya nanti. Karena sudah pernah dua kali ikut, maka secara tidak langsung identitas diri sudah tercatat dalam brankas data panitia. Pasalnya, Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, mengirim WhatsApp kepada saya, mengundang partisipasi saya pada even Sayembara Puisi Nasional berhadiah total 10 juta itu. Yes, "Hari Makin Senja", buku kumpulan puisi terbaru saya diterbitkan oleh Madani Kreatif Publishing yang beralamat di Depok, Sleman, Jogja. Tentu ada paling tidak 1 eksemplar buku, diserahkan ke Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta yang nantinya bisa dibaca pengunjung, baik untuk dibaca di tempat maupun dipinjam untuk dibawa...

“Dunia Lain” (Tipu-Tipu)

“Dunia Lain” atau “Masih di Dunia Lain”, konten beraroma horor di sebuah stasiun televisi nasional, merupakan tontonan favorit istriku. Entah mengapa kok dia suka sekali nonton horor begitu.  – – \\ “Tukul Arwana Jalan-Jalan”\\ juga tontonan beraroma horor lainnya yang sering jadi pilihan. Semua seru karena mencekam dan menegangkan. Benarkah rumah atau gedung terbengkalai yang jadi tempat uji nyali di acara horor itu benar-benar horor? Atau apakah yang disebut hantu itu benar-benar ada? Saya tidak bisa menjawab dengan jawaban yang jelas/pasti. Namun, di samping alam nyata tempat kita hidup ini, ada alam lain. Yaitu alam dunia, alam kubur, dan alam akhirat (kiamat). Sebelum berada di 3 alam di atas, manusia terlebih dahulu melewati tahapan alam-alam berikut ini; Alam Ruh, yaitu tempat manusia berada sebelum ditiupkan ruh ke dalam jasad. Alam Rahim, yaitu tempat kehidupan manusia dalam kandungan ibu dalam bentuk janin hingga dilahirkan sebagai bayi. Di Alam Rahim kurang lebih se...

60 Tahun Kompas

Hari ini Kompas berulang tahun ke-60. Buat merayakan ultah, Kompas yang biasanya hadir dengan 16 halaman, sebagai 'hadiah' istimewa bagi pembacanya, terbit edisi khusus 60 halaman. Selamat ulang tahun yang ke-60, ya, Oom Pasikom! Di waktu merayakan ulang tahun ke-50 alias ulang tahun emas, Kompas juga menerbitkan edisi khusus 100 halaman. 10 tahun lalu, kendati disrupsi media mulai terasa riaknya, namun belum mengguncang, koran-koran besar masih kuat teruskan pelayaran. Koran edisi khusus 60 halaman dalam rangka merayakan HUT ke-60 Kompas Tapi, pada akhirnya riak yang semula kecil berubah menjadi gelombang besar, tak pelak koran-koran besar mulai bertumbangan satu per satu. Berhenti terbitkan koran cetak jadi pelampung keselamatan. Memutar haluan berlayar di perairan media digital. Meriasi wajah dengan mengganti dari koran cetak menjadi koran digital tak urung dilakukan koran-koran besar dengan keterpaksaan (sebagai suatu keharusan) demi pemertahanan keberadaan, tidak kehilanga...

Kas Masjid

Tadi salat Jumat (jumatan) di salah satu masjid jami' di Jalan Dr. Susilo, Bandar Lampung. Seperti kegaliban, masjid di mana-mana sebelum khatib naik mimbar membacakan khutbah, pengurus masjid (DKM) mengumumkan keuangan masjid yang meliputi saldo kas, uang masuk dari perolehan infak jumat minggu lalu, dan pengeluaran insentif khatib sehingga diperoleh jumlah saldo akhir kas masjid. Dari yang diumumkan DKM tadi, saya tak mencatat. Hanya merekam dalam ingatan sehingga jumlah yang saya terakan di sini, tidak sama persis dengan yang diumumkan. Tapi, gambarannya kurang lebih begini; jumlah saldo kas 80.7xx.300, infak jumat minggu lalu 2.2xx.300 sehingga total 82.9xx.300. Pengeluaran untuk membayar insentif khatib/imam sebesar 200.000 sehingga saldo akhir kas 82.7xx.300 rupiah. Ilustrasi, menara masjid al-haram Makkah al-mukarramah. (foto: zy) Mendengar jumlah kas masjid lebih dari 80 juta, saya pikir kaya juga masjid yang lumayan besar dan bagus itu. Orang yang jumatan rata-rata memarki...

Kiblat Perjalanan

Pemotongan anggaran atau efisiensi yang dilakukan pemerintah mungkin dianggap sebagai kebijakan absurd, tapi di tengah kecamuk perang di Timur Tengah, ngirit pengeluaran adalah perkara penting untuk dijadikan 'kiblat' agar arah perjalanan ekonomi stabil. Hidup lurus-lurus saja. Perjalanan menempuh alur hidup di masa sulit saat ini, tidak mudah untuk diwujudkan. Tapi, ketika 'libur sekolah t'lah tiba' seperti lagunya Tasya Kamila, siapa orangnya yang tidak kepengin ke mana-mana. Maka, stay cation yang lumayan gede ragate , menjadi salah satu pilihan di antara berbagai pilihan sulit lainnya. Jika mesti liburan ke luar kota, ke Jogja, misalnya, mungkin tidak mudah ditempuh karena ongkosnya lebih gede dibanding sekadar stay cation di hotel, maka stay cation lah pilihan yang terpaksa dilakukan. Wakakin, tidak ada yang mudah di masa ekonomi sulit sekarang ini. Hidup serba salah, itu keniscayaan. one cup black coffee with white sugar Ah, ini juga -- stay cation...

Stay Cation

Tindak lanjut perbalahan di WAG keluarga kemarin, doa akhir dan awal tahun melepas tahun 1446 H dan menyambut tahun 1447 H serta tasyakur ulang tahun Nisa dirayakan di hotel Akar yang dahulu bernama Sheraton. Empat kamar dibooking untuk stay cation 4 keluarga. Mbak ipe , dua keluarga keponakan, dan kami berdua istri. Lumayan ramai pengunjung hotel sore ini. Hotel yang biasa digunakan ASN untuk tempat rapat, oleh karena ada larangan dari pemerintah pusat terkait kebijakan efisiensi anggaran, membuat pendapatan hotel menurun. Bahkan banyak hotel yang dijual. Sedang ada kesibukan memasang terop (tarup) di area kolam renang. Rupanya Sabtu akan ada even Tropical Summer Wedding Expo. Wah, ini tontonan keren, cucok banget buat mengisi liburan 1 Muharam 1447 H atau 1 Suro plus weekend Sabtu dan Minggu.  Mengapa nama hotel ini berganti dari Sheraton menjadi Akar? Sepertinya berganti kepemilikan atau manajemen. Bila mengeklik nama Sheraton pada peramban Google, akan muncul nama Akar, tap...

Hari Jumat

Seandainya tidak diingatkan facebook , tentu akan lupa. Apalagi di usia yang bagaikan “hari makin senja” menjadi orang yang pelupa adalah niscaya. Tadi facebook mengingatkan ulang tahunnya Nisa, putri pertama keponakan istri. Maka, saya tulis ucapan selamat ulang tahun dan doa di WAG keluarga.  “Sehat selalu. Bahagia selalu. ” Nisa lahir hari Jumat. Saya katakan, “lahir hari Jumat  tuh  pemberani dan keras kepala.” Anak ragil kami juga lahir hari Jumat malam Sabtu. Berani dan keras kepalakah anak itu? Sepertinya begitu. Tergambar dari keinginan untuk kuliah di Jogja, sama sekali tak pengin di Lampung. Ibunya susah sungguh mbujuk . Ilustrasi (foto: LINTASJATIM.com) Ggg Lah, terang saja.  Wong  kakaknya kuliah di Solo  je . Masa iya adéknya gak ikut merantau. Dan, hasil merantau itu pembawaan dirinya gaul dan berani. Lanjutkan tradisi merantau di Kota Jakarta yang hari Minggu 22/6/2025 lalu baru berulang tahun ke-498. Indekos di kawasan Kota J...

Persinggahan

Ketika Threads hadir membersamai Instagram, aku kepincut membuat akun. Masuk melalui Instagram, eh... kok Instagram disuspend oleh Meta. Susah payahlah aku memulihkannya. Beruntung bisa kembali terpulihkan. Komplet, Instagram & Threads. Dan facebook tentu media sosial pertama yang aku miliki. Buat e-mail terlebih dahulu, dipandu anak. Baru membuat akun facebook, aktif mengunggah foto dari setiap titik tempat persinggahan. Membuat tulisan dan diunggah juga (status dan catatan/note). Iseng-iseng, pagi ini, memeriksa "persinggahan" yang ada di facebook, ternyata banyak juga. Kok bisa, karena sewaktu mengunggah foto disertakan lokasi tempat foto itu dijepret atau tempat berada saat mengabadikan momen-momen penting di situ. Paling banyak tentu Bukit Kemiling Permai, tempat berdiam diri sehari-hari. Lalu, badan usaha tempat bekerja berikut tubuh jalan tempat keberadaannya, Urip Sumoharjo, Gunung Sulah. Berikutnya, tersebar di berbagai tempat di Pulau Jawa hingga Pulau Bali. Ba...

Teh, Imajinasi, Puisi

Teh nasgithel ( panas , legi , kenthel ) bagi yang tidak suka kopi, cocok buat menghangatkan suasana pagi hari ini yang sejuk cenderung dingin sehabis disiram hujan subuh tadi. Ada yang merasa sekadar sejuk dan ada yang malahan merasa kedinginan. Sehingga membalutkan kardigan, jaket atau baju hangat ke tubuh. Kalau saya bersama istri penyuka kopi. Saban pagi ngopi sampil ngemil gorengan. Agak kurang tepat mengawinkan kopi dengan gorengan ini. Kopi hitam tanpa gula itu menyehatkan, sangat dianjurkan untuk diminum satu, dua, tiga bahkan hingga empat gelas tiap hari tidak apa-apa. Sementara gorengan, sebaiknya hindarkan. Mengapa sebaiknya hindarkan? Karena gorengan itu paduan tepung dan bumbu instan lalu berenang di minyak goreng. Semua unsur itu, menurut pakar kesehatan, jika terlalu banyak mengonsumsinya, berdampak buruk bagi kesehatan berupa tersumbatnya aliran darah akibat tumpukan plak di aliran darah akibat kolesterol. Secangkir teh menemani saat membaca buku, akan membuat gair...

Matahari Istirah

Tidak banyak yang mengetahui bahwa ada fenomena di mana matahari “diam” dan tidak bergeser. Dalam bahasa agama, istirah. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 21 Juni. Untuk tahun 2025 ini, jatuh pada hari Sabtu kemarin. Tanggal ini merupakan momen solstis musim panas di belahan Bumi utara hari dengan siang terlama dan malam terpendek, saat Matahari tampak berhenti di posisi paling utara. Dalam ilmu geografi disebut dengan “matahari pasat utara.” Lintasan semu tahunan Matahari (foto: Andi Pangerang/LAPAN) - | detiknet - detikcom | Menurut Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA) yang dilansir dari  wikipedia , fenomena ini terjadi karena “sumbu rotasi Bumi miring  23,5° terhadap bidang orbitnya”, sehingga Matahari terlihat tepat berada di atas Garis Balik Utara ( Tropic of Cancer ) pada siang hari. Fenomena ini berdampak signifikan bagi wilayah utara Bumi, 21 Juni menjadi hari dengan durasi siang terpanjang, sementara di belahan selatan justru mengalami malam t...

Memadamkan Penasaran

Akhirnya buku esai “Membangun Lampung dengan Kearifan Lokal” kiriman dari Perpusnas RI tiba di Lampung. Dikabarkan Jauza Imani di WAG “Workshop Esai ILPN Lpg” tadi malam. Wah, girang alang kepalang kami 15 orang penulis esai yang terhimpun di dalam buku ini. Buku ini di- launching Perpusnas Press 3 Agustus 2024. Betapa panjang sejarah buku ini. Bermula dalam rangka Inkubator Literasi Pustaka Nasional (ILPN) Lampung 2023, Perpusnas Press bekerja sama dengan Dewan Kesenian Lampung (DKL) mengundang penulis di Lampung untuk ikut lomba menulis esai bertema “Membangun Ruwa Jurai dengan Kearifan Lokal Lampung.” Tumpukan buku dan kaos yang baru saja tiba di Lampung. (foto: Jauza Imani) Pengumpulan naskah (10 Juni–15 Juli 2023), penjurian (16–25 Juli 2023), pengumuman 15 naskah (27 Juli 2023), workshop penulis esai (3 Agustus 2023), revisi naskah ( self editing ) 6–13 Agustus 2023, pengumuman 3 terbaik (15 Agustus 2023). Senang dan bangga Provinsi Lampung mendapat kesempatan bersama 19 da...

Musim PPDB

Dahulu sewaktu mengampu sebagai ghost writer kolom “HMI Numpang Liyu” saya menyematkan kritik, mbok yao SMPN 2 dan SMAN 2 itu jangan disusupkan calon siswa baru melalui jalur biling sebab dikhawatirkan merusak ekosistem belajar. Soalnya, rata-rata yang diterima di sekolah favorit itu adalah anak-anak yang di SD/SMP asal mereka memiliki nilai akademik bagus. Sementara bila dicampurbaurkan dengan anak yang nilai akademiknya kurang bagus, tapi bisa diterima melalui jalur biling, bisa membuat kredibilitas SMPN 2 dan SMAN 2 sebagai sekolah favorit akan turun karena dipengaruhi tingkat prestasi sekolah secara umum. Tapi, apalah arti kritik bagi kepala daerah yang keras kepala dan antikritik. Ibarat aforisme anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Seperti itulah yang terjadi. Apa lacur, di sekolah favorit itu masuk siswa jalur biling dengan bekal nilai akademik ora nggenah di sekolah asalnya. Rusaklah brand sebagai sekolah favorit di kedua sekolah itu. Sesudah biling terbitlah sistem...

Chat Audio

Tadi malam sekira pukul 21.01 muncul ajakan gabung  chat audio di WAG PPP yang beranggota 729 di luar yang sudah keluar 91 orang (termasuk si oknum provokator chat audio ) beserta anggota yang sudah keluar lalu dimasukkan kembali. Persisnya lebih dari 800 orang warga WAG PPP. Banyak sekali, ya. Setelah ada empat orang anggota keluar grup, si oknum yang mengajak chat audio berhasil dikeluarkan ( removed ) oleh admin pukul 21.48 untuk nomor +62 877-1178-0xxx. Lalu, pukul 21.53 untuk nomor +62 812-5434-1xxx. Kedua nomor tersebut milik oknum semua dengan menggunakan simbol ~ . sebagai nama profil. Apa pasal identitasnya kok disembunyikan? Ini nomor kontak si terduga hacker, wow... ada 9 orang anggota yang bergabung. Mulai pukul 21.05 satu per satu anggota keluar grup. Aksi eksodus itu berakhir pukul 04.59 subuh tadi. Terhitung ada 15 anggota yang keluar grup. Saya tenang-tenang saja sambil mantengin apakah ada orang yang tertarik bergabung. Ternyata setelah pagi ini baru keta...

Mencatat Sesuatu

Meluncur sudah di 10.15 WIB tadi, seukuran A4 e-mail buat antarkan lima judul puisi dengan tema zamrud untuk diikutkan antologi puisi DNP 15 yang ditaja Komunitas Radja Ketjil atau Dari Negeri Poci untuk periode ke-15. Baru kali ini mengikuti DNP, barangkali  aja  ada keberuntungan, ada hoki. Siapa tahu  kan ! DL masih lumayan lama, 30 Juni. Karena minimal lima puisi, agak sikit kerja keras mengelaborasi isi kepala. Baru saya bikin puisinya sejak tiga hari lalu,  beguyur bae, sikok duo  jadi  limo . Untuk antologi bertema Teh, Imajinasi, Puisi masih ada waktu dua hari menuju tenggat 20 Juni, tapi saya sudah kirim pada 6 Mei lalu. Lepas separuh beban.  Ilustrasi teh poci (creator: Albert AF/Shutterstock) Setelah utak atik tema  blog  dan menemukan tema yang sekarang, saya perhatikan post blog yang tidak dihiasi foto ataupun ilustrasi di atasnya, menampilkan  drop cop . Kemarin lanjut eksperimen, bagaimana kalo foto atau ilustrasi ditar...

Tabiat Bulan Juni

Basah lagi tanah pekarangan oleh 'hujan bulan Juni.' Siang tadi adalah buat kali ketiga hujan tercurah. Prof. Sapardi Djoko Damono (SDD) seperti paham betul tabiat cuaca bulan Juni yang hujannya ranum-ranum, guguran membasahi jiwa kerontang. Dalam buku "Hujan Bulan Juni" ada beberapa puisi tentang hujan diciptakan SDD. Seperti "Hujan Turun Sepanjang Jalan", "Gerimis Kecil di Jalan Jakarta, Malang", "Hujan dalam Komposisi" tiga serial (1, 2, 3), "Percakapan Malam Hujan", dan "Kuhentikan Hujan." Lalu, "Sihir Hujan", "Hujan Bulan Juni", dan "Hujan, Jalak, dan Daun Jambu." Tapi, yang kerap dibicarakan orang adalah "Hujan Bulan Juni" ketika masuk bulan Juni dan hujan berguguran. Dikutip orang, dijadikan story di media sosial. IG, X, facebook atau TikTok. Hasil tangkapan kamera hp siang tadi Foto di atas cukup tegas untuk menjelaskan hujan yang tercurah siang tadi begitu deras. Sejak ...

Utak-Atik Tema

Menelusuri ulang postingan blog ini dari titimangsa bertahun silam, setelah aku mengubah tema, ternyata yang tidak dihias foto ilustrasi di atasnya, lead tulisan membentuk drop cop  pada huruf kapital di kata awal, menampakkan dirinya paling besar sehingga menonjol pada sebaris kalimat berwarna terakota. Jadi suka pada tema ini. Berkali ulang aku utak-atik tema. Merasa tidak sreg dengan tema yang dipilih, aku balikkan lagi ke tema sebelum diubah. Pernah mencoba tema awal waktu dibuatnya blog ini, waduh... deretan label tampil memanjang sebanyak-banyaknya label. Aku coba berhenti memberi label dan mengembalikan pada tema blog sebelumnya. Yaitu contempo light. Pernah, saat blusukan ke blog tetangga, aku lihat tampilan drop cop di awal kalimat. Aku begitu tertarik dan membatin bagaimana cara agar bisa aku aplikasikan pada blog yang kupunya? Setelah mencoba tema ini dan menelusuri ulang postingan usang, eh... ternyata muncul drop cop pada postingan yang tidak bersolek dengan...

Hujan Mengusung Badai

Benar belaka seperti yang aku tulis, niscaya akan ada hujan lain yang menyusul, setelah 'hujan bulan Juni' jatuh menyiram Bumi, 12 Juni 2025. Kemarin hujan datang, bahkan, ada yang bilang mengusung badai. "Haloooo... halooo gimana Kemiling, aman?" suara di seberang telepon bertanya. Nah, emang kenapa? Oh, ternyata hujan yang di pekarangan rumah aku lihat biasa saja, ternyata badai di bagian lain wilayah kota. Entah mana saja, mungkin juga di Blok S yang dekat lembah Universitas Malahayati sebab ada yang dapat kiriman video angin puyuh di daerah itu. "Itu jauh dari Blok P. Di Blok P aman-aman saja kok ," kilahku. "Syukurlah kalau aman," sambutnya lega. Suara mbak di Tanjungsenang di seberang telepon. Menurutnya, di sana juga hujan disertai angin kencang. Untung saja pohon matoa di depan rumah sudah ditebang. Sejak angin badai 24 April yang membuat atap kanopi rumah di Blok O somplak, kemarin angin badai teka maning membuntuti hujan tengah hari. N...

Status di Facebook

Perihal mengunggah tulisan (disebut status) di laman facebook , ada yang rajin sekali, yang jarang-jarang, dan ada pula yang tidak pernah sama sekali. Saya termasuk yang, bukan sekadar yang jarang-jarang, melainkan yang jarang sekali. Bahkan, saya pernah log out   facebook  selama setahun penuh. Betah, ya! Kendatipun rajin menangkap berbagai momen saat wisata (kuliner) dengan kamera ponsel, tapi hanya buat menuh-menuhi memori hp doang . Sama sekali tak mengunggahnya di laman facebook. Agak sering unggah di Instagram, X (dahulu twitter) atau Thread. Padahal, tiga biji  platform  media sosial milik Meta (facebook, Instagram, dan Tread) ini ditengarai mulai ditinggalkan orang di Amerika. Ada sebagian orang menganggap platform media sosial yang paling toxic adalah facebook . Benarkah begitu? Alasannya apa? Tentu, sah-sah saja menyangkal. Niscaya sebagian orang lain akan menganggapnya tidak. Karena itu, senang belaka main facebook , betah deh men- scroll berjam-jam ...

Fase Waktu Semenjana

Pernah, entah tahun berapa, selama satu tahun nggak buka facebook . Saya log out . Nyaris aja lupa password . Kalaupun buka, ya, sekadar buka, lihatin apa aktivitas teman-teman. Apa yang mereka tulis, meng- tag siapa saja, dapat like berapa, dan dikasih  comment apa aja. Dahulu, selain di wall (beranda) ada ruang mengepos tulisan (status) dan foto di facebook . Namanya note (catatan). Ini tergantung bahasa apa yang digunakan di akun facebook (Inggris atau Indonesia). Jika pakai bahasa Inggris, maka muncul kata  note . Namun, bila bahasa Indonesia, tentu kata catatan yang terbaca. Saya menciptakan karakter Mat Bugu buat menemani karakter lain, seperti Pak ustaz, Pak RT, imam masjid, dll. mengelaborasinya jadi cerita satir tentang jemaah musiman sebuah masjid. Yaitu jemaah yang baru ke masjid di saat bulan Ramadan untuk salat Tarawih. Entah kenapa, note dihilangkan oleh facebook . Sisa-sisa tulisan di note , di wall , dan foto kembali muncul setelah sekian tahun. Oleh ...

Hujan Bulan Juni

Setelah lama tidak hujan, akhirnya hari ini "hujan bulan Juni" menumpahi pekarangan kami. Entah di mana saja hujan berlabuh. Betapa sengatan kemarau, terasa begitu pedas melecuti jiwa apa saja yang dilaluinya. Jiwa manusia yang gerah mungkin bisa menjadikan belaian kipas angin atau AC sebagai penapis. Tapi, jiwa tumbuhan yang kerontang, hanya kepada guyuran air yang disiramkan, bisa legakan napas dahaganya. Hujan bulan Juni, mendengarnya diucapkan, ingatan serta merta tergiring ke sosok Sapardi Djoko Damono atau sering disingkat SDD, Guru Besar Fakultas Sastra UI yang juga dikenal sebagai seorang penyair ulung. SDD, begitu namanya acap ditulis, puisinya "Aku Ingin" membuat siapa yang membaca tersihir melankolia. Diksi dan metafora yang digunakan SDD sederhana, namun membuat puisinya bertenaga dan memikat. *** Di sisi lain, hujan bulan Juni yang tercurah hingga petang ini semakin membuat sejuk rasa bahagia kami --saya dan istri-- karena hingga tiba di usi ke-32 tahu...